Saat ini para petani pembudiaya ikan
(Pokdakan) sedang pesat-pesatnya melaksanakan usaha Budidaya perikanan
di wilayah kabupaten Mukomuko, ini semua diselaraskan dengan adanya
dukungan Menteri kelautan dan perikanan yang begitu banyak melaksanakan
program peningkatan produksi terbesar sesuai dengan visi dan misinya,
sehingga oleh kementerian kelautan dan perikanan Pusat sudah cukup
banyak yang disumbangkan kepada masyarakat, baik melalui sistim bantuan
langsung, ataupun bantuan dalam bentuk lainnya, sehingga melalui program
bantuan yang diberikan oleh pihak kementerian kelautan dan perikanan
benar-benar dapat terwujud; dengan demikian tidak salah lagi kalau
perikanan di wilayah Indonesia umumnya, dan di kabupaten Mukomuko
khususnya dapat berkembang begitu cepat.
Program Pengembangan peningkatan
Produksi Perikanan memang sudah menjadi komitmen yang luar biasa
terutama oleh pihak kementerian kelautan dan perikanan, yang di dukung
oleh pihak Dinas kelautan dan perikanan Propinsi Bengkulu yang juga
banyak memberikan bantuan baik berupa bibit ikan, pakan, dan juga sarana
pembesaran lainnya termasuk terpal, ……… itu semua merupakan komitmen
kementerian kelautan dan perikanan bekerja sama dengan Dinas kelautan
dan perikanan Propinsi Bengkulu dalam usaha meningkatkan kesejahteraan
kepada masyarakat.
Sebab bagaimanapun juga cepatnya
kemajuan pembangunan Perikanan Khususnya, sudah pasti karena adanya
perhatian secara penuh dan khusus oleh Bapak Menteri kelautan dan
Perikanan, atau pihak Pemerintah Pusat, dan semua proyek perikanan pun
atas perhatian dan sumbangan oleh Pemerintah Pusat, dan dibantu Oleh
Propinsi Khususnya DInas perikanan dan Kelautan Bengkulu, tanpa
perhatian dan dukungan yang sepenuhnya kemajuan Perikanan di Mukomuko
Wallahu ‘alam.
Walaupun sistim pembinaan terhadap
masyarakat pokdakan sudah banyak diketahui oleh lapisan masyarakat
pembudidaya ikan, dan itu sudah terjadi dengan berbagai tahapan melalui
proses secara difusi dan terjadi begitu cepat, namun tidak ada salahnya
pada kesempatan ini saya akan memberikan petunjuk atau pedoman teknis
Bagaimana cara membudidayakan Ikan, khususnya ikan lele sangkuriang yang
saat ini sedang tenar dan digemari oleh masyarakat Mukomuko, sesuai
dengan pedoman dan anjuran.
Lele sangkuriang
merupakan lele dumbo strain baru hasil dari rekayasa genetic yang
dilakukan oleh BBAT sukabumi dalam upaya perbaikan mutu ikan lele.
Ikan lele merupakan salah satu jenis
ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersil oleh masyarakat
Indonesia terutama dipulau jawa, yang seterisnya di sumatera termasuk
mukomuko propinsi Bengkulu.Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan
1). Dapat dibudidayakan dilahan dan sumber air yang terbatas dengan
padat tebar tinggi 2). Teknologi budidaya relative mudah dikuasai oleh
masyarakat, 3).pemasarannya relative mudah dan 4). Modal usaha yang
dibutuhkan relative rendah.
Kolam terpal adalah kolam yang dasarnya
maupun sisi-sisi dindingnya dibuat dari terpal. Kolam terpal dapat
mengatasi resiko-resiko yang terjadi pada kolam tanah maupun kolam
beton.terpal yang dibutuhkan untuk pembuatan kola ini adalah jenis kolam
terpal yang dibuat oleh pabrik dimana setiap sambungan terpal dipres
sehingga tidak terjadi kebocoran.Ukuran terpal yang disediakan oleh
pabrik bermacam-macam sesuai dengan besar kolam yang kita
inginkan.Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan dipekarangan ataupun
dihalaman rumah.
