Games

Showing posts with label ikan koi. Show all posts
Showing posts with label ikan koi. Show all posts

Tips Membuat Taman Kolam Koi Ala Azolla Fish Farm


Kolam koi harus dirancang dengan baik agar tercipta habitat yang nyaman untuk berkembang biak. Umumnya, taman kolam koi lebih besar dari taman kolam ikan hias lainnya.

Persyaratan kolam Koi:
1. Sangat penting untuk menyadari bahwa ikan perlu naungan. Jika lokasi kolam Anda di bawah sinar matahari langsung, pertimbangkan untuk menanam tanaman yang mengambang seperti bunga lili air atau teratai. Setengah dari permukaan kolam harus berbayang untuk memberikan koi tempat yang nyaman di mana mereka dapat berteduh dari sinar matahari. Manfaat lain dari tanaman mengambang adalah bahwa mereka menyediakan tempat bagi ikan untuk bersembunyi dari predator.

2. Tanaman air merupakan elemen penting dari kolam koi. Tanaman air membantu keseimbangan ekosistem, menciptakan rumah yang lebih alami untuk ikan. Beberapa tanaman oksigenator, yang berarti mereka akan melepaskan oksigen ke dalam air, yang kemudian ikan bisa bernapas. Selain itu, koi makan banyak jenis tanaman air. "Ikan tidak harus diberi makan asalkan Anda tidak terlalu banyak menimbun kolam Anda. Mereka akan hidup dari ganggang, serangga dan makanan lain-lain yang tersedia secara alami." Tanaman air tertentu dapat dimasukkan dalam sumber makanan ini.
3. Filtrasi kolam yang baik akan membantu menjaga kolam Anda tampak bening dan bersih. Koi menghasilkan sejumlah besar limbah, membuat filter menjadi sebuah keharusan. Ada dua jenis filtrasi: mekanis dan biologis.

4. Teknik perangkap filtrasi puing-puing dan sampah ikan. Keranjang pompa, saluran air bawah dan skimmer semua baik untuk filtrasi mekanik. Filtrasi biologis menggunakan bakteri menguntungkan untuk mengubah racun menjadi zat berbahaya.

5. Aerasi yang baik menghadirkan oksigen untuk bertahan hidup. Tergantung pada ukuran kolam Anda, jumlah tanaman yang tumbuh dan jumlah ikan perlu untuk mempertimbangkan aerasi. Aerasi adalah proses di mana oksigen diedarkan melalui air kolam.

6. Air terjun dan air mancur dua cara menyenangkan untuk menganginkan kolam. Gerakan air akan memungkinkan oksigen beredar secara alami. Namun, Anda juga mungkin ingin mempertimbangkan peralatan instalasi yang akan membantu menganginkan kolam Anda. Aerasi pompa atau jet sangat bermanfaat jika cuaca panas atau memiliki ikan besar.

7. Kualitas air kolam Anda akan berdampak pada kesehatan ikan Anda. Anda akan ingin tetap menutup mata pada suhu air dan tingkat pH.? Suhu air yang ideal untuk koi adalah 3,9 ° sampai 20 ° C, kolam Anda cukup mudah untuk mengatur suhu. Tingkat pH terbaik untuk kolam koi adalah antara 7,0 dan 7,8.

8. Sadarilah bahwa klorin berbahaya bagi koi, itu akan membakar insang ikan Anda dan mungkin menyebabkan kematian. Untuk alasan ini, Anda harus menunggu setidaknya satu minggu setelah mengisi kolam Anda untuk klorin untuk mengusir sebelum bertarung dengan ikan. Jika tidak ingin menunggu, Anda dapat membeli dechlorinator.

Tips Memelihara Indukan Diskus Yang Baik Dan Benar

Diskus yang dianggap sebagai "Raja" dari semua ikan hias.
Pembiakan diskus bisa sangat menantang, bahkan untuk penggemar ikan hias yang paling canggih. Hal ini membutuhkan banyak kesabaran untuk sukses. Berikut adalah beberapa tips yang kami pelajari yang mungkin bisa membantu untuk mendapatkan pasangan diskus untuk bertelur lagi, jika mereka sudah berhenti berkembang biak untuk Anda.

Apakah pergantian air sering dilakukan di akuarium Anda ?
Diskus membutuhkan air bersih untuk berkembang. Anda perlu melakukan perubahan air aquarium Anda lebih sering untuk melihat apakah yang mendorong mereka untuk bertelur. Jika Anda mengganti 25% air seminggu sekali, cobalah melakukan penggantian air 25% setiap hari selama beberapa minggu.

Mengubah suhu air
Jika air akuarium Anda ditetapkan pada 28 'C, Anda mungkin ingin perlahan-lahan menaikkan suhu hingga 30 'C selama beberapa hari sampai satu minggu. Kemudian turunkan suhu kembali ke 28 'C selama penggantian air.

Perubahan pH
Menurunkan pH air Anda dapat membantu memicu diskusi untuk bertelur. Diskus adalah ikan air asam dan senang dalam air asam. Kami terus tempatkan diskus kami di kisaran pH 5,0-5,8. Berhati-hatilah ketika menurunkan pH aquarium Anda. Cobalah untuk tidak menurunkannya lebih dari 0,3/ hari. Jika Anda menurunkan pH dalam aquarium terlalu cepat, ikan akan mati karena stres.

Ubah Pola Makan mereka ke Makanan hidup
Anda dapat memberi makan makanan hidup untuk membantu merangsang pemijahan. Ikan Diskus suka makan cacing putih dan cacing hitam. Anda juga dapat mencoba memberi air garam, udang, cacing sutra, larva nyamuk, daphnia besar dan cacing tanah.

