Games

Klasifikasi Plankton





Susunan klasifikasi plankton dalam taksonomi adalah sebagai berikut :
Phylum/Divisi - Kelas – Ordo (bangsa) – Familia (suku) – Genus (jenis) -  Spesies
      A. Phytoplankton

Karakteristik yang khas dari phytoplankton adalah memiliki pigmen-pigmen fotosintesis yang menyebabkan timbulnya kenampakan warna yang berbeda dari setiap jenisnya. Adanya perbedaan dalam  zat warna/pigmen fotosintesis ini  dijadikan sebagai dasar dari klasifikasi phytoplankton.
Berkut adalah klasifikasi phytoplankton menurut Philips Sze (1993).
Divisi
Pigmen (zat warna)
Chlorophyta (Green Algae)
klorofil-a dan klorofil-b
Cyanophyta (Blue Green Algae)
klorofil-a, phycocianobilin, phycoerythrobilin
Chrysophyta/ Bacillariophyta
Klorofil-a, C1 dan C2, fucoxanthin,
Pyrrophyta/Dinoflagellata
Klorofil-a, C2 dan peridinin
Cryptophyta
klorofil-a, C2, phycocianobilin  atau phycoerythrobilin
Euglenophyta
klorofil-a dan klorofil-b
Rhodophyta (Red Alge)
klorofil-a, phycoerythrobilin
Beberapa pigmen yang dimiliki masing-masing divisi  tersebut menampakkan warna yang berbeda. Klorofil menimbulkan kenampakan warna hijau, phycocianobilin menampakkan warna biru, phycoerythrobilin menampakkan warna kemerahan dan  fucoxanthin menampakkan warna kekuningan.
Perkembang biakan alga mengalami pergantian keturunan (metagenesis) dengan cara pembentukan sporofit yang diploid dan ada juga dengan pembentukan keturunan yang haploid (gametofir), selain itu juga banyak cara perkembang biakan lainnya misalnya, membelah, pembentukan gamet (oogami), pembentukan auksospora, pembentukan zoospora dan lain sebagainya.
Divisi Chlorophyta (Green Algae)
Alga hijau memiliki karakteristik kloroplast yang berwarna hijau, mengandung khorofil-a dan khlorofil-b serta karotenoid dan zantophylls. Pada kloropas terdapat pirenoid, hasil asimilasi berupa tepung dan lemak. Kloroplas dapat berbentuk, pita, lempeng mangkok, jaringan, cakram dan lainnya.
Reproduksi terjadi secara,
1.       Asexual dengan membentuk zoospora dengan 2-4 flagel (isokontae)
2.       Sexual, dengan Isogami dengan anisogami, Oogami
Chlorophyta terdiri dari bentuk sel tunggal, koloni maupun filament, sebagai penyusun phytoplankton atau bentos. Walapun ada juga yang ukurannya besar seperti tanaman.
Chloropyta  dibagi 14 Bangsa, Bolbocales, Chlorococcales, Ulotrchales, Chaetophorales, Sphaeropleales, Ulvales, Oedogoniales, Zy gnematales, Cladophorales, Aerosiphonales, Siphonocladales, Dasycladalcs, Siphonales dan Desmikiales. Bangsa yang sering dijumpai diperairan, atara lain :
1.1   Volvococales
Merupakan sel tunggal atau koloni kelipatan 2 yang melayang /berenang bebas, dan memiliki flagel. Reproduksi Asexual dengan pembelahan sel, fragmentasi, sexual dengan pembentukan gamet. Merupakan kelompk alga hijau yang juga dimasukan dalam klas flagellata (pada sistem taxonomi yang lain)
Contoh : chlamydomonas, pandorina, vovox, gonium, Pleudorina
1.2   Chlorococcales
Merupakan sel tunggal atau koloni, non motil, koloni coenobium (kelipatan 2), reproduksi dengan membentuk  zoospora, autospora secra asexual dan sexual dengan gamet.
Contoh : Chlorella, Chlorococcum, Pedastrum c Scenedesmlus, golenkinea, Oocystis,  Planktosphaeria, dictyosphaerium dsb.
