1.Penyajian Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dapat berupa bahan segar atau bahan kering. Untuk mempersiapkan bahan baku perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.
*
Sudah betulkah tanaman/ bahan baku yang diambil. Banyak tanaman yang memiliki nama yang sama, tetapi tanamannya berbeda. Jika ragu-ragu perlu ditanyakan pada orang yang mengetahui
*
Bagian tanaman yang diambil perlu diteliti pada formula, apakah menggunakan daun, batang, rimpang, akar, buah dan lain-lain.
*
Di samping bagian tanaman, perlu diperhatikan ramuan tersebut menggunakan bagian yang sudah tua atau yang masih muda. Buah yang muda banyak mengandung tanin. Buah yang cukup tua, tetapi masih segar, taninya sudah berkurang berubah menjadi zat lain. Daun yang masih muda mempunyai kandungan kimia yang berbeda dengan yang tua.
*
Bahan baku yang digunakan sebaiknya dipilih terlebih dahulu. Bahan yang sudah busuk harus dipisahkan, kotoran seperti tanah, bagian tanaman lain yang terikut harus dibuang. Setelah dipilih, bahan yang kotor dicuci terlebih dahulu. Jika diperlukan, bahan baku dikupas atau dipotong sesuai keperluan.
*
Bahan baku yang sudah bersih dan ukurannya sudah sesuai, siap untuk diramu sesuai dengan keperluan.
*
Air yang digunakan dapat menggunakan air bersih atau air minum matang
*
alat yang digunakan sebaiknya terbuat dari bahan yang tidak menimbulkan kontaminasi dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Logam, seperti besi, tembaga dan timah sebaiknya dihindari. Alat dari gelas, logam tahan karat, kayu dan panci yang dilapisi email dianjurkan untuk dipakai.
*
Ukuran
Bila kesulitan untuk memperoleh takaran yang sering digunakan di apotek atau di rumah sakit dapat menggunakan ukuran yang sering digunakan di rumah tangga, seperti sendok dan gelas. Ukuran untuk obat yang sering digunakan di apotek atau rumah sakit :
satu sendok teh = 5 ml
satu sendok makan = 20 ml
satu gelas = 200 ml
satu gelas anggur = 70 ml atau 150 ml
2. Jenis Pembuatan
*
MIPIS/ PIPIS
cara menyari dengan alat pipisan ini merupakan cara pembuatan obat traditional khas indonesia. Cara ini biasanya digunakan untuk bahan baku segar ( seperti daun, biji, bungan, rimpang ) dan jarang digunakan untuk bahan keras ( kayu, klika, dan akar ). Bahan yang telah dipilih dan telah dibersihkan kemudian dihaluskan dengan bantuan sedikit air matang dengan alat pipisan.
Cara menghaluskannya mula-mula ditumbuk kemudian digerus, kemudian diperas melalui kain kasa hingga diperoleh ¼ cangkir jamu.
Jika perasan belum mencapai ¼ cangkir dapat ditambah air matang secukupnya pada ampasnya kemudian diperas lagi.
Jika diperlukan dapat ditambah garam sedikit, gula aren secukupnya, dan jeruk nipis. Jika tidak memiliki alat pipisan, cara ini dapat dilakukan dengan blender.
*
SEDUHAN
menyaring bahan baku dengan cara menyeduh mirip dengan menyeduh teh. Bahan yang sering digunakan antara lain daun, bunga, dan bahan lunak lainnya.
Bahan tersebut dipotong kecil-kecil dengan gunting atau dirajang dengan pisau. Untuk bahan yang keras dapat juga digunakan cara ini, tetapi harus diserbuk terlebih dahulu. Cara seduhan ini dapat digunakan untuk takaran tunggal atau takaran sehari. Untuk pemakaian sehari, sisa harus disimpan di tempat tertutup, jika memungkinkan di tempat sejuk ( lemari es ). Serbuk yang sudah berjamur, dimakan serangga, atau sudah menggumpal, sebaiknya tidak digunakan.
