Prediksi penyembuhan stroke bisa dilihat dari gejala dan tanda-tanda stroke yang dialami pasien. Jika
perbaikan kesehatannya menampakkan kemajuan pesat, maka kemungkinan
besar pasien akan pulih sempurna. Namun jika selama sekitar dua minggu
masih menderita gejala berat, maka pasien perlu dirawat di rumah sakit
lebih lama, apalagi jika pasien dalam keadaan tidak sadar/koma, tentu
penyembuhan sulit dan tidak mungkin sembuh sempurna. Paling tidak, penyembuhan total atau sebagian akan makan waktu lama.
Mengobati stroke
terutama yang parah, sungguh sangat sulit. Sumbatan atau perdarahan yang
terjadi harus segera ditanggulangi, padahal menangani pembuluh darah
otak jauh lebih sulit dibanding menangani pembuluh darah di bagian
tubuh lainnya.
Kerusakan saraf yang
telah terjadi jika penderita tidak segera dibawa ke dokter, bisa
berakibat semakin sulit disembuhkan. Misalnya pasien mengalami
kelumpuhan dan gangguan kemampuan bicara, tentu tidak langsung bisa
pulih. Harus menjalani latihan ADL (activity of daily living alias
aktivitas sehari-hari) selain fisioterapi di rumah sakit. Bahkan
kerusakan saraf otak bisa menetap sehingga akibat stroke pun tidak bisa
disembuhkan. Jika pulih pun makan waktu sangat lama, bisa berbulan-bulan
bahkan bertahun-tahun. Dibutuhkan serangkaian fisioterapi oleh dokter
ahli rehabilitasi medik dan latihan ADL di rumah.
Selain pengobatan fisik,
pasien juga harus dirawat secara kejiwaan karena dapat dipastikan
mengalami stres yang parah disebabkan kehilangan kemampuan gerak dan
kehilangan pekerjaannya.
Di Indonesia
diperkirakan ada sekitar 500.000 pasien baru stroke setiap tahunnya.
Sekitar 25% di antaranya meninggal, dan sisanya menderita cacat ringan
maupun cacat berat. Dengan kesabaran dan minum obat-obatan yang
diberikan dokter, kontrol ke dokter secara teratur, dan melakukan
fisioterapi, maka penderita diharapkan bisa pulih meski mungkin tidak
seratus persen, tetapi minimal mampu mandiri tidak bergantung pada
bantuan orang lain; dan siapa tahu bisa bekerja mencari nafkah kembali.
Tingkat kesembuhan
sebetulnya lebih dipengaruhi sikap dan cara berpikir ketimbang faktor
fisik. Namun secara logika, penderita usia muda lebih cepat sembuh dan
berpotensi sembuh lebih baik dibanding penderita usia tua. Selain itu,
tingkat keparahan serangan juga merupakan faktor yang menentukan untuk
penyembuh-an stroke. Masalah bisa bekerja kembali, bergantung pada
kondisi pasien. Jika terjadi penyembuhan total, tentu pasien bisa
bekerja kembali.
Tetapi Anda tidak perlu
terlalu khawatir karena kemajuan bidang kedokteran sekarang ini luar
biasa pesat. Termasuk dalam hal pencegahan dan pengobatan stroke. Dengan
demikian dapat diharapkan di tahun-tahun mendatang lebih banyak pasien
stroke yang bisa disembuhkan total dan dapat beraktivitas kembali
sepenuhnya.
Blogger Comment
Facebook Comment