1.3   Tetrasporales
Sel tunggal atau koloni bukan merupakan kelipatan tetai terdiri 3-4 sel, reproduksi asexual dengan zoospora, aplanospora, sexual dengan isogami
Contoh : Tetraspora, Palmela
1.4   Ulothricales
Sel-selnya selalu memiliki satu inti dan satu kloroplas, Bentuk berupa benang tunggal atau bercabang atau lembaran, membentuk zoospora berflagel 4, Isogami merupakan cara reproduksi sexual.
Contoh :  Ulothrix
1.5   Chaetophorales
Berbentuk thallus yang herotrik (ujung dan pangkal beda ), terdiri atas benang – benang , bercabang, merayap.
Contoh:  Chaetophora, Drapanaldia
1.6   Ulvales
Koloni berbentuk seperti daun, reproduksi dengan zoospora dengan 4 flagel.
Contoh : Ulva, Enteromorpha
1.7   Oedogoniales
Hidup pada air tawar, selnya memiliki satu inti dan kloroplas berbentuk jala. Koloni berbentuk benang. Perkembangan Asexual dengan zoosplora, seual dengan oogami, beberapa jenis dibagian antheridumnya keluar spora seperti spermatozoid yang dinamakan androspora dan tidak dapat memuahi sel telur tetapi melekat pada koloni jantan dan tumbh menjadi koloni kecil
Contoh : Oedogonium
1.8   Zygnematales
Koloni berbentuk benang0yang tidak bercabang, reproduksi asexual dengan penambahan panjang. Sexual konjugasi.
Contoh : Spyrogyra, Zygnema
1.9   Desmidiales
Disebut juga ganggang hias karena bentuknya beranekaragam hidup di rawa-rawa (gambut) yang airnya bereaksi asam. Tubuh biasanya terdiri dari dua keping semi cell pembiakan asexual dengan membelah, sexual dengan kopulasi.
Contoh : Desmidium, Closterium Micrasterias, Staurastrum
Divisi Cyanophyta (Blue Green Algae)
Alga biru / gangang lendir (Cyanophyta), karakteristik dari kelompok Cyanophyta ini adalah, Selnya bersifat Prokarion (tidak memiliki inti sejati ), Warna sel biru hijau atau hitam, thallus berbentuk sel bulat, silinder yang sering dijumpai membentuk koloni, bentuk benang atau filamen.
Didalam plasma sel, terkandung zat warna klorofil-a, karotenoid dan dua macam kromoprotein (fikosianin (biru) dan fikoeritrin (merah)) yang larut dalam air. Cyanophyceae umumnya tidak bergerak. Diantara jenis ini ada yang dapat mengadakan gerakan merayap (terutama yang berbentuk benang), gerakan tersebut mungkin disebakan adanya kontraksi tubuh dan dibantu dengan pembentukan lendir.
Pada Cyanophyta bentuk benang tersusun dari satu baris sel tunggal yang disebut tricome, trikcome yang tertutup oleh sheat / sel penutup/pelindung inilah dinamakan filament. Pada Cyanophyta bentuk benang sering dijumpai sel khusus yang disebut hetrocysta, diduga dapat mengikat / menambat  N bebas.
Perkembang biakan secara asextual / vegetatif dengan cara membelah diri dengan membentuk akinete, endospore, nanocysta, exospora dan untuk filament dengan membentuk hormogon, hormospore.
1.       Kelas Chroococcopytceae
Berbentuk sel tunggal atau kelompok tanpa spora, warna kehijauan. Berkembangbiak dengan membelah membentuk nanospora, endospora atau eksospora. Tidak membentuk trikom.
Chroococcopytceac dibagi 3 bangsa.
Bangsa Chroococcales
Sel tunggal atau koloni, berkembang biak dengan membelah dengan membentuk nanocysta.
Contoh : Chroococcus, Gleocapsa, Merismopedia, Eucapsis, Microcystis, Aphanocapsa dsb.
Bangsa Chamaesiphonales
Sel tunggal atau koloni berbentuk benang, memiliki spora yang terbentuk dari isi sel (endospora)dan eksospora.