Cara Pembuatan :
Bahan baku yang digunakan dapat berupa bahan baku segar atau bahan yang sudah dikeringkan. Sebelum diramu, bahan-bahan dipotong kecil-kecil atau diserbuk. Bahan tersebut kemudian diramu sesuai dengan formula.
Cara penyiapan :
Ambil ramuan seperti yang tertera pada monografi, kemudian diseduh dengan ½ gelas ( 100 ml ) air panas. Diamkan selama lebih kurang lima menit, kemudian disaring. Jika diperlukan dapat ditambah garam, madu, gula aren, dan jeruk nipis.
*
INFUS
Cara penyarian dengan infus dapat dilakukan untuk bahan segar ataupun bahan kering. Selain bahan lunak, seperti daun dan bunga, infus juga dapat dikerjakan untuk bahan keras, seperti akar, ranting, kayu, dan klika.
Bahan lunak didihkan selama 10-15 menit, sedangkan bahan keras dididihkan selama 15-20 menit. Cara penyarian dilakukan dengan cara mengambil ramuan seperti tertera pada monografi bersangkutan, serta menambahkan air sebanyak 110 ml-120 ml dan didihkan selama 15 menit, kemudian saring dengan kain bersih dan peras. Jika diperoleh jamu lebih kurang dari 100 ml, tambahkan air mendidih dengan saringan hingga diperoleh 100 ml.
*
SERBUK
Serbuk umumnya dibuat dari bahan yang telah dikeringkan. Cara membuat serbuk ini ada dua macam, yaitu sebagai berikut .
1.Setiap bahan diserbuk kemudian dicampur sesuai dengan ramuan yang dikehendaki.
2. Bahan diramu terlebih dahlu, kemudian diserbuk.
*
Bahan baku yang digunakan dapat berupa bahan segar atau bahan kering. Untuk mempersiapkan bahan baku perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.
*
Sudah betulkah tanaman/ bahan baku yang diambil. Banyak tanaman yang memiliki nama yang sama, tetapi tanamannya berbeda. Jika ragu-ragu perlu ditanyakan pada orang yang mengetahui
*
Bagian tanaman yang diambil perlu diteliti pada formula, apakah menggunakan daun, batang, rimpang, akar, buah dan lain-lain.
*
Di samping bagian tanaman, perlu diperhatikan ramuan tersebut menggunakan bagian yang sudah tua atau yang masih muda. Buah yang muda banyak mengandung tanin. Buah yang cukup tua, tetapi masih segar, taninya sudah berkurang berubah menjadi zat lain. Daun yang masih muda mempunyai kandungan kimia yang berbeda dengan yang tua.
*
Bahan baku yang digunakan sebaiknya dipilih terlebih dahulu. Bahan yang sudah busuk harus dipisahkan, kotoran seperti tanah, bagian tanaman lain yang terikut harus dibuang. Setelah dipilih, bahan yang kotor dicuci terlebih dahulu. Jika diperlukan, bahan baku dikupas atau dipotong sesuai keperluan.
*
Bahan baku yang sudah bersih dan ukurannya sudah sesuai, siap untuk diramu sesuai dengan keperluan.
*
Air yang digunakan dapat menggunakan air bersih atau air minum matang
*
alat yang digunakan sebaiknya terbuat dari bahan yang tidak menimbulkan kontaminasi dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Logam, seperti besi, tembaga dan timah sebaiknya dihindari. Alat dari gelas, logam tahan karat, kayu dan panci yang dilapisi email dianjurkan untuk dipakai.