Pisahkan Pasangan
Cobalah memisahkan pasangan selama seminggu. Anda dapat menggunakan pembagi akuarium di bak untuk memisahkan diskus atau hanya menempatkan pasangan dalam dua akuarium berbeda. Mudah-mudahan, ketika Anda menempatkan mereka kembali bersama-sama, mereka akan bertelur.

Tambah Lagi Daerah Pemijahan
Berikan pasangan diskus Anda banyak tempat yang berbeda untuk bertelur. Anda dapat menambahkan beberapa kerucut pemijahan, pipa PVC, tanaman plastik atau sabak pemijahan di akuarium Anda. Memberi mereka banyak daerah pemijahan sangat mungkin bisa membuat mereka mulai bertelur lagi. Ini membantu untuk memiliki pasangan dalam sebuah aquarium besar. Kami terus pasang diskus kami dikawinkan pada 50 akuarium.

Perlakukan mereka dengan cacing sutra
Jika pasangan diskus Anda belum beranak dalam waktu yang lama, Anda perlu memperlakukan mereka untuk cacing sutra. Diskus biasanya tidak akan timbul ke permukaan jika mereka memiliki cacing sutra.

Pindah Pasangan Kembali ke Aquarium Komunitas
Kadang-kadang ide yang baik untuk membiarkan pasangan bercampur ke koloni lagi dengan menempatkan mereka ke dalam aquarium bercampur dengan diskus dewasa lainnya.

Berikan Mereka Privasi
Diskus mungkin tidak akan timbul jika mereka takut. Cobalah menjaga aquarium mereka di tempat di mana mereka tidak terganggu oleh lalu lintas kaki atau suara keras. Anda juga bisa menutupi sisi luar akuarium dengan kertas atau karton untuk memberi mereka lebih privasi.

Cobalah tips ini untuk memantau perkembangan Diskus Anda.
Mencatat perkembangan diskus anda untuk melihat apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil. Anda mungkin ingin mencoba beberapa tips ini pada waktu yang sama. Jika Anda memiliki pasangan indukan yang baik yang sehat, maka Anda tidak harus memiliki terlalu banyak masalah untuk mendapatkan mereka bertelur lagi. Hanya membutuhkan sedikit kesabaran.


Mengenal Cacing Sutera Si Emas Merah Berambut

Mungkin bagi anda yang belum tahu apa itu cacing sutera agak bertanya-tanya apa itu cacing sutera. Atau ada yang menganggap sebagai ulat sutera.

Sebetulnya beda, Cacing Sutera (tubifex) sering juga disebut cacing rambut atau cacing darah merupakan cacing kecil seukuran rambut berwarna kemerahan dengan panjang sekitar 1-3 cm, dengan tubuh berwarna merah kecoklatan dengan ruas-ruas.

Cacing ini hidup dengan membentuk koloni di perairan jernih yang kaya bahan organik.Cacing rambut merupakan salah satu alternatif pakan alami yang dapat dipilih untuk memberi makan ikan yang anda pelihara, terutama pada saat fase larva hingga benih ataupun untuk ikan hias anda karena memiliki kandungan nutrisi yang baik dan cenderung seimbang dan sangat bagus untuk pertumbuhan ikan.Di dalam tubuh cacing sutera terkandung kira-kira 57% protein dan 13% lemak, yang oleh karena itu merupakan pakan yang baik untuk ikan, tidak terkecuali ikan yang dipelihara manusia seperti lele atau ikan hias.

Cacing sutera biasanya diperoleh dengan cara menambang/mengambilnya dari sungai. Kegiatan penambangan ada yang dilakukan dengan cara menyelam. Apabila seorang penyelam menemukan koloni cacing sutera di dasar sungai, maka koloni cacing tersebut akan ditambang  (diangkat) dari dasar sungai. Namun apabila penyelam tidak menemukan koloni cacing sutera di dasar sungai yang diselami, maka dia akan berpindah ke lokasi lain, yang jaraknya bisa beberapa kilometer dari lokasi semula.

Kegiatan penyelaman/pengambilan cacing tersebut dilakoni karena nilai ekonomi cacing sutera yang cukup menjanjikan. Harga cacing sutera berkisar antara Rp. 5. 000,00 sampai Rp. 7.000,00 per satu kaleng kecil (250 ml/kaleng susu).

Kini banyak upaya yang dilakukan untuk mengembangkan budidaya cacing sutera di daratan. Dengan budidaya tersebut diharapkan mempermudah pengguna cacing sutera, setidaknya tidak perlu lagi menyelam ke dasar sungai yang pekat yang dalamnya mencapai 7 m bahkan lebih.

Pengembangan budidaya cacing sutera saat ini sudah banyak dilakukan. Teknik budidaya cacing sutera secara umum dapat dilakukan pada media lumpur yang dicampur dengan kotaran ayam dan bekatul. Bibit cacing sutera yang diperoleh dari alam ditanamkan ke dalam media tersebut setelah dikarantina terlebih dahulu untuk menghilangkan bakteri patogen yang dibawa dari habitat asalnya. Sebelum ditanami cacing sutera, media difermentasi terlebih dahulu dengan direndam air selama lebih kurang 3 hari. Selama proses budidaya, media dialiri air dengan debit sekitar 3 liter per detik. Panen cacing sutera dapat dilakukan seminggu sampai dua minggu setelah ditanam. Jika dibiarkan terlalu lama, maka jumlah cacing sutera akan berkurang kembali, karena secara alami terjadi persaingan antar-cacing itu sendiri.

Hasil produksi dari budidaya cacing sutera mencapai dua kali lebih banyak dibandingkan di habitat aslinya. Apabila budidaya dilakukan di pinggir sungai, maka produksi akan lebih banyak lagi. Dengan demikian budidaya cacing sutera yang sudah mulai diperkenalkan saat ini bisa meningkatkan penghasilan, mengingat permintaan cacing sutera masih cukup tinggi.

