Games

Showing posts with label budidaya udang vannamai. Show all posts
Showing posts with label budidaya udang vannamai. Show all posts

Cara Budidaya Ikan Dengan Jaring Tancap

Salah satu upaya budidaya yang dikembangkan yaitu budidaya ikan dengan jaring tancap (pen culture). Budidaya ikan dengan model pen culture merupakan sIstem budidaya ikan dalam bentuk kandang yang terbuat dari jaring yang ditunjang oleh patok kayu atau bambu.

Sistem budidaya ikan ini bisa diterapkan pada lahan-lahan tergenang akibat adanya intrusi air laut. Pengembangan pen culture diprioritaskan pada lahan yang tergenang dan sulit untuk digunakan untuk tambak.


Kelebihan-kelebihan jaring tancap:

    1. Dapat diterapkan pada lahan yang tergenang (tidak produktif).
    2. Biaya yang digunakan relative sedikit.
    3. Pengelolaan lebih mudah dan praktis.

Tujuan budidaya ikan dengan model pen culture.

    1. Untuk memanfaatkan lahan-lahan tergenang yang tidak produktif akibat interusi air laut.
    2. Meningkatkan produksi ikan dan produktivitas lahan.
    3. Meningkatkan pendapatan masyarakat.

Persyaratan Lokasi

Pemilihan lokasi yang digunakan untuk budidaya dengan jaring tancap antara lain:

    1. Lahan tergenang yang tidak bisa dimanfaatkan (lahan sawah yang tergenang atau terintrusi air laut dengan kadar garam 0 – 30 ppt)
    2. Tinggi genangan 50-80 cm
    3. Lokasi tidak tercemar bahan yang membahayakan ikan.

Pembuatan jaring tancap

Bahan yang digunakan :

    1. Jaring (mesh size 0,75 – 1 cm)
    2. Bambu
    3. Paku
    4. Tali plastik

Cara Pembuatan

    1. Lokasi dipetakan untuk ukuran jaring tancap misalnya untuk 1 unit jaring tancap berukuran 50 m x 50 m dibutuhkan 2 piece jaring.
    2. Patok bambu ditancapkan pada batas keliling dengan jarak 1 m, dengan ketinggian 100 cm.
    3. Pasang jaring dengan cara mengikat pada patok dengan tali dan dipaku. Benamkan jaring pada tanah dasar (diusahakan tidak terjadi kebocoran)
    4. Pemasangan jaring dicek lagi untuk memastikan tidak terjadi kebocoran.
Pengelolaan budidaya

Sebelum ditebar benih, sebaiknya dipupuk dengan pupuk organik. Tujuannya untuk menumbuhkan pakan alami berupa plankton, klekap, lumut dan ganggang.

Jenis ikan yang dibudidayakan dengan cara pen culture adalah ikan-ikan yang dapat beradaptasi pada air tawar dan air payau dan mampu memanfaatkan potensi pakan alami di lahan. Beberapa jenis ikan diantaranya yaitu ikan nila dan bandeng. Benih yang ditebar ukuran gelondongan agar tidak lolos jaring.

Kepadatan ikan yang ditebar disesuaikan dengan ketersediaan pakan alami dan jenis ikan. Untuk jaring tancap ukuran 50 m x 50 m ditebar benih ikan bandeng sebanyak 2.500 ekor. Penebaran dilakukan pada saat suhu udara rendah yaitu pagi hari atau sore hari. Penebaran dilakukan dengan aklimatisasi (penyesuaian dengan kondisi lingkungan air yang baru).

Kualitas air pemeliharaan  :

Salinitas                   : 0 – 30 ppt
pH                           : 7,2 – 8,5
Oksigen terlarut        : 3 – 7 ppm
Suhu                        : 28o – 33oC
NH3                         :
H2S                          :


Pemeliharaan

Selama pemeliharaan tidak diberi pakan pellet karena mengandalkan ketersediaan pakan alami. Namun bila pakan alami berkurang, perlu diberi pakan tambahan berupa lumut, ganggang, mata lele (Azollae sp), dan lain-lain.

Pemberian pakan tambahan diusahakan tidak berlebihan karena dapat menimbulkan pembusukan dan untuk efisiensi biaya. Untuk mempertahankan makanan alami dapat dilakukan pemupukan susulan dengan jumlah ½ dari dosis pemupukan pertama.

Pengontrolan selama pemeliharaan antara lain sebagai berikut :

    1. Mengontrol jaring agar tidak terjadi kebocoran
    2. Mengontrol kualitas air (kadar garam, suhu, pH dan lain-lain).
    3. Mengontrol air dari pencemaran.
    4. Mengontrol keamanan jaring tancap.

Panen

Lama pemeliharaan untuk budidaya bandeng sekitar 4 – 5 bulan atau apabila ikan sudah mencapai berat sekitar 100-150 gram. Panen dilakukan dengan menggunakan jaring tarik.