*
Ukuran
Bila kesulitan untuk memperoleh takaran yang sering digunakan di apotek atau di rumah sakit dapat menggunakan ukuran yang sering digunakan di rumah tangga, seperti sendok dan gelas. Ukuran untuk obat yang sering digunakan di apotek atau rumah sakit :
satu sendok teh = 5 ml
satu sendok makan = 20 ml
satu gelas = 200 ml
satu gelas anggur = 70 ml atau 150 ml
2. Jenis Pembuatan
*
MIPIS/ PIPIS
cara menyari dengan alat pipisan ini merupakan cara pembuatan obat traditional khas indonesia. Cara ini biasanya digunakan untuk bahan baku segar ( seperti daun, biji, bungan, rimpang ) dan jarang digunakan untuk bahan keras ( kayu, klika, dan akar ). Bahan yang telah dipilih dan telah dibersihkan kemudian dihaluskan dengan bantuan sedikit air matang dengan alat pipisan.
Cara menghaluskannya mula-mula ditumbuk kemudian digerus, kemudian diperas melalui kain kasa hingga diperoleh ¼ cangkir jamu.
Jika perasan belum mencapai ¼ cangkir dapat ditambah air matang secukupnya pada ampasnya kemudian diperas lagi.
Jika diperlukan dapat ditambah garam sedikit, gula aren secukupnya, dan jeruk nipis. Jika tidak memiliki alat pipisan, cara ini dapat dilakukan dengan blender.
*
SEDUHAN
menyaring bahan baku dengan cara menyeduh mirip dengan menyeduh teh. Bahan yang sering digunakan antara lain daun, bunga, dan bahan lunak lainnya.
Bahan tersebut dipotong kecil-kecil dengan gunting atau dirajang dengan pisau. Untuk bahan yang keras dapat juga digunakan cara ini, tetapi harus diserbuk terlebih dahulu. Cara seduhan ini dapat digunakan untuk takaran tunggal atau takaran sehari. Untuk pemakaian sehari, sisa harus disimpan di tempat tertutup, jika memungkinkan di tempat sejuk ( lemari es ). Serbuk yang sudah berjamur, dimakan serangga, atau sudah menggumpal, sebaiknya tidak digunakan.
Cara Pembuatan :
Bahan baku yang digunakan dapat berupa bahan baku segar atau bahan yang sudah dikeringkan. Sebelum diramu, bahan-bahan dipotong kecil-kecil atau diserbuk. Bahan tersebut kemudian diramu sesuai dengan formula.
Cara penyiapan :
Ambil ramuan seperti yang tertera pada monografi, kemudian diseduh dengan ½ gelas ( 100 ml ) air panas. Diamkan selama lebih kurang lima menit, kemudian disaring. Jika diperlukan dapat ditambah garam, madu, gula aren, dan jeruk nipis.
*
INFUS
Cara penyarian dengan infus dapat dilakukan untuk bahan segar ataupun bahan kering. Selain bahan lunak, seperti daun dan bunga, infus juga dapat dikerjakan untuk bahan keras, seperti akar, ranting, kayu, dan klika.
Bahan lunak didihkan selama 10-15 menit, sedangkan bahan keras dididihkan selama 15-20 menit. Cara penyarian dilakukan dengan cara mengambil ramuan seperti tertera pada monografi bersangkutan, serta menambahkan air sebanyak 110 ml-120 ml dan didihkan selama 15 menit, kemudian saring dengan kain bersih dan peras. Jika diperoleh jamu lebih kurang dari 100 ml, tambahkan air mendidih dengan saringan hingga diperoleh 100 ml.
*
SERBUK
Serbuk umumnya dibuat dari bahan yang telah dikeringkan. Cara membuat serbuk ini ada dua macam, yaitu sebagai berikut .
1.Setiap bahan diserbuk kemudian dicampur sesuai dengan ramuan yang dikehendaki.
2. Bahan diramu terlebih dahlu, kemudian diserbuk.
*
PAREM, PILIS, LULUR, DAN MANGIR
Cara pembuatannya seperti membuat jamu dengan cara memipis atau menyerbuk dengan lumpang atau tumbukan. Setelah dipipis dapat langsung digunakan karena ramuan tersebut masih mengandung air sehingga dapat melekat pada tubuh.