Apabila hasil budidaya cacing sutera kita mencapai 200 kaleng per minggu. Kalau harganya Rp. 5000,00 per kaleng, maka penghasilan kita bisa mencapai Rp. 1 juta per minggu. Jumlah penghasilan yang tidak bisa dikatakan kecil untuk ukuran masyarakat saat ini.

Cacing Sutera untuk Budidaya Ikan Hias

Dengan mengkonsumsi cacing sutera ini ditambah dengan suplemen makanan ikan menjadikan ikan cupang indah warnanya dan sehat. Manfaat cacing sutera untuk ikan cupang lumayan banyak diantaranya memperkokoh ekor dan membuat mental ikan cupang anda lebih berani. Maka dari itu cacing sutera selain bisa dikonsumsi oleh ikan juga sangat penting bila dijadikan makanan ikan cupang. Dan tak ada salahnya jika kita membuka budidaya cacing sutera karena tidak terlalu repot untuk pengelolaannya.


Pembenihan Ikan Koi

Ikan koi sebenarnya bukan jenis ikan baru di Indonesia. hanya saja waktu itu koi kalah populer bila dibandingkan dengan mas koki. Keduanya masih merupakan kerabat karena termasuk dalam famili Cyprinidae. Koi (Cyprinus carpio) berkumis sedangkan mas koki asli bentuknya mirip koi hanya saja tanpa kumis, yaitu Carassius auratus.

Namun dengan perkembangan zaman sekarang ini ikan Koi berkembang dengan pesat, karena sebagian besar petani ikan dan juga para hobiis yang ada di Indonesia sudah benyak yang membudidayakan. Hal ini dikarenakan budidaya ikan Koi mudah dilakukan dan mempunyai harga jual yang tinggi.
Meski sekarang koi sudah populer, tapi tidak semua hobiis paham akan ikan cantik ini sebab tidak jarang mereka terkecoh dengan ikan mas lauk yang berwarna. Memang repot, karena antara ikan mas lauk dengan ikan Koi kedua-duanya dari spesies Cyprinus carpio. Dan mungkin tidak bisa terlalu disalahkan benar apabila para hobiis (terutama pemula) menganggap bahwa koi adalah ikan mas lauk yang berwarna.


Klasifikasi

Ikan Koi (Cyprinus carpio) masih tergolong satu species dengan ikan mas konsumsi, karena memiliki sistematika yang sama yaitu :
Ordo : Ostariophysi
Sub Ordo : Cyprinoidae
Famili : Cyprinidae
Sub Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio

Morfologi

Badan koi berbentuk seperti torpedo dengan perangkat gerak berupa sirip. Sirip-sirip yang melengkapi bentuk morfologi koi adalah sebuah sirip punggung, sepasang sirip dada, sepasang sirip perut, subuah sirip anus, dan sebuah sirip ekor.
Sirip dada dan sirip ekor hanya mempunyai jari-jari lunak. Sirip punggung mempunyai 3 jari-jari keras dan 20 jari-jari lunak. Sirip perut hanya terdiri dari jari-jari lunak, sebanyak 9 buah. Sirip anus mempunyai 3 jari-jari keras dan 5 jari-jari lunak.
Pada sisi badannya, dari pertengahan kepala hingga batang ekor terdapat gurat sisi (linea lateralis) yang berguna untuk merasakan getaran suara. Garis ini terbentuk dari urat-urat yang berada di sebelah dalam sisik yang membayang hingga ke sebelah luar.

Fisiologi

Koi merupakan hewan yang hidup di daerah yang beriklim sedang dan hidup pada perairan tawar. Mereka dapat hidup pada temperatur 8o C sampai 30o C. Oleh karenanya koi dapat dipelihara di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari pantai hingga daerah pegunungan. Koi tidak tahan mengalami goncangan suhu drastis. Penurunan suhu hingga 5o C dalam tempo singkat sudah bisa membuat ikan ini kelabakan. Jika tubuhnya diselimuti lapisan putih hingga 7o C, biasanya koi akan beristirahat di dasar kolam, statis. Kadang-kadang koi dapat bertahan hidup pada suhu 2o – 3o C, tapi kebekuan air umumnya akan menyebabkan kematian, kecuali dalam kolam dipasang alat sirkulasi untuk mencegah terjadinya kebekuan. Koi asli merupakan ikan air tawar, tapi masih bertahan hidup pada air yang agak asin sekitar 10 permil (10o/oo) kandungan garam dalam air masih bisa untuk hidup koi.

Pemilihan Induk

Ciri-ciri induk yang baik dan layak untuk dipijahkan adalah sebagai berikut :
- Induk matang kelamin.
- Tidak cacat (sehat, berenang normal).
- Umur minimal 2 tahun pada jantan dan 3 tahun pada betina.
- Sisik tersusun rapi.
- Kepala relatif lebih kecil dari badan.
- Gerakan harus tangkas dan gesit, lincah terutama pada induk jantan.

Pemijahan

Induk dimasukkan ke dalam kolam pemijahan sekitar pukul 1600 dan akan mulai memijah tengah malam. Induk betina akan berenang mengelilingi kolam dan diikuti induk jantan di belakangnya. Makin lama gerakan mereka makin seru. Induk jantan menempelkan badannya ketika mengikuti induk betina. Pada puncaknya induk betina akan mengeluarkan telurnya dengan sekali meloncat ke udara. Aktivitas betina ini segera diikuti oleh induk jantan dengan mengeluarkan cairan sperma.

