Pembesaran
ikan patin hingga saat ini tetap menguntungkan. Selain permintaan
konsumen di beberapa daerah tetap tinggi dan pasokannya masih rendah,
juga dapat dijual dengan harga lebih tinggi dari biaya oprasionalnya.
Namun usaha ini bisa lebih menguntungkan apabila setiap pembudidaya
menggunakan pakan alternatif, selain pelet. Dengan demikian, biaya pakan
tambahan dapat ditekan serendah mungkin.
Pakan
alternatif apa yang bisa diberikan untuk ikan patin. Uf-two dan
beberapa rekan pernah mencobanya di Subang Jawa Barat. Uji coba itu
membawa hasil yang posistif dan dapat menekan jumlah pakan tambahan
berupa pelet. Pakan alternatif tersebut adalah sisa-sisa restoran. Bahan
itu diperoleh dari beberapa rumah makan di daerah sekitarnya dan hanya
menggunakan biaya untuk mengangkutnya saja.
Sisa-sisa
restoran tersebut diberikan sebagai selingan pada pemberian pakan
harian. Pada pagi hari, saat pemberian pakan pertama kali diberikan
pelet sebanyak 25 persen dari dosis total. Siang hari, sekitar pukul
11.00 diberikan sisa-sisa restoran, di tempat pemberian pakan biasanya.
Ternyata bahan itu dimakan habis. Pada pukul 14.00, diberikan kembali
pelet dan pada sore hari, sekitar pukul 16.00 diberi kembali sisa
restoran.
Setelah
dipanen, hasilnya cukup menggembirakan. Jumlah berat ikan hampir sama
dengan hasil panen yang diberikan pelet saja. Namun jumlah pakan dapat
dikurang hingga 25 persen. Setelah dihitung total biaya produksi dapat
ditekan hingga 20 persen. Sudah pasti keuntunganpun bisa bertambah
hingga 20 persen. Karena itu, lakukalah cara-cara seperti itu untuk
menekan biaya produksi akibat pakan tambahan.
Blogger Comment
Facebook Comment