Ramuan ( jamu ) Standar Masyarakat Indonesia
Ramuan standar merupakan ramuan yang dikenal oleh setiap ibu rumah tangga pada zamannya dan sampai sekarang digunakan oleh penjaja jamu gendong. Untuk mencegah agar tidak punah, beberapa ramuan tersebut kami cantumkan untuk dibuat sendiri sesuai dengan selera masing-masing. Dengan demikian, ramuan warisan yang bermanfaat bagi kesehatan dapat dikenal dan dimanfaatkan kembali.
Agar tidak menyulitkan dalam persiapan, ramuan yang disajikan dalam buku ini disederhanakan, bahan-bahan pelengkap yang kurang perlu atau memberikan rasa yang tidak sesuai dengan selera generasi sekarang dihilangkan.
Beras Kencur
Ramuan :
1.Beras ( disangrai ) 10 gram
2.Kencur Segar 15 gram
3.Jahe segar 4 gram
4.Kayu manis 0.1 gram
5.Gula Aren 20 gram
6.Garam sedikit
7.Cengkih sedikit
8.Kunyit sedikit
9.Air 100 ml
Cara Pembuatan :
1.Beras disangrai ( Digoreng tanpa Minyak )
2.Kencur, Jahe, Asam, Kayu Manis, Kunyit, Cengkih dipotong kecil-kecil kemudian direbus selama 10 sanpai 15 menit.Rebusan sekali-sekali diaduk.
3.Rebusan itu kemudian disaring dengan kain bersih. Pada beningan yang masih panas tambahkan garam dan gula sesuai dengan selera masing-masing.
4.Ramuan didinginkan sampai hangat-hangat kuku, kemudian ditambah beras yang sudah disangrai.
5.Untuk mengeluarkan angin, ramuan ditambahkan biji kedawung ( disangrai ) dan botor masing-masing tiga buah
Kegunaan :
1. Menghilangkan rasa capek dan pegal pada persendian atau otot.
1.Mencegah masuk Angin
Cara Pemakaian :
Diminum 1 x sehari 1 gelas ( 200 ml ) sebelum tidur ( tanpa gula ). Ampas dapat digunakan untuk parem pada kaki dan tangan. Untuk menambah rasa segar dan asam ditambah Jeruk nipis secukupnya.
Cara pembuatannya seperti membuat jamu dengan cara memipis atau menyerbuk dengan lumpang atau tumbukan. Setelah dipipis dapat langsung digunakan karena ramuan tersebut masih mengandung air sehingga dapat melekat pada tubuh.
Ramuan ( jamu ) Standar Masyarakat Indonesia
Ramuan standar merupakan ramuan yang dikenal oleh setiap ibu rumah tangga pada zamannya dan sampai sekarang digunakan oleh penjaja jamu gendong. Untuk mencegah agar tidak punah, beberapa ramuan tersebut kami cantumkan untuk dibuat sendiri sesuai dengan selera masing-masing. Dengan demikian, ramuan warisan yang bermanfaat bagi kesehatan dapat dikenal dan dimanfaatkan kembali.
Agar tidak menyulitkan dalam persiapan, ramuan yang disajikan dalam buku ini disederhanakan, bahan-bahan pelengkap yang kurang perlu atau memberikan rasa yang tidak sesuai dengan selera generasi sekarang dihilangkan.
Beras Kencur
Ramuan :
1.Beras ( disangrai ) 10 gram
2.Kencur Segar 15 gram
3.Jahe segar 4 gram
4.Kayu manis 0.1 gram
5.Gula Aren 20 gram
6.Garam sedikit
7.Cengkih sedikit
8.Kunyit sedikit
9.Air 100 ml
Cara Pembuatan :
1.Beras disangrai ( Digoreng tanpa Minyak )
2.Kencur, Jahe, Asam, Kayu Manis, Kunyit, Cengkih dipotong kecil-kecil kemudian direbus selama 10 sanpai 15 menit.Rebusan sekali-sekali diaduk.
3.Rebusan itu kemudian disaring dengan kain bersih. Pada beningan yang masih panas tambahkan garam dan gula sesuai dengan selera masing-masing.
