PENDAHULUAN
Keberhasilan usaha budidaya udang sangat didukung oleh
ketersediaan sumber air yang baik.
Kondisi sumber air untuk budidaya dikatakan baik, jika adanya
ketersediaan pakan alami pada sumber air yang akan digunakan, disamping
beberapa persyaratan fisika – kimia air
lainnya. Oleh karena itu perlu dilakukan
monitoring terhadap kondisi perairan di lingkungan yang akan digunakan sebagai
sumber air dalam budidaya.
Monitoring komposisi plankton di
perairan lingkungan telah dilakukan mulai bulan Maret 2011 hingga
sekarang. Dari data lingkungan tersebut dilakukan
analisa keanekaragaman dan keseragaman plankton di perairan Main Inlet yang
merupakan salah satu komponen lingkungan budidaya udang.
TUJUAN
Analisa data diversitas plankton ini bertujuan untuk
mengetahui kondisi perairan Main Inlet sebagai sumber air dalam budidaya udang,
sehingga dapat dilakukan treatment tertentu jika kondisinya tidak sesuai dengan
yang diharapkan.
METODE
1.
Pengumpulan
data laboratorium
Pengumpulan data diversitas plankton di Main Inlet (3 titik sampling : MI 1, MI 2 dan MI 71) dilakukan mulai
Maret sampai Desember 2011.
2.
Analisa
Data
Analisa data dilakukan dengan cara penghitungan Indeks Keanekaragaman (Diversity Index/H’) dan Indeks Keseragaman (Equitability
Index/E) dengan formula sebagai berikut:
a.
Indeks
Keanekaragaman (Shannon - Weiner 1949)
keterangan :
H' = indeks keanekaragaman
pi =
ni / N
ni =
jumlah individu jenis ke-i
N =
jumlah total individu semua jenis
Kisaran indeks keanekaragaman (Shannon – Weiner, 1949)
H' < 2,3026
|
= keanekaragaman kecil dan kestabilan komunitas rendah
|
2,3026 < H' <
6,9078
|
= keanekaragaman sedang dan kestabilan komunitas sedang
|
H' > 6,9078
|
= keanekaragaman tinggi dan kestabilan komunitas tinggi
|
b. Indeks Keseragaman (Magurran, 1982)
E =
indeks keseragaman
Hmaks =
ln S
S =
jumlah spesies
Kisaran
indeks keseragaman (Magurran, 1982) :
E
= 0 – 1;
E mendekati 0
|
= sebaran individu antar jenis tidak merata / ada jenis tertentu yang
dominan
|
E mendekati 1
|
= sebaran individu antar jenis merata
|
HASIL
Tabel 1. Indeks
Keanekaragaman (H’) dan Indeks Keseragaman (E)
Bulan
|
H'
|
E
|
||||||
MI 1
|
MI 2
|
MI 71
|
Average
|
MI 1
|
MI 2
|
MI 71
|
Average
|
|
Maret
|
0.64
|
1.02
|
0.78
|
0.81
|
0.6
|
0.7
|
0.7
|
0.7
|
April
|
0.44
|
0.63
|
0.85
|
0.64
|
0.3
|
0.5
|
0.6
|
0.5
|
Mei
|
0.14
|
0.00
|
0.07
|
0.07
|
0.2
|
-
|
0.1
|
0.2
|
Juni
|
0.65
|
0.50
|
0.21
|
0.46
|
0.6
|
0.4
|
0.3
|
0.4
|
Juli
|
0.94
|
0.68
|
0.66
|
0.76
|
0.7
|
1.0
|
0.5
|
0.7
|
Agustus
|
0.47
|
0.68
|
0.53
|
0.56
|
0.3
|
0.4
|
0.3
|
0.3
|
September
|
0.65
|
0.46
|
0.65
|
0.59
|
0.5
|
0.3
|
0.4
|
0.4
|
Oktober
|
0.40
|
0.14
|
0.22
|
0.26
|
0.4
|
0.1
|
0.2
|
0.2
|
November
|
0.24
|
0.21
|
0.38
|
0.28
|
0.4
|
0.3
|
0.3
|
0.3
|
Desember
|
0.03
|
0.27
|
0.16
|
0.15
|
0.0
|
0.2
|
0.1
|
0.1
|
note : secara umum H’
< 2,3026 (termasuk klasifikasi rendah)
ANALISA HASIL
ü
Ditemukan
