Proses perkawinan induk jantan dan betina sampai menghasilkan larva disebut pemijahan. Nila jantan akan membuat sarang pada dasar kolam kemudian mengundang betina untuk bertelur pada sarang itu, ketika telur-telur nila keluar, nila jantan akan membuahi dengan cara menyemprotkan cairan jantannya ketelur-telur itu. Setelah telur-telur itu dibuahi oleh si jantan maka betina kembali menyimpan telur-telur itu kedalam mulutnya. Dalam beberapa hari saja telur-telur itu akan menetas.
Proses Perkawinan Nila Jantan dan Nila Betina
Nila betina mengeluarkan telurnya dan jantan akan membuahi dengan cara menyemperotkan spermanya ketelur-telur.
Ketika telur-telur nila menetas ini di sebut dengan larva. Larva adalah anak ikan yang berumur 1-5 hari. Pada usia ini, induk nila betina akan menjaga anak-anak ikan ini dengan menyimpan dan mengamankan dalam mulutnya. Biasanya induk nila akan memasukan dalam mulutnya jika dalam keadaan tidak aman, kemudian memuntahkan kembali jika di sekitarnya aman.
Selama beberapa hari induk nila akan terus menjaga anaknya masuk-keluar dalam mulutnya. Pada usia 4-5 hari, larva ini mulai terbentuk seperti ikan dewasa dan pada usia ini, induk akan mulai membiarkan anak-anaknya untuk mencari makan sendiri.
Setelah anak-anak nila dibiarkan oleh induknya, anak-anak ikan ini akan mencari makan dan bergerombol kemanapun mereka pergi seolah ada yang memimpinya. Dan anak-anak ikan dari induk yang lain melakukan hal yang sama.
Anda dapat melihat anak-anak ikan akan mencari makan dan bergerombolan di tepi kolam. Dan pada saat ini penangkapan larva dengan jaring kelambu lalu memindahkan ke penampungan khusus. Larva ini ditampung pada kolam beton yang berukuran kecil atau ditampung pada happa untuk untuk dipelihara sampai menjadi benih yang kemudian siap untuk pembesaran. Pememisahan larva dari ikan-ikan besar, juga untuk memudahkan pemberian pakan halus dan pemantaun pertumbuhan anak ikan menjadi bibit ikan dalam sebulan kemudian.
Induk-induk nila tetap pada kolam yang sama untuk melanjutkan proses memproduksi larva. Induk-induk yang bereproduksi larva ini sebaiknya 6 kali saja atau paling lama satu tahun, kemudian diganti dengan induk yang baru.
Pendederan Ikan Nila
Pendederan adalah Pemisahan larva dengan induk betina maupun jantan. Pemeliharaan larva ini dimaksudkan untuk disiapkan menjadi anak-anak ikan yang cukup besar yang dinamakan benih.
Pemeliharaan pendederan awal ini berlangsung satu sampai satu setengah bulan. Pendederan ini, diharapkan dapat mencapai ukuran 3-4 cm atau berat 9-12 gr.
Pemindahan larva pada kolam pendederan ini dimulai ketika usia larva 5-7 hari. Tangkaplah larva yang sudah berbentuk ikan kecil. Besar ikan kecil ini sekitar panjang 3-5 mm atau berusia 5-8 hari sejak telur menetas. Pindahkan pada penampungan khusus; di bak beton, jaring kelambu atau happa. Ukuran kolam semen kecil bisa panjang, lebar, tinggi: 1mx1mx50cm. atau bisa juga dibuat lebih besar. Penampungan sebesar 1x1x50cm dapat menampung 20.000-50.000 ekor larva. Pemeliharaan pada penampungan ini tidak lebih dari sebulan karena akan terlalu sesak buat ikan yang semakin bertumbuh besar.
Berikan pakan berprotein tinggi yang berbentuk tepung 4-5 kali sehari masing-masing satu sendok teh pakan ikan berbentuk tepung atau yang dicairkan. Cara mudah untuk memberi pakan berprotein tinggi adalah: rebuslah satu butir telur dan ambil bagian kuningnya saja, larutkan merata dalam 500 ml atau 1/2 liter air. Masukkan dalam botol semprotan kecil dan semprotkan 100 ml ke dalam kolam pendederan untuk sekali makan. Aturlah waktu setiap 2 atau 3 jam sekali. Satu larutan kuning telur dapat memberi makan 100.000 ekor anak ikan. Sangat murah bukan.
Anda mungkin pernah mendengar JANTANISASI atau MONOKULTUR nila . Proses jantanisai nila dimulai pada saat pendederan. Pakan halus untuk makanan larva ini hanya ditambahkan campuran hormone 17 alpha methyltestosteran. Pemberian hormone ini diberikan selama 17 hari sampai 21 hari maka lebih dari 95 % larva akan menjadi benih nila jantan.