4.Ramuan didinginkan sampai hangat-hangat kuku, kemudian ditambah beras yang sudah disangrai.
5.Untuk mengeluarkan angin, ramuan ditambahkan biji kedawung ( disangrai ) dan botor masing-masing tiga buah
Kegunaan :
1. Menghilangkan rasa capek dan pegal pada persendian atau otot.
1.Mencegah masuk Angin
Cara Pemakaian :
Diminum 1 x sehari 1 gelas ( 200 ml ) sebelum tidur ( tanpa gula ). Ampas dapat digunakan untuk parem pada kaki dan tangan. Untuk menambah rasa segar dan asam ditambah Jeruk nipis secukupnya.
Kunir Asam
Ramuan :
1.Kunyit Segar 10 gram
2.Asam 6 gram
3.Biji Pala 0.1 gram
4.Kayu manis 0.05 gram
5.gula aren 25 gram
6.Garam sedikit
7.air 100 ml
Cara Pembuatan :
1.Kunyit segar, biji pala, kayu manis dipotong kecil-kecil, kemudian direbus selama 10 sampai 15 menit sambil sekali-kali diaduk.
2.Asam ditambahkan pada rebusan yang masih panas dan diaduk sampai rata, kemudian disaring dengan kain bersih.
3.Pada beningan yang masih panas ditambahkan gula Aren dan Garam, kemudian diaduk sampai kental.
Cara Pemakaian :
Diminum sebelum dan selama haid 2 x sehari 1 gelas, setiap pagi dan sore hari. Untuk mencegah perut kembung serta merawat badan agar tetap singset dan kulit tetap bersih 1 x sehari 1 gelas.
Kegunaan :
1.Untuk menghilangkan rasa nyeri pada saat haid dan melancarkan haid
2.Untuk merawat kulit agar tetap bersih dan sehat.
3.Untuk mengobati perut kembung
Cabai Lempuyang
Ramuan :
1.Kunyit Segar 10 gram
2.Asam 6 gram
3.Biji Pala 0.1 gram
4.Kayu manis 0.05 gram
5.gula aren 25 gram
6.Garam sedikit
7.air 100 ml
Cara Pembuatan :
1.Kunyit segar, biji pala, kayu manis dipotong kecil-kecil, kemudian direbus selama 10 sampai 15 menit sambil sekali-kali diaduk.
2.Asam ditambahkan pada rebusan yang masih panas dan diaduk sampai rata, kemudian disaring dengan kain bersih.
3.Pada beningan yang masih panas ditambahkan gula Aren dan Garam, kemudian diaduk sampai kental.
Cara Pemakaian :
Diminum sebelum dan selama haid 2 x sehari 1 gelas, setiap pagi dan sore hari. Untuk mencegah perut kembung serta merawat badan agar tetap singset dan kulit tetap bersih 1 x sehari 1 gelas.
Kegunaan :
1.Untuk menghilangkan rasa nyeri pada saat haid dan melancarkan haid
2.Untuk merawat kulit agar tetap bersih dan sehat.
3.Untuk mengobati perut kembung
Cabai Lempuyang
Ramuan :
1.Cabai Jawa 5 gram
2.Lempuyang segar 6 gram
3.Kencur Segar 7 gram
4.Temu Lawak segar 5 gram
5.Kunyit segar 5 gram
6.Lada 0.5 gram
7.Jahe Segar 8 gram
8.Pala 1 gram
9.Gula Aren 20 gram
10.Air 100 ml atau 150 ml
Cara Pembuatan :
Dibuat infus. Karena bahan cukup banyak air diperkirakan antara 100 ml dan 150 ml tergantung selera.
Cara Pemakaian :
Diminum dua kali sehari satu gelas pagi dan sore, terutama pada penderita rematik dan asma. Untuk memulihkan kesehatan sehabis sakit diminum satu kali sehari sebelum tidur.
