Berawal
dari usaha sang ayah, Sojo Arnowo yang memiliki lapak ikan laut dan
ikan gurame di Pasar Kobong, Semarang, Bayu Arinda Perdana memulai
bisnis suplier-nya yakni ikan gurame yang kini sudah berjalan tujuh
tahun. Waktu itu, dia yang masih kuliah di jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang, membidik peluang untuk
menyalurkan gurame hidup yang masih segar kepada restoran-restoran yang
saat itu mengambil ikan di lapak orang tuanya.
Ikan gurame hidup
diambilnya dari Tulungagung, karena kontinuitas stok dan kualitas
relatif terjaga dibandingkan dengan daerah lain. Dua hari sekali
pengangkutan dilakukan satu ton, sehingga satu bulan paling sedikit bisa
mencapai 15 ton. Selanjutnya ada yang langsung dikirimkan kepada
pemesan dan ada pula yang disimpan dulu di kolam penampungan. Minat
pemesan gurame hidup ini memang semakin banyak, karena dari segi rasa
saat diolah pun berbeda dari gurami yang dalam kondisi mati ketika
dibeli.
Menurut anak sulung dari tiga bersaudara ini, pangsa
pasar gurame memang masih terbuka luas. Apalagi olahan gurame menjadi
salah satu menu favorit pengunjung di semua restoran. Tidak hanya itu,
ritel besar semacam Lotte Mart, Carrefour atau Hypermart pun memeroleh
suplai gurami segar melalui perusahaan yang dikelola Bayu di rumahnya di
Jalan Kapas Tengah V/F 761, Semarang.
Paling banyak memang
restoran dan ritel-ritel besar, kalau hotel tidak banyak karena
cashflow-nya agak susah. Pembayaran biasanya sampai berbulan-bulan,
ungkapnya.
Meski disuplai dari Tulungagung yang notabene produksi
tambak melimpah, tidak bisa dipungkiri ada juga kendala yang dialami.
Sebab, ada saat-saat tertentu petani tambak juga mengalami gagal panen.
Jika sudah begitu, harga ikan pun sangat berfluktuasi dan terkadang Bayu
pun harus mengambil gurame segar dari daerah lain seperti Sragen dan
Banjarnegara. Apalagi saat-saat puncak permintaan sangat tinggi seperti
puasa, Lebaran serta Natal dan akhir tahun.
Jejak Sang Ayah, Sukses Jadi Suplier Gurame
Firza
March 16, 2014
Labels:
agrobiz,
kisah sukses,
pengusaha muslim,
pertanian,
peternakan
Blogger Comment
Facebook Comment