Contoh : Chamaesiphon
Bangsa Pleurocapsales
Benang membentuk hormogonium, reproduksi dengan endospora
Contoh : Pleurocapsa, Dermocapsa
2.       Kelas Hormogoniophyceae
Berbentuk filament dan dapat bercabang , memiliki  trikom, heterosista dan akinet 
      Bangsa Stigonematales
Bangsa ini memiliki percangan sejati
Contoh : Stigonema
Divisi Chrysophyta/Bacillariophyta
Merupakan sel tunggal, dengan ciri khas dinding yang mengandung silikat, dan sel  terdiri dari 2 bagian (cawan) zat warna berupa klorofil – a dan c,  b-karoten, fucoxatin, diatoxanthin, diadinoxanthin. Talus disebut frustula yang terdiri dari valve (atas) dan girdle (bawah). Reproduksi asexual umumnya dengan pembelahan dan sexual secara oogami dan isogami.
Dibagi menjadi 2 Bangsa :
1.1. Centrales
Kenampakan tubuh berupa raphe dan girdle, tubuh simetri radial.
Contoh : Cascinodiscus, Bidulphia, Melosira, Stephanodiscus, Cyclotella, thallasiosira. Chetoceros.
1.2 . Pennales
Bentuk memangjang, bilateral, motil dibagi dua familia :
- Naviculaccae : Amphipleura, Pinnularia, Neidium, Navicula, Pleurosgma, Nitzxchia  
- Surirellaceae  :  Surrirella, Synedra, Fragillaria
Divisi Pyrrophyta(Dinoflagellata)
Thallus / tubuh terdiri dari sel tunggal, memiliki 2 flagel heterocontac (tidak sama panjang)  keluar dari sisi perut dalam suatu saluran. Khloroplast berbentuk cakram, pigmen fotosintesis berupa khlorofil-a, khlorophyl-c, b-carotene, xantophylls, peridinin, dinoxanin. Tubuh terbagi dua bagian (Epicone dan Hipocone), beberapa genera mengalami reduksi pada bagian epicone (Amphidinium sp).
Reproduksi asexual dengan pembelahan yang membentuk sel-sel anakan, sexual dengan isogami dan anisogami. Klasifikasi berdasarkan letak flagel dan ada tidaknya sel pelindung (theca)
  1. Kelas Desmophyceac
Sel telanjang, tidak memiliki pelindung, memiliki 2 flagel dan motil
            Procentrales
Sel motil , soliter, terbagi 2 bagian yoang pipih
Contoh : Prorocentrum, Exuviella
 Desmocapsales
Sel immobile, berwarna / memiliki pigmen
Contoh : Desmocapsa
1.3 Protospidales
Sel tidak berwarna, memiliki theca (sel penutup)
2.Kelas Dinophyceae
Thallus / sel memiliki sel pelindung, 2 flagel yang satu melingkar pada alur, dari kelas ini dapat kita sebut :
            Gymnodiniales
sel-sel telanjang, tanpa perubahan bentuk yang berkaitan dengan metabolisme, kadang-kadang memiliki kulit tipis yang terdiri dari sellulosa.
Contoh : Gymnodinium
            Peridiniales
Memiliki panser/dinding dari sellulosa. Papan-papan tersebut dipenuhi dengan pori yang menjadi jalan keluarnya plasma. Pada bagian tersebut ada bagian yang menyerupai plasma yang memudahkan dalam mengatur gerakan melayang.
Contoh : Peridinium , Protoperidinium
            Nocticuales
Organisme soliter, bebas tidak berwarna
Contoh : Noctiluca
Divisi Cryptophyta(Chryptomonads)
Merupakan kelompok alga berflagel yang bentuknya menyerupai pita. Beberapa jenis berwarna merah ( diduga karena adanya pigmen phycosianin dan phycoeritrin) disamping chlorophyl-a, b dan  c.
Contoh : Cryptomonas, Rhodomonas, Nephroselmis dan sebagainya.
 Divisi Euglenophyta
Organisme dengan karakteristik memiliki flagel dibagaian anterior, tidak melakukan reproduksi sexual ( asexual dengan pembelahan longitudina), bentuk sel bulat memanjang, pigmen fotosintesis berupa chlorphyl-a , dan chloropyl-b , b-carotene, neoxanthin, asthaxanthin dan antheraxtaxantin
  1. Kelas Euglenaceae
            Bangsa Eutroptiales
Sel hijau dengan dua flagel ditengah, sikontae, habitat umumnya dilaut
Contoh : Eutreptia, Eutrptiales
            Bangsa Euglenales
Memiliki dua flagel , hanya satu yang muncul dari canal flagel
Contoh, Euglena, Phacus.