Kegunaan :
1.Untuk menghangatkan badan pada saat udara dingin bagi penderita asma
2.Untuk mengurangi rasa nyeri pada penderita nyeri sendi atau nyeri otot.
3.Untuk memulihkan kesehatan sehabis menderita sakit berkepanjangan.
Sejak dahulu masyarakat indonesia telah mengetahui pengaruh beberapa tanaman obat untuk perawatan dan pengobatan. Sebagai contoh lidah buaya ( aloe vera ) telah digunakan untuk perawatan rambut agar rambut tetap subur. Disamping itu tumbuhan tersebut juga dikonsumsi sebagai salah satu bahan ramuan jamu putri-putri keraton. Daun pepaya digunakan untuk menambah nafsu makan, rimpang kunyit untuk mengobati sakit perut, dan lain sebagainya
1.Cabai Jawa 5 gram
2.Lempuyang segar 6 gram
3.Kencur Segar 7 gram
4.Temu Lawak segar 5 gram
5.Kunyit segar 5 gram
6.Lada 0.5 gram
7.Jahe Segar 8 gram
8.Pala 1 gram
9.Gula Aren 20 gram
10.Air 100 ml atau 150 ml
Cara Pembuatan :
Dibuat infus. Karena bahan cukup banyak air diperkirakan antara 100 ml dan 150 ml tergantung selera.
Cara Pemakaian :
Diminum dua kali sehari satu gelas pagi dan sore, terutama pada penderita rematik dan asma. Untuk memulihkan kesehatan sehabis sakit diminum satu kali sehari sebelum tidur.
Kegunaan :
1.Untuk menghangatkan badan pada saat udara dingin bagi penderita asma
2.Untuk mengurangi rasa nyeri pada penderita nyeri sendi atau nyeri otot.
3.Untuk memulihkan kesehatan sehabis menderita sakit berkepanjangan.
Sejak dahulu masyarakat indonesia telah mengetahui pengaruh beberapa tanaman obat untuk perawatan dan pengobatan. Sebagai contoh lidah buaya ( aloe vera ) telah digunakan untuk perawatan rambut agar rambut tetap subur. Disamping itu tumbuhan tersebut juga dikonsumsi sebagai salah satu bahan ramuan jamu putri-putri keraton. Daun pepaya digunakan untuk menambah nafsu makan, rimpang kunyit untuk mengobati sakit perut, dan lain sebagainya
Sakit batuk
Ramuan 1
1.Kencur 3 jari
2.Adas ½ sendok the
3.Jintan ½ sendok the
4.Air secukupnya
Cara Pembuatan :
Dipipis dan disaring, jika perlu tambahakan perasan Jeruk Nipis dan garam sedikit.
Cara Pemakaian :
Dewasa dua kali sehari ¼ cangkir. Anak-anak dua kali sehari 1 sendok the atau sendok makan tergantung usia.
Ramuan 2
1.Jeruk Nipis 1 buah
2.Kecap dan Madu Secukupnya
Cara Pembuatan :
Jeruk nipis dipotong dan diperas. Pada cairan perasan ditambahkan kecap atau madu sama banyak dengan cairan perasan. Campuran kemudian diaduk sampai rata.
Cara Pemakaian :
Dewasa tiga kali sehari 1 sampai dua sendok makan. Anak-anak tiga kali sehari 1 sampai 2 sendok the.
Ramuan 3
Lobak segar 5 sampai 8 buah tergantung ukuran lobak. Gula batu secukupnya.
Cara Pembuatan :
Lobak diparut, kemudian disaring. Jika perlu, sebelum disaring tambahkan sedikit air matang yang masih hangat. Campuran itu kemudian disaring dengan kain bersih. Pada beningan ditambah gula dan diaduk hingga larut.
Cara Pemakaian :
Dewasa satu kali sehari satu ramuan diminum sekaligus. Anak-anak satu kali sehari ¼ sanpai ½ takaran dewasa.
Ramuan 1
1.Kencur 3 jari
2.Adas ½ sendok the
3.Jintan ½ sendok the
4.Air secukupnya
Cara Pembuatan :
Dipipis dan disaring, jika perlu tambahakan perasan Jeruk Nipis dan garam sedikit.