Salah satu keunggulan dari budidaya ikan lele sangkuriang di kolam terpal
adalah murah biaya dan praktis. Sebenarnya kolam yang paling baik untuk
budidaya ikan lele atau ikan yang lain adalah kolam dari tanah. Namun
jika tak memiliki lahan yang cukup atau cocok maka alternatif lain yang
lebih simple dan mudah adalah kolam terpal. Adapun keunggulan pemakaian
kolam terpal adalah sbb:
Keuntungan dari kolam terpal :
1 terhindar dari pemangsaan ikan liar
2 Dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat untuk memudahkan penggantian air maupun panen
3 Dapat dijadikan peluang usaha mikro dan makro
4 Lele yang dihasilkan lebih berkualitas,lele terlihat tampak bersih,dan tidak berbau dibandingkan pemeliharaan diwadah lain
- Dapat diterapkan di lahan terbatas
- Dapat diterapkan di lahan atau tanah yang porous (tanah yang menyerap air) atau berpasir
- Biaya investasi murah
- Dapat diterapkan di daerah sulit air
- Pembuatannya praktis
- Ikan lele yang dibudidayakan di kolam terpal tidak berbau lumpur
- Ikan lele yang dibudidayakan di kolam terpal jarang diserang penyakit
- Kelangsungan hidup (Survival Rate) ikan lele yang dipelihara di kolam terpal lebih tinggi, bisa mencapai 95%
13
Langkah-langkah pembuatan kolam terpal adalah
- Usahakan lahan yang sedikit rindang,tapi jangan langsung dibawah pohon
- Terpal ukuran 6 x 8 meter (terpal jenis A3 lebih tebal),saat pemasangan sebaiknya ukuran terpal agak dilebihkan agar dapat dibentuk sesuai rangka/patok,
- Tanah digali dengan kedalaman ± 70 cm, dan lebar 4 x 6 m2 untuk menempatkan posisi terpal.
- keliling kolam harus di pagar dengan waring untuk menghindari gangguan hewan ternak atu mengantisipasi lele melompat.
- untuk menguatkan posisi terpal dibibir kolam sebaiknya di pasang karung yang diisi dengan tanah sepanjang keliling kolam.
Peralatan Penunjang
Beberapa jenis alat yang diperlukan
diantaranya adalah timbangan,alat tangkap (serok/lambit),ember
dll.Alat-alat tersebut biasanya dipakai untuk memanen ikan atau pada
saat kegiatan sampling pertumbuhan bobot tubuh ikan
Persiapan Kolam
Sebelum digunakan,sebaiknya kolam dipupuk terlebih dahulu.Pemupukan bermaksud untuk menumbuhkan
planton hewani dan nabati yang menjadi
makanan alami bagi benih ikan lele.Pupuk yang digunakan adalah pupuk
kandang (kotoran ayam) dengan dosis 500-700 gr/m2 atau dalam ukuran 4 x 6 m2 sebanyak 16 Kg . Dapat pula ditambahkan urea 15 gr/m2.
Tahapan pemupukannya adalah mula-mula kolam diisi air setinggi 3 -5 cm
dan dibiarkan selama satu minggu sampai wana air kolam berubah coklat
atau kehijauan,yang menunjukkan mulai banyak jasad-jasad renik yang
tumbuh sebagai makanan alami lele.kemudian secara bertahap ketinggian
air ditambah hingga minggu ke-
2, sebelum benih lele ditebar.
Penebaran benih
Sebelum benih ditebar,sebaiknya benih
disucihamakan dulu dengan merendamnya didalam larutan KMNO4 (Kalium
Permangat) atau PK dengan dosis 35 gr/m2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5 -10 menit
Penebaran benih hendaknya dilakukan
pada pagi/sore hari.pada kedua kondisi ini umumnya perbedaan nilai suhu
air pada permukaan dan dasar kolam tidak terlalu besar.Hindari
penebaran benih pada kondisi terik matahari secara langsung.Kedalam air
kolam pun hendaknya disesuaikan dengan jumlah dan ukuran benih.
Jumlah padat tebar benih 75-100 ekor/m2 yang berukuran 5 - 8 cm. Kedalaman air pada benih diterbarkan ± 30 cm
Pemberian Pakan
Pada dasarnya Lele Sangkuriang merupakan
ikan yang bersifat omnivora.Makanan yang diberikan bisa makanan alami
yang bisa diperoleh dari sekitar kolam atau tempat tinggal kita.