Jika anda ingin membuat pakan untuk anak ikan nila, anda dapat melakukan dengan cara di atas, memberikan kuning telur. Atau jika anda tidak ingin repot belilah pakan untuk anak ikan yang berprotein tinggi. Jika anda ingin membuat anak ikan semua jantan, cobalah mengunakan hormone 17 alpha methyl.
Bayangkan jika anda memiliki 100.000 ekor ikan nila dan 4 bulan kemudian kurang 50.000 ekor yang bisa dijual, karena yang 50.000 ekor adalah betina. Seperti anda mungkin ketahui ikan nila betina selalu kalah cepat berkembang dari nila jantan. Jantan lebih cepat bertumbuh 40%. Nila betina membutuhkan 6 bulan, dan jantan hanya 4 bulan untuk mencapai berat yang sama. Perbedaan 2 bulan bukan masalah yang kecil jika anda memberi pakan yang mahal.
Anda dapat memperkirakan berapa kerugian dan kehilangan modal yang tidak kelihatan dari selisih pertumbuhan nila jantan dan betina dan biaya produksi yang dikeluarkan. Mungkin jutaan bahkah puluhan juta rupiah kerugian anda dan akan terus jika anda memberi pakan kepada ikan betina dan anak-anaknya yang anda sendiri belum tahu jelas kapan mereka akan dipanen. Tentu ini akan mengancam usaha budidaya nila anda. Seperti yang dialami oleh banyak pembudidaya nila lainnya.
Ada solusinya. Gunakan hormone untuk mengubah ikan betina menjadi ikan jantan sejak larva. Pembudidaya ikan di luar negeri seperti Thailand, philiphin USA telah mengunakan hormone ini sejak puluhan tahun lalu. Dan itu sebabnya usaha budidaya mereka berhasil. Hormone memang mahal tapi sebenarnya tidak jika yang diternak ratusan ribu ekor. Perkilo hormone ini dapat memberi makan lebih dari 500.000-1jt. ekor larva.
Namun ada desas-desus dengan pengunaan hormone ini dengan kesehatan. Selama ini belum cukup bukti untuk gangguan kesehatan dan korban bagi mereka yang mengkonsumsi nila yang diberikan pakan berhormon.
Sekarang pilihan di tangan anda. Pendederan alami yang lumayan atau pendederan yang meledakkan kantong anda 6 bulan kemudian. Kedengarannya sulit dipercaya. Cobalah sendiri.
Pembenihan Ikan Nila
Setelah pendederan selama 4-6 minggu anak ikan sudah berukuran 2-3 cm, anda dapat memindahkan ke kolam pembenihan. Pada pendederan dengan kolam 1x1x50cm sudah tidak layak lagi untuk menampung anak ikan yang semakin besar oleh karena itu kita perlu menyediakan kolam yang lebih besar lagi agar anak ikan lebih leluasa untuk bertumbuh. Disinilah perbedaan pendederan dan pembenihan.
Sebenarnya tidak ada perbedaan yang berarti pada pendederan dan pembenihan. Seperti pada bahasan disebelumnya pendederan adalah persiapan larva untuk menjadi benih, kemudian benih siap dibesarkan pada kolam yang lebih besar untuk pembesaran. Namun, benih panjang 2-3cm terlalu kecil untuk dilepas pada kolam pembesaran karena itu harus dibuat kolam pembenihan yang cukup besar untuk memicu pertumbuhan benih yang lebih besar lagi.
Kolam pembenihan bisa menggunakan kolam tanah atau beton yang berukuran 10x20 meter. Luas 200 meter persegi dapat menampung 50-100 ribu ekor benih.
Pembenihan ini dimaksudkan untuk membuat benih ikan sedikit lebih besar lagi. Lama pemeliharaan pada kolam pembenihan 4-6 minggu. Benih ini sudah mencapai panjang antara 3.5-5 cm. ketika benih sudah mencapai ukuran tersebut maka benih boleh ditebar dan dibesarkan pada kolam pembesaran atau untuk dijual kepada petani lain yang ingin membesarkan nila, jika anda ingin menjual.
Pakan yang diberikan pada pembenihan ini adalah pakan berukuran 1.5mm. tersedia banyak di toko-toko penjual pakan ternak. Protein 30-35% akan membantu pertumbuhan nila lebih cepat. Pellet tengelam atau pellet timbul? Akan lebih baik pellet timbul karena akan mengurangi pakan jatuh ke dasar kolam yang mungkin tidak dimakan oleh ikan. Pemberian pakan 3 kali sehari pada pembenihan lebih baik.
Panen benih dapat dilakukan dengan menjaring atau dengan menurunkan volume air. Buatlah jaring apung untuk menampung tangkapan benih. Benih nila sudah dipanen, besarkan apa yang akan dibesarkan dan jualah apa yang akan dijual.
Sekarang waktunya anda membesarkan benih nila di kolam pembesaran. Kolam air deras, kolam jaring apung adalah dua bentuk pembesaran yang paling cepat membesarkan nila. Tentu saja didukung oleh makanan yang memekarkan.
ohh gitu
ReplyDelete