16 jenis plankton di perairan Main Inlet (Lampiran)
ü
Indeks keanekaragaman
(H’) plankton di Main Inlet pada masing-masing stasiun setiap bulannya <
2,3026 yang berarti keanekaragaman rendah dan kestabilan komunitas rendah
(Tabel 1)
ü
Keanekaragaman plankton tertinggi ditemukan pada bulan
Maret dan Juli dan yang terendah pada bulan Mei dan Desember
ü
Indeks Keseragaman
(E) plankton di Main Inlet secara umum rendah (mendekati 0) yang berarti
sebaran individu antar jenis di perairan tidak merata/ada dominansi spesies
tertentu
ü
Jenis
plankton yang mendominasi peraian Main Inlet yaitu Chlorella sp. (Chlorophyta) dan Diatomae
sp. (Bacillariophyta)
ü
Indeks
Keseragaman (E) plankton tinggi (mendekati 1) hanya pada bulan-bulan tertentu yaitu
bulan Maret (MI1, MI2 dan MI71) dan Juli (MI1 dan MI2), yang berarti sebaran
individu antar jenis merata (tidak ada yang mendominasi)
KESIMPULAN
Ø Spesies plankton yang
ditemukan mendominasi perairan Main Inlet yaitu Chlorella sp. dan Diatomae sp.
Spesies ini biasanya dijadikan indikator bahwa sumber air dalam kondisi yang
baik dan dapat digunakan untuk budidaya udang
Ø Indeks keanekaragaman
secara umum rendah, yang menunjukkan bahwa kenekaragaman spesies plankton di
perairan tersebut rendah (jumlah jenis plankton yang ditemukan sedikit) dan
kestabilan komunitas juga rendah Sebaliknya,
keseimbangan suatu ekosistem akan dapat dipertahankan dengan adanya
keanekaragaman yang tinggi.
Ø Keanekaragaman spesies
yang tinggi sangat penting untuk menjaga kondisi perairan dari hal-hal yang
dapat merusak ekosistem. Jika ekosistem
rusak atau tidak seimbang, maka akan mempengaruhi keberadaan plankton di
perairan yang memiliki peranan penting dalam kegiatan budidaya, yaitu untuk menjaga
kualitas air selama budidaya, disamping sebagai pakan awal bagi larva organisme
akuatik
Ø Keseragaman spesies
plankton umumnya rendah, yang berarti sebaran individu antar jenis tidak merata
atau ada spesies tertentu yang mendominasi di perairan
Ø Adanya spesies yang dominan
di perairan, menunjukkan kekuatan spesies itu dibandingkan spesies lainnya
dalam hal mengendalikan kondisi perairan, dan dengan adanya dominansi tersebut
stabilitas perairan dapat dipertahankan
Ø Hilangnya spesies yang
dominan dapat menyebabkan perubahan-perubahan penting pada komunitas biotik di
perairan serta lingkungan fisiknya
Lampiran
Tabel 1. Jenis-jenis
plankton di Main Inlet (rata-rata bulan Maret – Desember 2011)
Divisi
|
Plankton
|
Avg Th. 2011 (unit/ml)
|
Chlorophyta
|
Chlorella
|
31147
|
Chlamydomonas
|
250
|
|
Cyanophyta
|
Oscillatoria
|
241
|
Microcystis
|
850
|
|
Bacillariophyta/Diatom
|
Diatomae
|
7483
|
Chaetoceros
|
50
|
|
Gyrosigma
|
200
|
|
Nitzschia
|
443
|
|
Navicula
|
100
|
|
Rhizosolenia
|
100
|
|
Skeletonema
|
1155
|
|
Coscinodiscus
|
50
|
|
Codonella
|
100
|
|
Dinoflagellata
|
Dinoflagellata
|
610
|
Protoperidinium
|
71
|
|
Euglenophyta
|
Euglena
|
75
|
0 comments:
Post a Comment