Pada musim hujan, petani ikan lele harus lebih waspada terhadap
kondisi kesehatan ikan lele yang dibudidayakannya. Frekwensi dan tingkat
curah hujan yang sangat fluktuasi menyebabkan kegagalan usaha budidaya
pembesaran lele, terutama bagi pemula yang kurang berhati-hati. Pada
musim ini biasanya banyak terjadi kematian benih saat penebaran awal
bibit lele, masa remaja, masa pergantian warna air, bahkan pada saat
menjelang panen.
Di lapangan, sering ditemukan kasus ikan lele tidak mau makan atau nafsu makan turun, dan beberapa kematian. Kondisi kematian ikan juga beragam, ada yang diawali menggantung di permukaan air, ikan kembung, bau busuk air.
Pakan buatan sering menjadi topik penting pada kasus seperti di atas. Kadang kita juga lupa berapa banyak pakan yang diberikan per hari dengan perbandingan biomas yang ada. Tidak ditimbang, tidak dihitung jumlah pakan, dan sulitnya estimasi biomas merupakan bagian dari masalah pada manajemen pemberian pakan.
Pakan dengan kulitas terbaik pun ada faktor pembatas, berapa kemampuan cerna pakan pada ikan yang kita pelihara. Selanjutnya berapa kelebihan pakan yang menjadi sampah (bahan pencemar di kolam) dan juga feses (kotoran) dari ikan itu sendiri. Karena itu diperlukan pemberian pakan yang proporsional dengan mempertimbangkan pengaruh cuaca, kualitas air dan kesehatan ikan. Ikan yang kurang sehat jika diberi pakan dalam jumlah yang berlebih akan beresiko bermasalah.
Beberapa langkah yang dapat disarankan untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan memperhatikan kualitas air, artinya meningkatkan kualitas air. Mengganti air secara rutin (proporsional menurut kebiasaan), memberi bakteri probiotik atau memberi suplemen berupa vitamin C merupakan alternatif yang bagus untuk budidaya ikan lele pada saat musim hujan
Di lapangan, sering ditemukan kasus ikan lele tidak mau makan atau nafsu makan turun, dan beberapa kematian. Kondisi kematian ikan juga beragam, ada yang diawali menggantung di permukaan air, ikan kembung, bau busuk air.
Pakan buatan sering menjadi topik penting pada kasus seperti di atas. Kadang kita juga lupa berapa banyak pakan yang diberikan per hari dengan perbandingan biomas yang ada. Tidak ditimbang, tidak dihitung jumlah pakan, dan sulitnya estimasi biomas merupakan bagian dari masalah pada manajemen pemberian pakan.
Pakan dengan kulitas terbaik pun ada faktor pembatas, berapa kemampuan cerna pakan pada ikan yang kita pelihara. Selanjutnya berapa kelebihan pakan yang menjadi sampah (bahan pencemar di kolam) dan juga feses (kotoran) dari ikan itu sendiri. Karena itu diperlukan pemberian pakan yang proporsional dengan mempertimbangkan pengaruh cuaca, kualitas air dan kesehatan ikan. Ikan yang kurang sehat jika diberi pakan dalam jumlah yang berlebih akan beresiko bermasalah.
Beberapa langkah yang dapat disarankan untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan memperhatikan kualitas air, artinya meningkatkan kualitas air. Mengganti air secara rutin (proporsional menurut kebiasaan), memberi bakteri probiotik atau memberi suplemen berupa vitamin C merupakan alternatif yang bagus untuk budidaya ikan lele pada saat musim hujan
Blogger Comment
Facebook Comment