Budidaya ikan lele memang cukup menjanjikan, namun budidaya lele yang
baik harus memperhatikan berbagai faktor. Pengetahuan akan tempat serta
air dan pakan ikan lele akan sangat membantu untuk kesuksesan ternak
lele. Lele termasuk ikan air tawar yang memiliki daya tahan tubuh yang
kuat sehingga tingkat kesuksesannya lebih baik dibandingkan ikan
lainnya.
Berbeda dengan ikan lainnya, lele tidak membutuhkan air yang bening atau bersih untuk hidup. Faktanya adalah lele membutuhkan mikroorganisme yang berasal dari kotoran untuk cepat tumbuh. Ikan lele membutuhkan PH air yang sesuai dengan kebutuhan dirinya, untuk mendapatkan PH ini kita bisa menggunakan kotoran kambing. Masukkan kotoran kambing tersebut pada kolam biarkan 2-5 hari agar mikroorganisme dapat tumbuh. Selain itu juga untuk membuang zat kimia yang ada dikolam.

Faktor air bagi lele memang cukup penting, pastikan air dalam kolam tersebut tidak terlalu kotor dan sesuai dengan kadar yang telah ditentukan. Tingkat PH dan keasaman air harus dijaga agar lele dapat tumbuh secara sempurna.

a. Kesehatan (Amati Fisik dan Gerakannya)
Benih lele yang berkualitas memiliki ukuran tubuh yang proporsional (ukuran kepala dan tubuh seimbang), tidak cacat, tidak luka, sungut tidak pucat dan warna tubuh cerah dan mengkilap. Selain itu ciri benih lele yang sehat adalah gerakan aktif, lincah, tidak menggantung serta tidak bergerombol di pojok kolam.
b. Ukurannya Seragam
Ukuran benih lele yang tidak seragam akan mengakibatkan pertumbuhan lele menjadi tidak serempak. Ikan lele bersifat kanibal, jika lapar maka ikan lele yang berukuran besar akan memangsa lele lain yang ukurannya lebih kecil. Jika kita menghendaki ukuran benih 5 cm maka sebaiknya toleransi benih ukuran 4 cm dan 6 cm masing-masing tidak lebih dari 10 % populasi.
c. Riwayat Induk/Keturunan
Berasal dari induk yang unggul. Bukan hasil pemijahan (perkawinan) dengan tingkat kekerabatan yang dekat (inbreeding).
d. Riwayat Penyakit
Ikan pernah sakit atau tidak? Jika benih lele pernah sakit tanyakan bagaimana kronologis dan cara penanganannya. Apakah menggunakan antibiotik, vitamin, atau probiotik, atau bahkan perlakuan teknis saja. Tidak disarankan menggunakan antibiotik dengan dosis berlebihan karena penyakit/bakteri akan bersifat kebal sehingga memerlukan dosis yang lebih tinggi.

Lele sebaiknya diberi makan 3 kali sehari yaitu jam 7 pagi, 4 sore, dan 10 malam, pakan lele dapat berupa kotoran burung atau pelet ikan. Selain itu ada banyak lagi makan alami untuk lele seperti bekicot, belalang, ulat, atau nasi.

Jangan biarkan kolam tempat budidaya lele kena sinar matahari langsung, pastikan anda memberikan atap di atasnya. Alternatif lain adalah memberikan enceng gondok di atas air di kolam tersebut. Pastikan anda rutin memeriksa kondisi air dengan mengganti atau menambahkan air jika telah susut.
Tahapan Budidaya Pembesaran Ikan Lele
Jika kolam telah disiapkan, maka tahapan budidaya lele selanjutnya adalah proses memberikan air di kolam tersebut. Selain itu juga ada beberapa tahap untuk memilih bibit lele yang baik.1. Persiapan Kolam
Berbeda dengan ikan lainnya, lele tidak membutuhkan air yang bening atau bersih untuk hidup. Faktanya adalah lele membutuhkan mikroorganisme yang berasal dari kotoran untuk cepat tumbuh. Ikan lele membutuhkan PH air yang sesuai dengan kebutuhan dirinya, untuk mendapatkan PH ini kita bisa menggunakan kotoran kambing. Masukkan kotoran kambing tersebut pada kolam biarkan 2-5 hari agar mikroorganisme dapat tumbuh. Selain itu juga untuk membuang zat kimia yang ada dikolam.
2. Air Dalam Kolam
Faktor air bagi lele memang cukup penting, pastikan air dalam kolam tersebut tidak terlalu kotor dan sesuai dengan kadar yang telah ditentukan. Tingkat PH dan keasaman air harus dijaga agar lele dapat tumbuh secara sempurna.
3. Pemilihan Benih Lele
Pemilihan bibit sangat penting, terutama bagi anda yang ingin budidaya lele untuk dijual kembali ke petani lain. Berikut adalah beberapa tips singkat tentang cara memilih benih lele yang berkualitas.a. Kesehatan (Amati Fisik dan Gerakannya)
Benih lele yang berkualitas memiliki ukuran tubuh yang proporsional (ukuran kepala dan tubuh seimbang), tidak cacat, tidak luka, sungut tidak pucat dan warna tubuh cerah dan mengkilap. Selain itu ciri benih lele yang sehat adalah gerakan aktif, lincah, tidak menggantung serta tidak bergerombol di pojok kolam.
b. Ukurannya Seragam
Ukuran benih lele yang tidak seragam akan mengakibatkan pertumbuhan lele menjadi tidak serempak. Ikan lele bersifat kanibal, jika lapar maka ikan lele yang berukuran besar akan memangsa lele lain yang ukurannya lebih kecil. Jika kita menghendaki ukuran benih 5 cm maka sebaiknya toleransi benih ukuran 4 cm dan 6 cm masing-masing tidak lebih dari 10 % populasi.
c. Riwayat Induk/Keturunan
Berasal dari induk yang unggul. Bukan hasil pemijahan (perkawinan) dengan tingkat kekerabatan yang dekat (inbreeding).
d. Riwayat Penyakit
Ikan pernah sakit atau tidak? Jika benih lele pernah sakit tanyakan bagaimana kronologis dan cara penanganannya. Apakah menggunakan antibiotik, vitamin, atau probiotik, atau bahkan perlakuan teknis saja. Tidak disarankan menggunakan antibiotik dengan dosis berlebihan karena penyakit/bakteri akan bersifat kebal sehingga memerlukan dosis yang lebih tinggi.
4. Pemberian Pakan
Lele sebaiknya diberi makan 3 kali sehari yaitu jam 7 pagi, 4 sore, dan 10 malam, pakan lele dapat berupa kotoran burung atau pelet ikan. Selain itu ada banyak lagi makan alami untuk lele seperti bekicot, belalang, ulat, atau nasi.
5. Pemeliharaan
Jangan biarkan kolam tempat budidaya lele kena sinar matahari langsung, pastikan anda memberikan atap di atasnya. Alternatif lain adalah memberikan enceng gondok di atas air di kolam tersebut. Pastikan anda rutin memeriksa kondisi air dengan mengganti atau menambahkan air jika telah susut.
Blogger Comment
Facebook Comment