Pemberian makanan tambahan berupa pellet bisa diberikan jika tidak mau
repot mencari makanan alami. Dalam Budi Daya Lele Sangkuriang jumlah
besar cara ini lebih praktis dilaksanakan. Jumlah makanan yang diberikan
sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam.
Cara menghitungnya dengan mengambil sampel beberapa Lele Sangkuring
kemudian ditimbang. Untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan
efisiensi pemberian pakan, makanan dicampurkan dengan probiotik. Menurut
pengamatan beberapa petani dan peneliti probiotik mampu meningkatkan
efisiensi pencernakan makanan sehingga ikan lele menjadi cepat besar dan
bobot bertambah.
Pemberian pakan frekuensinya 3-4 kali
setiap hari. Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari
campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau
campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan
perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet.
Dan untuk diketahui juga
bahwa Pemberian pakan buatan (pelet) diberikan sejak benih berukuran 2
minggu berupa bentuk serbuk halus. Kemudian setelah itu berangsur-angsur
digunakan pelet diameter 1 milimeter barulah kemudian beralih ke pellet
ukuran 2 milimeter (sesuai umur ikan lele). Hal ini dimaksud agar
pellet dapat dicerna lebih baik dan lebih merata oleh seluruh ikan
sehingga meminimalisir terjadinya variasi ukuran lele selama
pertumbuhannya.
Pakan yang diberikan
berupa pellet dengan kandungan protein berkisaran antara 28 – 33 %.
Pemberian pakan ini dilakukan secara berkala dengan dosis 3-5% dari
bobot total ikan dan pemberian sebanyak 3 x sehari (pagi,siang dan sore)
Hama dan Penyakit Ikan Lele
Hama pada lele adalah
binatang tingkat tinggi yang langsung mengganggu kehidupan lele. Di alam
bebas dan di kolam terbuka, hama yang sering menyerang lele antara lain
berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air, ikan gabus
dan belut
Penyakit parasit adalah
penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti virus,
bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil.
Jenis hama/penyakit
1. Penyakit karena bakteri Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonas hydrophylla
Bentuk bakteri ini
seperti batang dengan cambuk yang terletak di ujung batang, dan cambuk
ini digunakan untuk bergerak. Ukurannya 0,7-0,8 x 1-1,5 mikron.
Gejala: lele yang
terkena bakteri ini: warna tubuh menjadi gelap, kulit kesat dan timbul
pendarahan. Lele bernafas megap-megap di permukaan air.
Pencegahan: lingkungan harus tetap bersih, termasuk kualitas air harus baik.
Pengobatan: melalui
makanan antara lain pakan dicampur Terramycine dengan dosis 50 mg/kg
ikan/hari, diberikan selama 7-10 hari berturut-turut atau dengan
Sulphonamid sebanyak 100 mg/kg ikan/hari selama 3-4 hari.
2. Penyakit tuberculosis yang disebabkan bakteri Mycobacterium fortoitum
Gejalanya: tubuh ikan
berwarna gelap, perut bengkak (karena tubercle/bintil-bintil pada hati,
ginjal, dan limpa). Posisi berdiri di permukaan air, berputar-putar atau
miring-miring, bintik putih di sekitar mulut dan sirip.
Pengendalian: memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam.
Pengobatan: dengan Terramycin dicampur dengan makanan 5-7,5 gram/100 kg ikan/hari selama 5-15 hari.
3. Penyakit karena jamur/candawan Saprolegnia.
Penyebab: jamur ini tumbuh menjadi saprofit pada jaringan tubuh yang mati atau ikan yang kondisinya lemah.
Gejala: ikan ditumbuhi
sekumpulan benang halus seperti kapas, pada daerah luka atau ikan yang
sudah lemah, menyerang daerah kepala tutup insang, sirip, dan tubuh
lainnya. Penyerangan pada telur, maka telur tersebut diliputi benang
seperti kapas.
Pengendalian: benih
gelondongan dan ikan dewasa direndam pada Malachyte Green Oxalate 2,5-3
ppm selama 30 menit dan telur direndam Malachyte Green Oxalate 0,1-0,2
ppm selama 1 jam atau 5-10 ppm selama 15 menit.