Telur-telur yang terkena sperma akan menempel pada kakaban atau bahan penempel telur lainnya dan susah lepas. Juga ada sebagian telur yang jatuh ke dasar kolam. Proses perkawinan selesai pada pagi hari, dan induk segera dipisah dengan telurnya karena jika terlambat telur bisa dimakan habis oleh induknya.
Penetasan Telur

Agar menetas dengan baik, telur harus selalu terendam dan suhu air tetap konstan. Jika suhu air terlalu dingin, penetasan akan berlangsung lama, sedangkan jika suhu air terlalu tinggi, telur bisa mati dan membusuk.
Agar telur dapat terendam semua, rangkaian kakaban harus “ditenggelamkan” ke dalam kolam. Untuk itu bisa memakai jasa gedebog pisang. Potong 3 buah gedebog pisang sepanjang 40 cm, lalu diletakkan di atas kakaban dengan ruas bambu sebagai alasnya. Agar bisa stabil, gedebog pisang diratakan salah satu sisinya.
Dalam tempo 2 – 3 hari telur sudah mulai menetas. Setelah menetas kakban diangkat dan dipindahkan ke tempat lain. Benih koi yang berumur 1 minggu masih sangat lembut. Umumnya orang menetaskan telur koi dalam happa yaitu kantong yang bermata lembut yang bisa untuk menampung benih. Di happa, benih koi lebih mudah dikumpulkan dan tidak hanyut dibawa oleh aliran air. Koi yang baru menetas masih membawa kuning telur sebagai persediaan pakannya yang pertama.

Pendederan

Setelah benih berumur 5-7 hari sejak telur menetas segera di pindahkan kekolam pendederan. Pemindahan ini sebaiknya dilakukan pada saat suhu rendah yaitu pada waktu pagi atau sore hari. Dalam pemindahan benih dikolam sebaiknya dilakukan penyesuaian suhu terlebih dahulu, agar benih tidak mengalami stress akibat perubahan suhu yang mendadak.

Kegiatan pendederan ini umumnya berlangsug 30 hari (1 bulan). Sedangkan untuk pakan yang diberikan biasnya hanya mengandalkan pada pakan alami. Untuk menutupi danpak terjadinya danpak kekurangan pakan alami, biasanya dapat di gantikan dengan pakan buatan yaitu kuning telur yang di rebus, tepung udang, susu bubuk untuk anak sapi, dan pakan tepung khusus koi.


Penanganan Hama Dan Penyakit Pada Ikan Koi


Beberapa jenis penyakit yang menyerang ikan Koi dan cara pengobatannya, antara lain :

White Spot

Penyakit White Spot ditandai dengan adanya bintik-bintik putih pada permukaan tubuh ikan. Mula-mula bintik muncul di permukaan badan lalu meluas ke bagian tubuh lain, misalnya ke insang.
Koi yang terkena penyakit bintik putih dapat diobati dengan menaikkan suhu air kolam sampai berapa derajat dari suhu awal. Untuk pengobatan kimia, air kolam bisa ditambahkan dengan 0,5 gram Metheline Blue (MB)/1 ton air. Sedangkan untuk pengobatan secara alami dapat menggunakan ekstrak dari daun sirih atau kunyit. Koi yang terserang penyakit ini direndam ke dalam larutan ekstrak daun sirih atau kunyit yang telah dicampur dengan air bersih selama kurang lebih 1 jam.

Parasit Lernea

Parasit lernea lebih populer disebut “cacing jangkar”. Parasit ini dapat dilihat dengan mata telanjang, biasanya ditemukan menempel pada bagian luar tubuh ikan atau pada insang.
Untuk pengobatan secara kimianya sebaiknya koi yang terserang parasit diobati dengan larutan Formalin atau Dephterex dengan dosis 25 ppm melalui perendaman selama 10 menit yang dilakukan 2 – 3 kali setiap 2 hari sekali. Sedangkan untuk pengobatan secara alami dapat menggunakan Daun Sirih atau Kunyit dengan cara ikan yang sakit direndam dalam larutan ini yang telah dicampur dengan air bersih.

NO
JENIS PENYAKIT
PENGOBATAN
KIMIA
ALAMI
1.
2.
White spot
Parasit lernea
Air kolam di tambahkan 0,5 g Metheline Blue (MB) / 1 ton air.
Perendaman dengan larutan Formalin atau Dephterex dengan dosis 25 ppm selama 10 menit yang di lakukan 2-3 kali dalam 2 hari,
Menggunakan ekstrak daun sirih atau kunyit, dengan cara daun sirih dan kunyit di campur dengan air bersih, dan koi yang terserang penykit di rendam dalam larutan tersebut selama 1 jam. 
Menggunakan daun sirih atau kunyit yang telah di campur dengan air bersih


Budidaya Ikan Lou Han

Pada dasarnya, lou han merupakan jenis ikan yang tahan ‘banting’ dari pengaruh temperatur atau kesadahan yang rendah. Namun, yang namanya mahluk hidup tetap saja bisa terganggu kesehatannya, terutama saat kondisinya lemah. Lemahnya kondisi lou han bisa diakibatkan kondisi air yang buruk atau serangan bakteri patogen. Lemahnya kondisi ikan bisa semakin parah jika pengetahuan tentang fisiologi ikan serta pengobatan penyakit tidak dikuasai, karena itu pengetahuan tentang sifat penyakit, serta pengobatan harus dikuasai secara jelas.
Pemeliharaan lou han sebenarnya tergantang pada selera pemiliknya, yang penting adalah teknik atau cara-caranya harus diketahui terlebih dahulu. Hal yang harus diperhatikan dalam memelihara lou han, antara lain :

Kondisi Aquarium dan Peralatannya

Untuk mendukung kesehatan dan penampilan lou han, kebersihan aquarium harus diperhatikan. Aquarium yang kotor bisa jadi sumber penyakit bagi lou han. Yang biasanya menjadi sumber kotoran aquarium adalah sisa pakan, lumut, sisa obat dan kotoran lou han. Patokan dalam membersihkan aquarium adalah tingkat kekotoran aquarium, kondisi peralatan dan aksesoris pendukung juga harus diperhatikan. Jika tidak bersih atau tidak berfungsi sebagai mana mestinya, peralatan dan aksesoris ini bisa menjadi sumber penyakit.