Cara Pemakaian :
Dewasa dua kali sehari ¼ cangkir. Anak-anak dua kali sehari 1 sendok the atau sendok makan tergantung usia.
Ramuan 2
1.Jeruk Nipis 1 buah
2.Kecap dan Madu Secukupnya
Cara Pembuatan :
Jeruk nipis dipotong dan diperas. Pada cairan perasan ditambahkan kecap atau madu sama banyak dengan cairan perasan. Campuran kemudian diaduk sampai rata.
Cara Pemakaian :
Dewasa tiga kali sehari 1 sampai dua sendok makan. Anak-anak tiga kali sehari 1 sampai 2 sendok the.
Ramuan 3
Lobak segar 5 sampai 8 buah tergantung ukuran lobak. Gula batu secukupnya.
Cara Pembuatan :
Lobak diparut, kemudian disaring. Jika perlu, sebelum disaring tambahkan sedikit air matang yang masih hangat. Campuran itu kemudian disaring dengan kain bersih. Pada beningan ditambah gula dan diaduk hingga larut.
Cara Pemakaian :
Dewasa satu kali sehari satu ramuan diminum sekaligus. Anak-anak satu kali sehari ¼ sanpai ½ takaran dewasa.
Sakit Perut
Ramuan 1
1.Kunyit 3 jari ( diambil empunya )
2.Kapur sirih sedikit
3.Air secukupnya
Cara Pembuatan :
Dipipis dan disaring
Cara Pemakaian :
Dewasa dua kali sehari 1 ramuan. Anak-anak dua kali sehari 1 sendok the sampai 1 sendok makan.
Ramuan 2
Daun sembukan seckupnya. Dibuat sayur atau kuluban.
Diare
Ramuan :
1.Kunyit 3 jari ( diambil empunya )
2.Bangle ½ jari
3.Daun jambu biji 3 helai
4.Garam sedikit
5.Air secukupnya
Cara pembuatan :
Dipipis dan disaring.
Ramuan :
1.Kunyit 3 jari ( diambil empunya )
2.Bangle ½ jari
3.Daun jambu biji 3 helai
4.Garam sedikit
5.Air secukupnya
Cara pembuatan :
Dipipis dan disaring.
Cara Pemakaian :
Dewasa dua kali sehari ¼ cangkir
Kurang Nafsu makan
Ramuan :
1.Temu Hitam 2 jari
2.Daun pepaya ½ helai
3.Mungsi ½ sendok the
4.Air Secukupnya
Dewasa dua kali sehari ¼ cangkir
Kurang Nafsu makan
Ramuan :
1.Temu Hitam 2 jari
2.Daun pepaya ½ helai
3.Mungsi ½ sendok the
4.Air Secukupnya
Cara Pembuatan :
Dipipis dan disaring.
Cara Pemakaian :
Dewasa satu kali sehari ¼ cangkir. Anak-anak satu kali sehari 1 sampai 2 sendok makan.
Cara Pemakaian :
Dewasa satu kali sehari ¼ cangkir. Anak-anak satu kali sehari 1 sampai 2 sendok makan.
Demam pada Anak-anak
Ramuan :
1.Jeruk Nipis 1 buah
2.Bawang merah 3 buah
3.Minyak Kelapa 1 sendok makan
4.Garam sedikit
Cara Pembuatan :
Jeruk nipis diperas airnya, bawamg merah diparut dengan parutan yang dilapisi dengan daun pisang. Perasan Jeruk nipis, parutan bawang merah, dan garam dicampur dengan minyak kelapa atau minyak sayur.
Cara Pemakaian :
Dikompreskan pada ubun-ubun kepala dan kaki.