1.3 Heteronematales
Memiliki uniflagela , biflagela atau truflagel, 1 flagel panjang ke arah anterior, flagel lainnya pendek (heterokontae), terdapat organ seperti mulut
Contoh :  Heteronema, Peranema. 
B. Zooplankton
Kebanyakan kelompok zooplankton yang sering dijumpai adalah bersifat holoplankton yang berasal dari phylum atau kelas invertebrate yang hidup di perairan. Terdapat 11 jenis phylum zooplankton yang ada diperairan diantaranya adalah Protozoa, Cnidaria, Ctenophora, Nemertea, Aschelminthes, Mollusca, Annelida, Arthropoda, Chaetognatha, Echinodermata, Chordata (Omori, et al, 1984). Diperkirakan mayoritas dari 11 jenis phylum atau kelas invertebrate tersebut berupa zooplankton yang bersifat holoplankton yang banyak didominasi dari golongan Protozoa, Rotifera, dan Crustacea, serta beberapa dari jenis Polychaeta dan Molusca.  Karakteristik yang khas dari zooplankton adalah memiliki alat gerak walaupun  pergerakannya dipengaruhi arus  seperti flagell, cilia, pseudopodia sampai kaki yang sebenarnya.
Phylum Protozoa  
Protozoa merupakan tingkat organisme tingkat plasma , berdasarkan alat geraknya, yang sering dijumpai dalam pengamatan plankton adalah dari kelompok Foraminifera , Radiolaria, Sarcodina, Cillliata dan Tintinnida.
  1. Kelas Mastigophora (Flagelata)
Merupakan protozoa yang terbagi dari dua kelompok besar ( phytoflagellata / phytomastigophora dan Zooflagellata / Zoomastigophora).
Alat gerak berupa flagel, beberapa dipisahkan karena sifatnya menyerupai tumbuhan (Dinoflagellata, Chrysomonadina) meliputi
Sub kelas phytoflagellata
                         Bangsa Crysomonadina
                   Contoh : dictyocha, Dinobryon, Emeliania
                        Bangsa Dinoflagellata
Satu dari beberapa plankton yang mendominasi perairan ini, merupakan kelompok yang penting dalam rantai makanan, yang oleh karenanya termasuk dalam phytoplankton. Selanjutnya selian itu juga beberpa jenis penyebab terjadinya pasang merah. (red tide), seperti Ceratium, Dinophysis, Gonyaulax, Gymnodium, Noctiluca, Peridinium dan lain-lain.
Sub  kelas Zoomastigophora
- Choanoflagellida (sub kelas   Zoomastifophora)
Contoh : Diaphanoeca, Monosiga
  1. Kelas Sarcodinea
Karakteristik kelas ini adalah, alat gerak berupa pscudopidia (kaki semu), klasifikasi dari kelas ini berdasarkan bentuk kaki semu . kelompok ini meliputi :
                        Amoebina
                        Foraminifera
                        Rhizopoda
                        Radiolaria
                        Testacida
                        Holiozora
Species yang sering dijumpai ditambak , globerina (Foraminifera), Actinophrys, Acantochystis (Heliozoa).
            Ciliata
Cilia = bulu getar, merupakan kelompok yang paling maju karne mampu melakakukan reproduksi dengan konjugasi.  Ciri lain dari kelas ini adalah memiliki dua nukleus, dibagai menjadi :
Sub kelas Holotrichia
Ciri dari kelompok  ini adalah bentuk cilia kecil dan merata
Contoh : Loxodes, Colpoida, paramecium, Pleuronema dan sebagainya.
Suba kelas Spirotrichia
Memiliki bentuk cilia yang berbeda bentuk dan ukurannya (2 macam, disekitar mulut dan lainnya dibagaian tubuh yang lain )
Contoh :
Bangsa Holotrichia : Stentor, busaridium, Spirostomum
Bangsa Oligotrichia : Halteria
Bangsa Tintinnida : Tintinnopsis, Favella, Tintinnus.
Bangsa Hypotrichida : Oxytrichida, Euplotes
Sub kelas Peritricha
Memiliki cilia yang besar dan berbentuk spiral .