4. Penyakit bintik putih dan gatal (Trichodiniasis)
Penyebab: parasit dari
golongan Ciliata, bentuknya bulat, kadang-kadang amuboid, mempunyai inti
berbentuk tapal kuda, disebut Ichthyophthirius multifilis.
Gejala:
1 ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul di permukaan air;
2 terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan insang;
3 ikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam.
Pengendalian: air harus dijaga kualitas dan kuantitasnya.
Pengobatan: dengan cara
perendaman ikan yang terkena infeksi pada campuran larutan formalin 25
cc/m3 dengan larutan Malachyte Green Oxalate 0,1 gram/m3 selama 12-24
jam, kemudian ikan diberi air yang segar. Pengobatan diulang setelah 3
hari
5. Penyakit cacing Trematoda
Biasanya penyakit yang Menyerang dalam budidaya lele sangkuriang di koam terpal adalah
Penyebab: cacing kecil
Gyrodactylus dan Dactylogyrus. Cacing Dactylogyrus menyerang insang,
sedangkan cacing Gyrodactylus menyerang kulit dan sirip.
Gejala: insang yang dirusak menjadi luka-luka, kemudian timbul pendarahan yang akibatnya pernafasan terganggu.
Pengendalian:
1 direndam formalin 250 cc/m3 air selama 15 menit;
2 Methyline Blue 3 ppm selama 24 jam;
3 menyelupkan tubuh ikan ke dalam larutan Kalium Permanganat (KMnO4) 0,01% selama ±30 menit;
4 memakai larutan NaCl 2% selama ± 30 menit;
5 dapat juga memakai larutan NH4OH 0,5% selama ±10 menit.
6 Parasit Hirudinae
Penyebab:
lintah Hirudinae, cacing berwarna merah kecoklatan.
Gejala: pertumbuhannya lambat, karena darah terhisap oleh parasit, sehingga menyebabkan anemia/kurang darah.
Pengendalian: selalu diamati pada saat mengurangi padat tebar dan dengan larutan Diterex 0,5 ppm.
Apabila lele menunjukkan
tanda-tanda sakit, harus dikontrol faktor penyebabnya, kemudian kondisi
tersebut harus segera diubah, misalnya :
- Bila suhu terlalu tinggi, kolam diberi peneduh sementara dan air diganti dengan yang suhunya lebih dingin.
- Bila pH terlalu rendah, diberi larutan kapur 10 gram/100 l air.
- Bila kandungan gas-gas beracun (H2S, CO2), maka air harus segera diganti.
- Bila makanan kurang, harus ditambah dosis makanannya.
Mengapa memilih lele sangkuriang:
Ceritanya, rasa daging Lele sangkuriang
memiliki rasa yang lebih enak dan gurih, tak heran permintaannya
semakin banyak. Selain rasa yang enak didukung pula dengan
pertumbuhannya yang lebih cepat dari Lele Dumbo. Untuk benih yang
ditabur pada ukuran 5-8 cm dalam masa pemeliharaan 130 hari sudah bisa
dipanen dalam bobot 200 sampai 250 gr/ekor. Biasanya ada Lele
Sangkuriang yang memiliki pertumbuhan lebih cepat dari ikan lainnya,
secara berkala misalnya satu bulan sekali, Lele Sangkuriang dipisahkan
berdasarkan ukurannya. Hal ini dilakukan agar ikan yang pertumbuhannya
lebih lambat tidak kalah dalam bersaing mengkonsumsi makanan. Selain itu
ikan yang pertumbuhannya cepat bisa dipanen dalam waktu yang lebih
cepat.
Sumber: berbagai Sumber Budi daya
Perikanan, Direktorat jendral Budidaya perikanan, dan petunjuk budidaya
perikanan lainnya dari sumber informasi Budidaya lele sangkuriang.
Nah demikian dulu bagi anda yang yang
suka dengan budidaya ikan tak ada salahnya anda mencoba budidaya ikan
lele sangkuriang karena memiliki peluang dan prospek usahanya sangat
bagus. salam sejahtera, semoga kelompok tani perikanan budidaya tetap
maju dan sejahtera selalu.
Blogger Comment
Facebook Comment