Games

Showing posts with label ikan discus. Show all posts
Showing posts with label ikan discus. Show all posts

Penanganan Hama Dan Penyakit Pada Ikan Discus




Jenis penyakit
Penanggulangan dengan bahan kimia
Penanggulangan dengan bahan alami
1. Penyakit yang biasanya sering di temukan menyerang discus penyakit yang timbul karena kebanyakan makan. Hal ini mengakibatkan sembelit (kontasepsi) dan penyakit gelembung renang (swim bladder),apabila dalam keadaan parah maka akan terjadi pendarahan pada gelembung renang sehingga discus berenang tidak normal.
Cara yang paling efektif untuk menangani hal ini adalah dengan memandikan discus dalam larutan garam dam membiasakan discus untuk berpuasa.
Untuk pengobatan secara alami dapat menggunakan daun nanas karang yang di pakai apabila telah terjadi pendarahan.
Cara pengobatannya:
Rebus daun nanas karang 15-30 gram dan ambil ekstraknya. Lalu masukkan ikan dalam aquarium yang berbeda yang telah di beri ekstrak daun nanas karang, lakukan berulang-ulang dengan pemberian ekstrak setiap harinya.          
2. TBC
Merupakan istilah yang kerap di pakai untuk menyebut penyakit yang di sebabkan oleh bakteri Piscine tuberculosis.serangan bakteri ini akan merebak saat kesehatan ikan berada  pada titik terlemahnya. Kondisi pemeliharaan yang tidak kondusif akan menjadi salah satu penyebabnya. Di awali dengan menurunnya selera makan, kemudian ikan akan terlihat menyendiri dan diikuti denganmenurunnya reaksi dan refleks. Badan ikan secara keseluruhan terlihat melengkung.
Sampai saat ini belum ada metode pengobatan yang pasti untuk penyait ini, bahkan beberapa cacatan mengungkapkan bahwa penyakit ini tidak dapat disembuhkan.ada juga beberapa pandapat menemukan bahwa penyakit ini tidak menular. Upaya yang perlu di lakukan adalah tindak karantina agar dapat menghindari kemungkinan penyebaran penyakit ini. Pada pengamatan lebih lanjut di temuka bahwa penyakit ini sering di jumpai pada aquarium yang kepadatanya sangat tinggi.
Untuk pencegahan dengan bahan alami, dapat menggunakan bunga pukul delapan (Turnera ulmifolia). Tananam ini memilki rasa yang pahit, pedas dan bersifat hangat sehingga dapat meningkatkan nafsu makan. Daun dan akarnya mengandung Flavonoid.
Cara pengobatan :
Ambil daun atau akar bunga pukul delapan sebanyak 15 gram. Cuci bersih dan rebus,setelah dingin berikan pada aquarium yang berisi ikan.
3. Serangan bakteri (fin root)
Serangan bakteri ini di sebabkan kondisi pemeliharaan yang kurang baik. Kualitas air yang buruk dapat memicu pertumbuhan bakteri penyebab penyakit ini. Awalnya ujung-ujung sirip akan terlihat bergerigi. Pada tingkat selanjutnya membrane yang menghubungkan tulang-tulang sirip akan terobek pendarahan.bakteri yang sering di jumpai antara lain: Aeromonas,Pseudomonas dan vibrio.
Pengobatan dengan bahan kimia dapat menggunakan larutan Acriflavin. Pembuatan larutan stok:10 gr bubuk acriflavin di larutkan kedalan 1 liter Aquades. Acriflavin bersifat antiseptic dan sangat afektif terhadap berbagai aktifitas bakteri dan protozoa. Dosis yang di pakai adalah 30 ml larutan stok per 100 liter air selama 3 hari untuk mengatasi infeksi penyakit pada tahap awal dan 50 ml larutan stok per 100 liter air selama 5 hari untuk mengatasi infeksi penyakit pada atadium lanjut.
Bahan alami yang di gunakan untuk mengatasi bakteri dan protozoa adalah dengan menggunakan daun sirih. Daun sirih ini memilliki kemampuan untuk menghambat aktivitas bakteri
Cara pengobatan:
Ambil daun sirih secukupnya, bersihkan lalu direbus. Air hasil rebusan dapat di gunakan langsung dan di masukkan pada aquarium.
4. Costia (serangan protozoa)
Disebabkan oleh Costia necatrix yang merupakan flagellate dari kalompok protozoa. Kloninya di jumpai melekat dikulit lalu masuk ke lapisan kulit selanjutnya. Melepasnya lapisan kulit menyebabkan pertanda bahwa discus sudah terinfeksi protozoa ini, serangan ini di ikuti pula dengan tumbuhnya jamur. Costia juga rentan terhadap temperature yang melebihi 30 0 c, sehingga selama terapi pengobatan sangat di anjurkan intuk menaikkan suhu sampai 320c.
Metoda pengobatan yang dapat dilakukan untuk menanggulangi serangan penyakit ini adalah menggunakan  Cooper Sulfate yang di dapatkan dalam bentuk kristal biru. Untuk membuat larutan stok dapat di buat 1 gr coo per sulfat dan 0,25 gr asam sitrat yang dilarutkan dengan Aquadest.
Dosis :12,5 ml larutan stok per 10 liter air di pakai untuk 10 hari. Pada hari ke-3, 5, dan 7 air di ganti sebanyak 50 % dan larutan ditambahkan sebanyak 50 % dari dosis awal.
Bahan alami yang digunakan sama seperti bahan alami untuk serangan bakteri fin root, mengingat bahwa daun sirih sangat ampuh untuk mengham,bat berbagai aktifitas bakteri dan protozoa.adapun cara perlakuannya sama seperti di atas.






