Diabetes mellitus (DM)
yang juga lazim disebut kencing manis dan kini lebih dikenal sebagai
diabetes saja, berasal dari bahasa Yunani Kuno yang menurut
Wikipedia.com arti harfiahnya adalah to pass through [urine] yaitu terus
mengalir, maksudnya adalah air dari dalam tubuh yang terus mengalir
keluar alias banyak kencing. Sedangkan mellitus
berarti madu atau manis. Dengan demikian, kata diabetes mellitus dapat
diartikan atau dikonotasikan sebagai urine yang manis semanis madu.
Benarkah? Pada kenyataannya urine penderita diabetes sering dikerumuni
semut, selain itu pemeriksaan di laboratorium menunjukkan kadar gula
darah yang tinggi melebihi normal.
Sesungguhnya kadar gula
dalam urine tidak bisa dijadikan ukuran untuk kadar gula dalam darah.
Jika di dalam urine tidak ditemukan glukosa, bukan berarti kadar gula
dalam darah tidak tinggi. Kadar gula dalam darah selalu lebih tinggi
dari kadar gula dalam urine. Dan pembuangan glukosa lewat ginjal pada
masing-masing orang, berbeda, sehingga kadar gula dalam urine tidak
secara otomatis bisa dijadikan ukuran kadar gula dalam darah.
Masih menurut
Wikipedia.com diabetes adalah suatu sindrom kekacauan metabolisme yang
merupakan akibat dari kombinasi keturunan dan lingkungan. Hasilnya
adalah kondisi tidak normal kadar gula darah yang tinggi
(hyperglycemia). Kadar gula darah dikontrol interaksi yangkompleks oleh
beberapa zat kimia dan hormon-hormon di dalam tubuh (termasuk hormon
insulin yang diproduksi oleh sel-sel beta di dalam pankreas). Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa diabetes mellitus merupakan kelompok
penyakit kronis yang mengacu pada penyakit dengan gejala kadar gula
darah yang tinggi yang disebabkan tubuh tidak lagi memiliki hormon
insulin atau insulin tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Kenapa
insulin? Karena insulin adalah hormon yang tugasnya memasukkan gula yang
berada dalam darah ke sel-sel untuk diubah menjadi energi. Insulin diproduksi oleh kelenjar pankreas.
Diabetes merupakan penyakit kronis yang paling sering ditemukan di abad ini. Menurut
penelitian WHO pada tahun 2000 diperkirakan 2,1% penduduk dunia
menderita diabetes, sekitar 60% terdapat di Asia. Sedangkan data di
Indonesia diperkirakan 1,2-2,3% jumlah penduduk Indonesia yang berusia
15 tahun ke atas menderita diabetes. Diperkirakan pada tahun 2000 ada
8,4 juta penderita diabetes di Indonesia. Ini menempatkan Indonesia
sebagai negara ke-4 dengan jumlah penderita diabetes terbesar di dunia
setelah India, China, dan Amerika Serikat. Angka
tersebut diketahui cenderung meningkat setiap tahun seiring dengan
meningkatnya Pertumbuhan ekonomi. Yang jelas, disinyalir beberapa tahun
terakhir ini terjadi peningkatan pasien diabetes Pada usia di atas 45
tahun. Itu yang tercatat dari pasien diabetes yang datang berobat maupun
yang tercatat tidak sengaja disebabkan pasien datang bukan dengan
keluhan diabetes. Diperkirakan lebih banyak lagi (sekitar 50%) yang
tidak tercatat karena tidak mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit
tersebut. Gejala penyakit diabetes memang tidak khas, sehingga sering
kali terabaikan.
Blogger Comment
Facebook Comment