Kualitas Air

Air merupakan factor penting dalam meningkatkan kualitas lou han. Air harus bersih dari bahan beracun yang berasal dari sumber air, sisa metabolisme ikan atau sisa pakan yang berlebihan. Meskipun lou han tergolong ikan hias yang memiliki toleransi yang cukup tinggiterhadap kualitas air, berbagai parameter air harus tetap diperhatikan. Sebelum digunakan, air perlu diendapkan didalam bak penampungan. Bak penampungan dapat berupa tong bekas atau fiberglass.
Kualitas Pakan dan Pemberiannya

Supaya lou han peliharaan tetap cantik, pakan yang diberikan harus mengandung menu seimbang. Pakan yang salah dapat membuat lou han menjadi stress dan tidak suka makan. Pakan yang seimbang memiliki karbohidrat, protein, lemak, mineral,dan vitamin yang memadai. Pemberian pakan harus sesuai dengan aturan agar tidak cepat mengotori aquarium, sehingga tidak menimbulkan penyakit. Pakan juga harus cukup agar ikan cepat tumbuh, pemberian pakan dengan frekuensi lebih sering dengan jumlah yang tidak terlalu banyaklebih baik dibandingkan dengan pemberian pakan yang jarang dengan jumlah yang berlebihan.

Sistematika

Lou Han adalah ikan hias yang penampilannya cantik dan menarik dengan aneka warna yang cerah. Budidaya Lou Han sudah banyak dilakukan di Indonesia, baik oleh para peternak atau pengusaha ikan hias maupun para hobiis.

Menurut sistematikanya, ikan Lou han digolongkan sebagai berikut:


Ø  Ordo             : Percomorphoidei
Ø  Sub Ordo      : Percoidea
Ø  Family          : Cichlidae
Ø  Genus           : Cichlasoma
Ø  Spesies        : Red Flower Horn          

            Meskipun Lou Han termasuk jenis ikan hias yang relative tahan terhadap infeksi penyakit, jika kualitas air tempat pemeliharaan tidak cocok bagi ikan tersebut, Maka akan timbul masalah. Masalah ini akan semakin parah jika penanganannya di lakukan dengan cara yang tidak sempurna, terutama bagi ikan yang baru di datangkan dari tempat lain. Salah satu masalah yang sering merugikan para peternak ikan hias adalah masalah penyakit. Satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah Lou Han memiliki sifat yang mudah berubah. Hal ini disebabkan lou han merupakan hasil persilangan dari beberapa jenis ikan yang termasuk keluarga siklid (Cichlidae) dari genus Cichlasoma. Di samping itu proses perkawinan silang kurang mengikuti kaidah yang benar akan berakibat pada penurunan mutu genetic. Efek dari penurunan mutu genetic ini adalah menurunnya daya tahan ikan terhadap penyakit.

            Lou Han (Cichlasoma sp) termasuk salah satu jenis ikan hias baru yang memiliki penampilan cantik dengan nilai ekonomis yang tinggi. Ikan ini mulai marak dibicarakan di Indonesia sejak tahun 2001 dengan berbagai sebutan, yaitu Flower born, Flower louhan, dan sun go kong. Sebutan lainnya adalah mutiara dari timur.        

      Lou han merupakan hasil persilangan dari ikan jenis siklid lain,yaitu Cichlasoma synpilum dengan Cichlosoma cycnoguttatum ( Neetropus carpintis). Persilangan antar siklid-siklid ini di lakukan oleh orang-orang dari Negara Malaysia. Namun kini sudah banyak persilangan antar jenis ikan siklid lainnya, baik oleh para peternak local maupun manca Negara, sehingga di peroleh berbagai variasi Lou Han. Beberapa species yang merupakan ikan hias dari family Cichlidae yang sudah dikenal di Indonesia di antaranya jenis Oskar (astronhotus ocellatus),texas (Cichlasoma cyanoguttatum), zebra (cichlasoma nigrofasciatum), angel fish atau manvis (Pteophylum spp), dan discus (Symphysodon discus).
Daerah Penyebaran

Ikan yang tergolong dalam keluarga Cichlidae banyak ditemukan di perairan Amerika Latin, Asia, dan Afrika. Namun, menurut pakar breeder di Malaysia, kebanyakan keluarga Lou Han berasal dari perairan Amerika latin, seperti meksiko, Paraguay dan Kolombia. Berkat keuletan para beeder di Malaysia, dalam tempo tiga tahun saja. Lou han telah menjadi ikan yang fenomenal, mengalahkan semua jenis ikan eksotis yang bergengsi di Negara Asia.

Penyebarannya di Afrika dan Madagaskar mencapai 700 species dan hanya 3 species yang terdapat di Asia. Beberapa species family Cichlidae yang terdapat di daerah Afrika merupakan species yang endemic, sehingga tidak bisa ditemukan di daerah lain. Species ini biasanya meletakkan telur tidak jauh dari tempat tinggalnya. Ada yang meletakkan telur di batu, daun-daun tanaman air, pasir, dan rongga mulut. Species ini baik jantan dan betina memiliki insting yang kuat untuk melindungi telur atau anaknya.

