Games

Masalah Pada Pembenihan Ikan Nila Dan Solusinya



Setiap usaha dan bisnis pasti memiliki risiko. Tingginya risiko ini biasanya berbanding lurus dengan tingkat keuntungan. Semakin tinggi keuntungan, maka semakin tinggi risikonya. Berikut ini merupakan beberapa risiko atau masalah yang sering dihadapi saat budi daya ikan nila.
MasalahPenyebab Dan Solusi
 Pemijahan menghasilkan benih jantan dan betina
  •  Jantanisasi dengan hormon methyl testosteron dengan perendaman larva atau pemberian pakan berhormon.
 Kualitas benih menurun setelah dipelihara
  • Umur produktif indukan biasanya hanya 2 tahun
  • Ganti indukan yang sudah tua
Produksi larva menurun atau jumlahnya sedikit
  •  Pakan yang kurang sesuai
  • Pilih pakan berupa pelet dengan kandungan protein 30%.
  • Pisahkan induk pejantan setelah pemijahan dan telur menetas
 Larva banyak yang mati
  •  Periksa kekeruhan air, pH, dan kemungkinan tercemar limbah.
  • Jika air terlalu keruh, tambahkan debit air.
  • Tambahkan kapur saat pengolahan untuk menetralkan keasaman (pH).
 Kematian atau kehilangan banyak benih ikan
  •  Periksa kemungkinan adanya predator yang memangsa benih ikan nila.
  • Ukuran benih yang ditebar tidak seragam sehingga terjadi perebutan makanan.
  • Lakukan sortasi dan tebar benih dalam ukuran yang seragam dalam satu kolam.

Masalah Pada Pemeliharaan Ikan Nila Dan Solusinya
MasalahPenyebab Dan Solusi
Pertumbuhan ikan lambat dalam mencapai bobot ideal
  • Kandungan protein dalam pakan kurang tinggi (idealnya 24-30%).
  • Jumlah pakan yang diberikan masih kurang (seharusnya 5% dari biomassa per hari pada bulan pertama, 4% pada bulan kedua dan 3% pada bulan ketiga).
  • Salah perhitungan sampel saat menentukan berat ikan sebagai patokan pemberian pakan.
  • Cari benih strain unggul dan terjamin kualitasnya dari pedagang atau pembenih yang berkompeten.
Tingkat kematian tinggi.
  • Perairan telah tercemar.
  • Keracunan bahan organik dari dasar waduk atau danau pada musim hujan.
  • Terserang hama dan penyakit.
  • Ambil sampel ikan yang telah mati dan periksa penyebab kematiannya.
Kehilangan hasil ikan dan populasi ikan menurun.
  • Terdapat predator atau ikan lain di dalam kolam.
  • Terserang penyakit atau hama.
  • Khusus untuk pemeliharaan di karamba, ada kemungkinan jaring telah rusak atau adanya pencurian.
  • Pematang atau bedengan kolam telah bocor.
Harga pakan tinggi
  • Cari alternatif pakan lain atau buat pakan buatan. Misalnya, pembelian telur dari industri unggas yang busuk (direbus terlebih dahulu).
  • Menambahkan bekatul untuk pakan.
  • Memupuk kolam dengan pupuk kandang untuk menumbuhkan plankton.
Mewabahnya penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
  • Menunda penebaran benih ikan.
  • Menghentikan sementara budi daya ikan nila.
Kekeruhan air meningkat
  • Tambahkan debit air.
Keasaman air meningkat
  • Tambahkan kapur.
Kadar garam di tambak tinggi
  • Menambahkan air tawar dari sungai ke tambak.
  • Mengurangi suplai air asin dari laut.
Tanggul atau pematang pada kolam air deras rusak atau cepat erosi.
  • Membuat kolam dengan tanggul dan pematang secara permanen menggunakan batu dan semen.
Sumber air kering
  • Menbuat sumur dan menggunakan mesin penyedot.
  • Menggunakan sumber air lain. Misalnya, menyedot air sungai dengan pompa air.
Banjir pada saat musim hujan
  • Membuat tanggul penahan.
  • Tidak melakukan budi daya saat musim hujan.
  • Alternatif lain dengan mencari kolam atau tempat pemeliharaan yang bebas banjir.
Perairan tercemar limbah
  • Memindahkan lokasi budi daya.


    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. 'Azolla' Fish Farm - All Rights Reserved
Template Created by ThemeXpose