Pemijahan Ikan Discus




Sampai saat ini discus masih dikenal sebagai ikan yang bermasalah predikat ‘mudah sakit’ sering kali mengikuti namanya, seolah-olah hak untuk memeliharanya hanya diberikan kepada spesialis dan pakar. Hal ini pula yang menyebabkan banyak pecinta ikan ini yang ‘menyerah’ dan berpaling kepada jenis ikan yang lain. Sebenarnya discus akan menjadi ikan yang bermasalah jika kita mengizinkannya! Prosedur pemeliharaan sehari-hari yang kurang tepat dan tidak disertai ketelatenan tentu bermuara pada berbagai masalah. Sebaliknya, penciptaan system pemeliharaan yang kondusif akan membuat kita mempeljari bahwa memelihara discus adalah hal yang mudah dan menyenangkan.
Menciptakan kondisi pemeliharaan yang bersih akan memproduksi sebanyak mungkin yang sering timbul berkenaan dengan penyakit discus, lebih baik mencegah dari pada mengobati. Pepatah yang tampaknya sejalan dengan cara penanganan penyakit pada discus, perlu diperhatikan bahwa bukan obat-obatan yang lengkap dan mahal ataupun prosedur pengobatan yang rumit yang mampu mngatasi atau mencegah timbulnya penyakit. Bahkan penggunaan obat yang terlalu sering dengan dosis yang salah dapat merusak fungsi organ discus.
Klasifikasi dan Morfologi
Discus yang dijuluki raja ikan hias air tawar ini telah memulai perjalannya dari habitat aslinya ke aquarim di rumah kita. Aslinya ikan ini berasal dari pedalaman rimba Amazon, Brazil yang terkenal kaya akan beragam species tumbuhan dan binatang. Discus adalah salah satu ikan hias air tawar yang banyak peminatnya. mengenai sistematikanya ada sedikit perdebatan, banyak orang mengklaim berdasarkan tempat asal,warna dan bentuk luarnya.
      Menurut sistematikanya, ikan discus di golongkan sebagai berikut:
Ordo           : Percomorphodei
Sub             : Percoidea
Family         : Cichlidae
Genus         : Symphysodon
Species       : Symphysodon discus
Nama lokal  : Discus
Ikan yang berbentuk seperti kue dadar ini di lengkapi dengan keindahan warna dan bentuk tubuhnya. Jika pada umumnya ikan hias mempunyai bentuk tubuh memanjang, discus tidaklah demikian. Bentuk discus unik seperti cakram atau kue dadar. Warnanya sangat unik dan manarik sesuai dengan strain dan keturunannya.
Habitat dan Penyebarannya
Habitat asli discus adalah perairan di Amerika Selatan. Pemrakarsa penangkapan discus biasanya pemilik modal di Negara itu yang ingin melipatgandakan uangnya. Mereka dengan jeli melihat potensi alam yang begitu menggiurkan, ada juga beberapa ilmuwan yang mengadakan penelitian  tentang ikan discus.mereka menangkap dengan bantuan penduduk asli, seorang Indian. Para Indian ini dapat mengetahui seluk beluk diskus. Perahu yang digunakan biasanya telah di desain khusus agar bias menampung discus liar yang telah tertangkap. Mereka biasanya melakukan penangkapan bila hari berubah malam.