Pemilihan Calon Induk

Jenis induk jantan dan betina yang dipilih disesuaikandengan jenis keturunan yang diharapkan, keturunan yang dihasilkan merupakan penggabungan factor genetis kedua induknya. Jika dilihat secara fisik, induk jantan memiliki badan yang lebih langsing dengan jarak antara mulut dan nongnong dekat, sedangkan betina memiliki tubuh yang lebihmembulat dan gendut dibagian perut serta jarak antara mulut dan nongnong agak jauh. Lou han jantan memiliki variasi warna yang lebih banyak dan legas, sedangkan lou han betina agak pucat. Hal ini memang tidak mutlak karena ada juga betina yang menampilkan warna cerah, tetapi setidaknya prediksi ini memiliki kemungkinan kebenaran 80 %.
Memijahkan Induk

Lou han adalah ikan yang hidup soliter, karena itu menjodohkan lou han memerlukan strategi khusus. Calon induk diletakkan dalam aquarium yang diberi pembatas kaca, biarkan keduanya saling mengenal sampai lou han betina benar-benar matang telur dan si jantan siap mencumbunya. Dalam proses pengenalan biasanya betina akanlebih agresif dibandingkan jantan. Umur perjodohan paling baik adalah jantan 2,5 tahun dan betina 2 tahun, dalam usia ini telur yang dibuahi lebih banyak serta keturunannya akan lebih besar.
Merawat Telur dan Burayak

Setelah berjodoh dan siap dipilahkan, dalam tempo paling lama tiga hari saja lou han akan bertelur dimedia telur berupa keramik yang diletakan didasar aquarium. Dalam tempo tiga hari telur biasanya sudah mulai menetas. Pada hari ke-4 aquarium tampak dipenuhi oleh burayak lou han. Burayak masih memiliki cadangan kuning telur ditubuhnya sampai hari ke-4 setelah menetas. Pada hari ke-5 baru diberi pakan kutu air yang disaring, pemberian pakan 3-4 kali /hari. yang harus diperhatikan adalah pakan yang diberikan sekali habis dan tiodak cepat mengotori aquarium.

Cara Budidaya Ikan Koi Lengkap

Budidaya ikan koi yang baik adalah memperhatikan teknik pemijahkan meliputi kolam pemijahan, induk koi unggul, tersedia pakan benih dan perawatan intensif.

Cara Seleksi Induk Koi

Pilih induk koi matang kelamin dan matang tubuh. Matang kelamin yaitu induk jantan sudah menghasilkan sperma dan induk betina sudah menghasilkan telur matang. Matang tubuh yaitu secara fisik mereka sudah siap menjadi induk produktif.

Fisik prima, tidak cacat, sirip dan sisik lengkap. Gerakan anggun, seimbang , tidak loyo. Umur jantan minimal 2 tahun, betina minimal 3 tahun. Betina lebih besar dibanding jantan, perutnya terlihat lebih besar dibanding punggung. Jantan sebaliknya lebih langsing dan perut rata jika dilihat dari punggung. Sirip induk jantan siap kawin akan muncul bintik-bintik putih.

Seekor induk betina berpasangan dengan 2 atau 3 induk jantan. Ini menjaga kalau jantan lagi tidak mut. Dengan menyediakan stok jantan lebih dari satu, kegagalan pemijahan bisa dihindari.

Tidak disarankan menggunakan induk yang paling bagus, karena keturunannya biasanya jelek. Anak keturunannya belum tentu sebagus induk. Pilih koi biasa saja, tetapi masih memiliki sifat-sifat unggul, seperti warna pekat. Kalau seleksi benih nanti bisa pilih mana yang terbaik.

Syarat Kolam Pemijahan Koi

Kolam pemijahan dibuat terpisah dengan kolam taman. Kolam pemijahan harus mempunyai pintu masuk dan pintu keluar air tersendiri. Seluruh kolam harus diplester dan dapat dikeringkan.

Luas kolam pemijahan bervariasi. Untuk kolam sempit boleh seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0,5 m. Lokasi kolam cukup mendapat sinar matahari, tidak terlalu berisik, terlindung dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan.

Sediakan juga kolam penetasan telur dan perawatan benih. Kolam penetasan, bentuknya bisa persegi panjang atau bulat. Kalau bulat diameter 1,5 sampai 2 m.

Tambah satu kolam lagi jika ada, yaitu kolam untuk menumbuhkan pakan alami dipakai untuk mensuplai pakan benih jika kuning telurnya telah habis. Kedalaman kolam sekitar 30 cm. Luas kolam antara 6-10 m2, cukup memadai.

Dinding kolam bisa dilapis vinil yaitu bahan yang biasa untuk membuat bak fiberglass. Dengan lapisan vinil, kolam-kolam tersebut lebih terjamin kebersihannya dan efek dari semen bisa dihilangkan.

Persiapan Kolam Koi

Kolam dikeringkan dibawah terik matahari, pintu masuk dipasang saringan untuk mencegah telur yang mungkin hanyut.

Biasanya koi akan bertelur dibawah tanaman atau bahan apa saja yang bisa dipakai untuk menempelkan telur. Oleh karena itu sediakan penempel telur yang memadai agar telur koi bisa selamat.

Penempel telur bisa menggunakan kakaban, yang dipakai untuk memijah ikan mas. Kakaban dibuat dari ijuk yang dijepit dengan bilah bambu dan dipaku. Kakaban yang baik terbuat dari ijuk panjang dan rata, panjang 120 cm lebar 40 cm. Jumlah kakaban sesuaikan dengan besar induk betina, 4-6 buah untuk setiap 1 kg induk betina.

Agar bisa mengapung, kakaban disusun di atas sepotong bambu yang masih utuh. Diatas kakaban diberi bilah bambu dan diikat agar kumpulan kakaban tidak tercerai-berai ketika pasangan induk memijah. Sebelum dipasang, kakaban dibersihkan, dicuci, dan dibilas agar terbebas dari lumpur.

Kakaban dipasang setelah kolam diisi air. Air selalu mengalir ke kolam pemijahan untuk merangasang pasangan koi untuk memijah. Selain kakaban tempat penempel telur bisa menggunakan tanaman air seperti Hydrilla disusun atau potongan tali rafia sebagai pengganti ijuk.