Perawatan Kesehatan
Ramuan :
1.Temu Lawak 3 jari
2.Jahe 1 jari
3.Kunyit 1 jari
4.Daun kaki kuda ½ genggam
5.cabai 3 buah
6.Lempuyang 1 jari
7.Air matang Secukupnya
1.Jeruk Nipis 1 buah
2.Bawang merah 3 buah
3.Minyak Kelapa 1 sendok makan
4.Garam sedikit
Cara Pembuatan :
Jeruk nipis diperas airnya, bawamg merah diparut dengan parutan yang dilapisi dengan daun pisang. Perasan Jeruk nipis, parutan bawang merah, dan garam dicampur dengan minyak kelapa atau minyak sayur.
Cara Pemakaian :
Dikompreskan pada ubun-ubun kepala dan kaki.
Perawatan Kesehatan
Ramuan :
1.Temu Lawak 3 jari
2.Jahe 1 jari
3.Kunyit 1 jari
4.Daun kaki kuda ½ genggam
5.cabai 3 buah
6.Lempuyang 1 jari
7.Air matang Secukupnya
Cara Pembuatan :
Dipipis dan disaring.
Cara Pemakain :
Satu kali sehari ¼ cangkir.
Dipipis dan disaring.
Cara Pemakain :
Satu kali sehari ¼ cangkir.
Sariawan
Ramuan 1 :
1.Daun saga manis ½ genggam
2.Daun Sirih 3 helai
3.Air Secukupnya
Cara Pembuatan :
Dibuat infus
Cara Pemakaian :
beningan untuk kumur-kumur dan diminum
Ramuan 2 :
Daun jintan segar 3 helai
Ramuan 1 :
1.Daun saga manis ½ genggam
2.Daun Sirih 3 helai
3.Air Secukupnya
Cara Pembuatan :
Dibuat infus
Cara Pemakaian :
beningan untuk kumur-kumur dan diminum
Ramuan 2 :
Daun jintan segar 3 helai
Cara pemakaian :
Daun jintan setelah dibersihkan, dikunyah dan dibiarkan sebentar dalam mulut, kemudia ditelan.
Penyubur rambut
Ramuan :
Daun lidah buaya secukupnya
Cara pembuatan :
Daun lidah buaya dibelah, diambil bagian dalam yang bentuknya seperti agar-agar.
Cara Pemakaian :
Pengobatan dilakukan sehari sekali, sesudah mandi sore. Bagian dalam dari daun digosokkan di kulit kepala, sambil dipijit-pijit. Jika sudah selesai, rambut kemudian diselimuti dengan handuk atau kain bersih. Keesokan harinya rambut dikeramasi.
Daun jintan setelah dibersihkan, dikunyah dan dibiarkan sebentar dalam mulut, kemudia ditelan.
Penyubur rambut
Ramuan :
Daun lidah buaya secukupnya
Cara pembuatan :
Daun lidah buaya dibelah, diambil bagian dalam yang bentuknya seperti agar-agar.
Cara Pemakaian :
Pengobatan dilakukan sehari sekali, sesudah mandi sore. Bagian dalam dari daun digosokkan di kulit kepala, sambil dipijit-pijit. Jika sudah selesai, rambut kemudian diselimuti dengan handuk atau kain bersih. Keesokan harinya rambut dikeramasi.
Pencegah rambut Rontok
ramuan :
bonggol pisang secukupnya
cara Pembuatan :
Bonggol pisang ( sisa pohon pisang yang ditebang ) diparut dan diperas.
Cara Pemakaian :
Setiap sore hari, kepala dibasahi dengan cairan tersebut dan dipijit-pijit. Jika sudah selesai, rambut dibalut dengan kain agar tidak mengotori bantal pada saat tidur
ramuan :
bonggol pisang secukupnya
cara Pembuatan :
Bonggol pisang ( sisa pohon pisang yang ditebang ) diparut dan diperas.
Cara Pemakaian :
Setiap sore hari, kepala dibasahi dengan cairan tersebut dan dipijit-pijit. Jika sudah selesai, rambut dibalut dengan kain agar tidak mengotori bantal pada saat tidur
Blogger Comment
Facebook Comment