Games

Keunggulan kolam terpal Untuk budidaya gurami




Kolam terpal dalam budidaya ikan gurami mempunyai ke untungan tersendiri, gampang dikeringkan, dibersihkan, dan dipanen. Selain itu, gurami yang dihasilkan pun tidak berbau lumpur, Ini yang menyebabkan gurami dari kolam terpal paling disukai pedagang maupun konsumen.
Salah satu dasar keberhasilan budidaya gurami dengan kolam terpal adalah rajin  membersihkan dasar kolam (menyipon) dan pemberian sekam padi sebagai alas terpal. Selain itu, probiotik, garam, dan ketersediaan tetes (molase) dalam pendederan juga tidak boleh ditinggalkan.

Penyiponan suatu keharusan karena tanpa tanah dasar, kotoran tidak akan mungkin bisa terurai sehingga harus dikeluarkan, minimal sebulan atau 30hari  hari sekali, meskipun waktu panen tinggal menghitung hari, kalau waktunya disipon, ya harus dikerjakan.

Pembersihan dasar kolam mencukupi bila tinggi air menyusut sekitar 20—30 cm, selanjutnya ditambah air baru sampai ke ketinggian semula, kolam dengan kedalaman air 90—100 cm dan luas 4 m x 8 m karena terpal yang ada di pasaran berukuran 6 m x 10 m. Sisa terpal, sebanyak dua meter digunakan untuk membuat dinding yang tersusun dari batako, batu bata, atau kayu. Namun, menurut pengalaman, cara yang paling murah dengan menggali lubang. Biaya pembuatannya hanya sekitar Rp500 ribu per kolam. Ketebalan terpal yang bisa digunakan adalah A5 atau A6 yang mampu bertahan hingga lima tahun.
Kedisiplinan penyiponan dapat meningkatkan kepadatan dengan waktu panen dan berat yang sama. Padat tebar pembesaran gurami di kolam tanah hanya 6 ekor per m3 dengan bibit gurami berukuran 250 gram per kg.

Proses penyiapan kolam terpal sangat sederhana,Kolam baru atau lama dibersihkan kemudian diisi air setinggi 90 cm, kemudian ditaburi garam sebagai anti mikro organisme 200 gram per m3 air dan diberi pupuk katalis plankton berupa urea 100 gram per m3 air. Kolam lalu didiamkan selama sekitar satu minggu sehingga plankton tumbuh sempurna. Setelah itu bibit ikan gurami bisa ditebar.

Kepadatan untuk pemijahan sebanyak satu set per 4 m x 4 m yang terdiri seekor jantan dan lima ekor betina. Tigapuluh hari setelah induk gurami bertelur, kolam disipon diganti airnya secara keseluruhan. Wagiran tidak memberikan dedaunan bergetah putih, seperti pepaya, dalam keadaan segar pada induk guraminya. Berdasarkan pengalamannya, getah putih dapat menyebabkan penurunan daya tetas telur. Sebaliknya, induk diberi daging sapi secukupnya setiap 30 hari yang bermanfaat untuk menambah ketercukupan protein induk. Hasilnya, telur gurami berwarna kuning keemasan dengan daya tetas lebih dari 90%.



    Blogger Comment
    Facebook Comment
 
Copyright © 2013. 'Azolla' Fish Farm - All Rights Reserved
Template Created by ThemeXpose