Pelaksanaan Pemijahan Ikan Koi

Induk dimasukkan sekitar pukul 16.00 dan akan mulai memijah tengah malam. Induk betina akan berenang mengelilingi kolam dengan diikuti induk jantan di belakang. Makin lama gerakan mereka makin seru. Induk jantan menempelkan badannya ketika mengikuti induk betina. Pada puncaknya, induk betina akan mengeluarkan telur dengan sesekali meloncat ke udara. Aktifitas betina ini segera diikuti jantan dengan mengeluarkan cairan sperma.

Telur-telur yang terkena sperma akan menempel pada kakaban atau bahan penempel telur lain dan sulit lepas. Juga ada sebagian telur jatuh ke dasar kolam. Perkawinan selesai pada pagi hari. Segera Induk dipisah dari telurnya. Jika terlambatm telur bisa habis dimakan induknya.

Ada dua cara untuk memisahkan induk dari telur yang dihasilkan. Pertama, dengan memindahkan induk dari kolam pemijahan dan tetap membiarkan telur menetas di kolam tersebut. Cara kedua dengan memindah telur ke kolam penetasan. Cara pertama lebih praktis karena lebih menghemat kolam.

Untuk mencegah agar tidak terserang jamur, telur-telur direndam dulu dalam larutan Malachyt green dengan konsentrasi 1/300.000 selama 15 menit sebelum ditaruh di kolam penetasan. Ketika akan merendam telur-telur ini, sebaiknya kakaban digoyang-goyangkan pada air agar kotoran yang mungkin menutupi telur bisa terlepas.

Melindungi Ikan Koi dari Serangan Virus Herves

Salah satu penyakit yang menjadi momok ketika kita memelihara ikan koi adalah serangan Koi Herpes Virus (KHV) atau Virus Herpes pada ikan koi. KHV merupakan penyakit yang mudah menular pada berbagai jenis ikan termasuk koi dan keluarga karper. Kematian ikan yang disebabkan Virus Herpes bisa mencapai 20% sampai dengan 100%. Virus ini biasa menyebar pada musim panas saat suhu air cukup tinggi, antara suhu 18 sampai 27 derajat celcius.

Kematian yang disebabkan Virus Herpes ini termasuk cepat hanya dalam waktu 24 -48 jam sejak ada gejala. Kematian ikan koi yang disebabkan oleh Virus Herpes termasuk sporadis, karena kematian dalam jumlah yang besar.

Virus herpes pada ikan koi biasanya akan lebih mudah menyebar jika kondisi air dan lingkungan buruk. Untuk mengenali ikan koi yang terkena virus Herpes ini ada beberapa cara. Cara paling mudah adalah dengan mengenali gejala-gejala klinis yang mudah terlihat, sedangkan cara lain adalah dengan melakukan uji laboratorium.

Gejala-gejala klinis pada ikan koi yang terkena Virus Herpes dapat dilihat dari tingkah laku ikan. Beberapa gejala koi yang terkena Herpes antara lain:

  • 1. Ikan Koi yang kerkena Herpes akan menunjukkan gerakan yang tidak terkontrol, kadang aktif dan kadang diam.
  • 2. Gejala lain koi yang terkena Herpes adalah megap-megap dan selalu cenderung di permukaan air.
  • 3. Terdapat bercak atau binti-bintik warna merah dan putih pada insang, bercak atau bintik putih muncul akibat nekrosis atau kematian jaringan insang. Insang tersebut akan tampak lebih pucat kemudian terjadi pembusukan
  • 3. Nafsu makan menurun
  • 4. Mata ikan menjadi cekung dan terjaadi lecet pada kulit ikan.
  • 5. Kulit melepuh.
  • 6. Kematian massal terjadi dalam waktu 1-5 hari.
Koi Herpes Virus ini akan menyerang pada ikan koi pada saat ikan ditebarkan maupun pada saat ada perpindahan ikan dari satu tempat ke tempat yang lain. Virus ini mudah menyebar antara ikan yang satu dengan yang lain. Namun anda dapat melakukan pencegahan dan melakukan pengurangan resiko agar Koi tidak terkena Virus Herpes.

Langkah Pencegahan Virus Herpes Pada Ikan Koi

  • 1. Berhati-hati jika akan memasukkan ikan baru ke dalam kolam, pastikan ikan yang masuk sehat, bebas dari KVH dan sudah dikarantina terlebih dahuku.
  • 2. Pastikan ikan baru berasal dari sumber terpercaya dan bebas dari KHV.
  • 3. Ada baiknya memasukkan ikan dari satu sumber yang memang terpercaya.
  • 4. Jangan mencampurkan koi dengan ikan hias lain, khv biasa menyebar pada ikan hias karena itu jangan mencamourkan koi dengan ikan hias untuk menghindarkan dari KHV.
  • 5. Jaga lingkungan kolam dalam kondisi yang baik dan optimal. Ini akan meningkatkan kesehatan dan ketahanan ikan terhadap KHV.
  • 6. Kurangi jumlah ikan dalam kolam dan hindarkan ikan koi dari stress.
    Pengobatan Virus Herves Pada Ikan Koi

    Jika Koi Herpes Virus terlanjur menjangkiti koi anda, anda dapat melakukan langkah-langkah berikut:

    • 1. Pisahkan ikan koi yang sudah terinfeksi dari ikan yang masih sehat masukkan dalam kolam karantina. Pastikan air dalam kolam karantina bersih.
    • 2. Naikkan suhu air kolam karantina secara perlahan-lahan hingga 30 derajat celcius dan berikan aerasi yang cukup.
    • 3. Selama masa pengobatan tidak diberi makan dan berikan antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder.