Contoh : Vorticella, Epistylis, Zoothammium, Vafinicola, Ophyidium
Phylum Porifera
Tubuh berpori-pori, dan berspicula (dasar klasifikasi porifera) yang tersusun dari kapur, silicon maupun spongin.
Contoh ; Spongilla , Leucosolenia.
Phylum Cnidaria (Coelenterata)
Planktonic carnivor yang menangkap mangsanya  dengan tentakel di sekeliling mulut yang bersengat (nematocyst), biasa dinamakan jelly fish . Coelenterata teridir dari 2 bentuk tubuh yaitu Polyp dan Meusa.
  1. Kelas Hydrozoa
Bentuk tubuh polyp dan medusa
Contoh : Obelia, Craspedacusta.
  1. Kelas Scypozoa
Bentuk tubuh, medusa
Contoh : Aurelia, Lobonema
  1. Kelas Anthozoa
Bentuk tubuh, Polyp
Contoh : Hydra
Phylum Ctenophora
Dikenal dengan nama comb-jelly. Bentuk menyerupai Coelentarta, dibedakan karena memiliki cilia sebagai alat gerak
Contoh : Pleurobrachia, Leucothea, Ocyropsis
Phylum Platyhelnithes (cacing pipih)
Contoh : Mullers larvae, (bersifat holoplankton)
Phylum Nemertea
Contoh : Pilidium larva
Phylum Nemathelminthes (cacing cambuk )
Cacing Nematode sering dijumpai diperairan kolam atau tambak udang terutama didasar (tumpukan bahan organik), tetapi sering pula dijumpai planktonis bahkan sebagai parasit udang.
Contoh : Nematoda  
Phylum Rotifera
Merupakan kelompok yang sering dijumai diperairan / tambak , memiliki semacam appendage pada tubuhnya. Reproduksi dapat secara parthenogenesis.
Beberapa contoh yang sering dijumpai ditambak : Polyarthra, Hexarthra, Asplancha, Brachionus, Collurella, Trichocerca, Sylchaeta, Lecane, Euchlanis.
Phylum Chaetognatha (arrow worm)
Disebut juga cacing panah, merupakan predator , bentuknya seperti panah, berwarna transparan, memiliki sepasang sirip.
Contoh : Sagita, Eukrohnia, Spadella
Phylum Annelida
Merupakan cacing bersegmen / ruas , dari kelomopk ini hanya sedikit yang dijumpai melayang-layang sebagai zooplankton. Setiap segmen tubuh ditumbuhi parapodea pipih. Polychaeta merupakan kelas yang sering ditemui, sering kali individu  yang dijumpai adalah dalam tahap larva.
Contoh : Lepidasthenia, Pelagobia, Callizona, Lagisca.
Phylum Artoropoda
Dari phylum ini yang terpenting / sering dijumpai adalah dari Bangsa :
  1. Bangsa Cladocera
Contoh : Daphnia, Bosmina, Diaphanosoma, Alonella, Penilia. 
  1. Bangsa Copepoda
Terdiri daria 3 sub ordo/ anak bangsa
            Calanoida
Contoh : Euclanus, Acartia, Calanus
            Cyclopoida
Contoh : Cyclops, Oncaea
            Harpacticoida.
Contoh : Harpaticus, Eoterpina (baiasanya merupakan epibenthic)
  1. Bansa Ostracorda
Contoh : Chypris
Beberpa sub ordo / bangsa dari Arthopoda, merupakan plankton sementara (meroplankton) dalam sebagaian tahap hidupnya (larva). Kelompok bangsa lain yang sering dijumpai adalah : Cirripedia , Cumadea , Isopoda, Amphipoda, Mysidacea, Euphausiacea, Decapoda, Stomatopoda. Dari kelas insecta dalam tahap hidupnyapun sering dijumpai sebagai plankton seperti Chauborus larva, Chironomus larva dan sebagainya.
Phylum Molusca
Walaupun umumnya merupakan hewan yang mempunyai ukuran besara pada waktu dewasa, pada waktu larva berupa bersifat plankton.
Contoh : Atlnta, Creus, Limacina, Hyalocylic, Squid.
 
 
 
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. 'Azolla' Fish Farm - All Rights Reserved
Template Created by ThemeXpose