Setelah sampai di tempat yang di duga banyak discus, biasanya mereka harus sabar menunggu kawanan diskus bergerak ke permukaan air. Selain dengan cara tersebut, biasanya discus di tangkap dengan menggunakan perangkap yang di pasang di sekitar batang pohon yang tumbang. Di sekitar tempat jala di beri rumpon (fishing ground).
Membedakan Induk Jantan dan Betina
Membedakan induk jantan dan betina akan lebih mudah dilakukan jika kita dihadapkan dengan sekumpulan calon induk yang dibesarkan bersama. Discus betina memiliki organ genitalia yang disebut ovositor berbentuk lonjong denganm ujung menumpul, sedangkan jantan organnya membulat dengan panjang sekitar 1,5 mm.
Proses Pemijahan
Pasangan induk ditempatkan dalam aquarium pemijahan, dalam 3-10 hari kemudian biasanya proses perkawinan mulai berlangsung. Pasangan induk discus saling berenang mengitari pasangannya, pada saat tersebut warna discus akan terlihat sangat intens, sirip-sirip mengembang penuh dan matanya terlihat berbinar, kemudian mereka akan menentukan tempat nertelur berupa pipa PVC, pot bunga atau pecahan-pecahan genting atau keramik. Setelah itu pasangan discus akan mulai meletakan telurnya, setelah telur pertama diletakkan, discus jantan kan membuahinya selama beberapa jam, induk yang dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan 150-300 butir telur.
Setelah proses pemijahan berakhir, pasangan discus akan menunggui telurnya, mereka akan mengipasi telur tersebut dengan sirip dada, untuk mencegah adanya kotoran atau spora jamur yang melekat selama menjaga telurnya, induk tetap harus diberi pakan dan kondisi aquarium harus terlihat bersih.
Dalam waktu 6 hari sejak peletakan telur, telur akan menetas menjadi larva-larva kecil, yang kemudian akan berkembang menjadi discus dewasa.
Perawatan Benih
Burayak discus dapat dibiarkan bersama induknya sampai berumur 14-20 hari. setelah itu, burayak dipindahkan untuk dibesarkan secara terpisah dari induknya. Biasanya pada saat itu burayak akan hidup berada disekeliling induknya. Dengan menggiringnya kepojok aquarium lalu memberinya sedikit kejutan, sang induk akan meninggalkan anaknya, setelah itu kita dapat menyerok kumpulan burayak yang tertinggal dengan hati-hati. Burayak yang diserok dapat langsung dipindahkan kedalam aquarium pembesaran yang telah disiapkan.
 
 
 
Copyright © 2013. 'Azolla' Fish Farm - All Rights Reserved
Template Created by ThemeXpose