    Cara Perawatan Ikan Koi Yang Wajib Diketahui



    Bila anda ingin memelihara ikan koi, kita tentu harus dapat merawatnya dangan baik supaya ikan koi tetap sehat dan terlihat bagus. Dengan perawatan yang baik ikan koi akan tumbuh dengan sehat, bertambah besar dan tentu kelihatan menarik. Merawat ikan koi bukanlah hal yang sulit, terutama bagi yang sudah terbiasa merawatnya. Namun demikian akan lain bila kita masih baru dalam hal merawat ikan koi.



    Perawatan ikan koi yang salah bisa menyebabkan kematian ikan itu sendiri. Sangat disayangkan, mahal mahal kita beli ikan koi tapi begitu beberapa hari di rawat tapi malah mati.

    Cara Merawat ikan Koi.

    Pemberian Pakan
    Pakan berfungsi selain untuk membantu pembentukan tubuh ideal dan mencemerlangkan warna pada ikan koi, juga sebagai media perantara untuk mengobati ikan koi yang sakit. Jenis pakan yang diberikan bisa berupa pakan alami atau pakan pakan buatan. Yang terpenting pakan tersebut mengandung gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan ikan koi. Pakan sebaiknya diberikan dua kali sehari, pagi dan sore agar kebutuhan gizi ikan koi terpenuhi.
    Menjaga Kualitas Air
    Filter empat lapis juga perlu dipasang untuk menjaga kebersihan dan kelancaran pasokan air. Filter empat lapis adalah filter yang terdiri dari filter pertama yang terdiri dari kerikil, pasir, dan ijuk yang berfungsi menyaring sampah dan Lumpur yang mengotori kolam.
    Filter kedua berupa karbon zeolit yang berfungsi menghilangkan racun, bau tak sedap, dan membunuh bibit penyakit. Filter ketiga berupa pestisida yang tak mematikan bakteri pengurai yang berperan dalam proses penjernihan air kolam. Sedangkan filter keempat berupa tanaman atau bebatuan yang dapat mengikat kotoran.

    Cara Pemijahan Ikan Koi



    Kolam yang dipersiapkan untuk pemijahan ikan koi berukuran 4×6 meter. Induk dimasukkan di kolam pemijahan pada sekitar pukul 16.00 dan akan mulai memijah tengah malam. Induk betina akan berenang mengelilingi kolam dengan diikuti induk jantan di belakang. Makin lama gerakan mereka makin seru. Induk jantan menempelkan badannya ketika mengikuti induk betina. Pada puncaknya, induk betina akan mengeluarkan telur dengan sesekali meloncat ke udara.



    Aktifitas betina ini segera diikuti jantan dengan mengeluarkan cairan sperma. Telur-telur yang terkena sperma akan menempel pada kakaban atau bahan penempel telur lain dan sulit lepas. Juga ada sebagian telur jatuh ke dasar kolam. Perkawinan selesai pada pagi hari. Segera Induk dipisah dari telurnya. Jika terlambat, telur bisa habis dimakan induknya. Ada dua cara untuk memisahkan induk dari telur yang dihasilkan.
    Pertama, dengan memindahkan induk dari kolam pemijahan dan tetap membiarkan telur menetas di kolam tersebut. Cara kedua dengan memindah telur ke kolam penetasan. Cara pertama lebih praktis karena lebih menghemat kolam. Untuk mencegah agar tidak terserang jamur, telur-telur direndam dulu dalam larutan Malachyt green dengan konsentrasi 1/300.000 selama 15 menit sebelum ditaruh di kolam penetasan. Ketika akan merendam telur-telur ini, sebaiknya kakaban digoyang-goyangkan pada air agar kotoran yang mungkin menutupi telur bisa terlepas.

    Menetaskan Telur Ikan Koi

    Supaya dapat menetas dengan baik, telur ikan koi harus selalu terendam dalam air dan suhu air dijaga agar selalu konstan konstan. Bila suhu terlalu dingin penetasan dapat berjalan lebih lama, namun bila terlalu tinggi maka telur dapat mati serta membusuk.


    Agar telur dapat terendam seluruhnya, rangkaian kakaban harus ditenggelamkan ke dalam kolam. Karenanya kita dapat menggunakan gedebog pisang. Potong tiga buah gedebog pisang selama 40 cm, lalu tempatkan diatas rangkaian kakaban dng dua ruas bambu sebagai alasnya. Agar dapat stabil, gedebog tersebut diratakan pada di antara sisinya.
    Di dalam tempo 2-3 hari umumnya telur telah mulai menetas, serta sangat lambat 2 hari lantas, kakaban bisa diangkat serta dipindahkan ke area lain, di karenakan seluruh telur telah menetas. Kakaban mesti digoyang-goyangkan dalam air dahulu, supaya tak ada benih yang turut terbawa. Kemudian kakaban dicuci bersih serta dijemur supaya dapat digunakan lagi di lain peluang.
    Di karenakan benih koi usia 1 minggu tetap lembut, biasanya orang menetaskan telur koi dalam hapa yakni kantung yang bermata lembut yang biasa utk menyimpan benih. Didalam hapa, benih dapat lebih gampang dihimpun serta tak gampang hanyut.
    Koi yang baru menetas tetap membawa kuning telur sebagai persediaan makanan utama yang pertama. Sepanjang itu mereka belum memerlukan makanan dari luar di karenakan toh alat-alat pencernaannya belum terbentuk prima. Di dalam dua atau tiga hari lantas, mereka telah mulai berenang. Pada waktu ini telah waktunya untuk kita utk menyedia-kan makanan untuk benih. Benih ini mesti dipindah-kan ke kolam lain yang banyak memiliki kandungan makanan alami.



     
    Copyright © 2013. 'Azolla' Fish Farm - All Rights Reserved
    Template Created by ThemeXpose