Analisa Usaha

BIAYA TETAP:

    Biaya pembuatan jaring tancap :


        1. Jaring 2 piece @Rp 400.000,-     :   Rp     800.000,-
        2. Bambu 10 buah @Rp 15.000,-    :   Rp     150.000,-
        3. Paku 4 kg @ Rp 15.000,-            :   Rp       60.000,-
        4. Tali plastik 2 kg @ Rp 40.000,-    :   Rp       80.000,-
        5. Tenaga 3 orang @ Rp 40.000,-     :   Rp     120.000,-
                                                                     Rp 1.210. 000,-

    Penyusutan jaring tancap (10%): Rp   121.000,-

    BIAYA TIDAK TETAP:

    Benih ikan bandeng 2.500 ekor
      @ Rp 200,-                                         : Rp     500.000,-
          1. Pupuk organik 40 kg @Rp 1000,-: Rp      40.000,-
          2. Tenaga kerja 1 orang 4 bulan         : Rp 1.000.000,-
                                                                     Rp 1.540.000,-

      TOTAL BIAYA

      Biaya tetap                                   :Rp     121.000,-
      Biaya tidak tetap                          : Rp 1.540.000,-
                                                               RP 1.661.000,-

      Pendapatan

      Estimasi produksi dan pendapatan

      -        Ukuran panen 8 ekor/kg
      -        Tingkat kehidupan 80%
      -        Produksi = 90% x 2.500 : 8 = 250 kg
      -        Pendapatan : 250kg x Rp14.000,- = Rp 3.500.000,-

      Keuntungan

      Keuntungan         = Pendapatan – Biaya
                                    =Rp 3.500.000,- -Rp 1.661.000,-
                                    = Rp 1.839.000,-


      Budidaya Udang Dan Bandeng Sistem Polikultur



      TEKNIS BUDIDAYA

      LOKASI

      Persyaratan umum untuk tambak polikultur ini antara lain sebagai berikut :

          1. Tersedia sumber air laut dengan salinitas antara 15-30 ppt.
          2. Keadaan pasang surut sampai ke lokasi tambak ( untuk sirkulasi air).
          3. Jenis tanah lebih baik yang kandungan pasirnya cukup.
          4. Kandungan bahan organik tidak terlalu tinggi/pekat.

        Persyaratan khusus untuk polikultur antara lain sebagai berikut :

            1. Jenis tanah : liat berpasir atau pasir berlumpur.
            2. Salinitas : 15-30 ppt ( ideal 20-25 ppt).
            3. Suhu air : 25 – 30o C.
            4. pH : 7-9
            5. Kedalaman air : 30-80 cm.
            6.; Kecerahan 40-50 cm (ada sinar masuk).
            7. Oksigen terlarut : 4-8 ppm.



        PERSIAPAN TAMBAK


        Kegiatan dalam persiapan tambak antara lain:

            1.Pengeringan dasar tambak (sekaligus dilakukan perbaikan pematang, caren, pelataran dan pintu air).
            2.Pengapuran, bila pH tanah dibawah 6,5 (asam).
            3.Pemberantasan hama dengan saponim 50 kg/Ha.
            4.Pemupukan, untuk meningkatkan kesuburan tambak dengan Urea 50-75 kg/Ha, SP-36 25-30 kg/Ha dan pupuk organik sekitar 1 ton/Ha.
            5.Diisi air dengan salinitas 15-30 ppt secara bertahap 30 cm sampai ketinggian 80 cm.

        BENIH IKAN DAN BIBIT RUMPUT LAUT

        Persyaratan benih ikan / udang  :

            1. Gerakannya lincah.
            2. Tidak cacat atau luka di tubuhnya.
            3. Tidak ada tanda-tanda terserang penyakit.
            4. Ukuran relatif seragam.

        Persyaratan bibit rumput laut Glacillaria :

            1. Warna coklat cerah.
            2. Umur 1- 1,5 bulan.
            3. Bebas dari kotoran, hama dan tanaman pesaing (lumut).

        TEKNIK PENEBARAN

            1. Bibit Glacillaria ditebar merata di seluruh petakan tambak (broadcast), rakit apung dan diikat pada tali (long line)
            2. ½ bulan kemudian gelondongan bandeng dan oslahan udang ditebar. Waktu penebaran yang baik yaitu pagi atau sore hari dengan dilakukan aklimatisi.

        PEMELIHARAAN

        Monitoring air :
        • @ Meliputi kegiatan mengukur kadar garam, suhu, pH, pengaruh pencemaran, dll.

        Pergantian air :
        • @ Dilakukan minimal 2 kali setiap minggu. Tujuannya untuk menambah nutrien dan membuat arus yang akan merangsang pertumbuhan rumput laut.

        Perataan bibit  rumput laut :
        • @ Glacillaria sp di potong-potong dan disebarkan merata agar berkembang.

        Pengendalian hama dan pesaing :

            1. Hama (ikan-ikan liar) diberantas dengan obat yang aman.
            2. Pesaing (lumut sutera) dikurangi dengan penebaran bandeng.

        Pemupukan susulan :
        • @ Pemupukan susulan dengan Urea 50 kg/Ha.

        PANEN DAN PASCA PANEN

        Rumput laut Glacillaria sp mulai dipanen pada umur 4 bulan, selanjutnya setiap 2 bulan dapat dilakukan panen. Penanganan  rumput laut dicuci untuk menghilangkan kotoran.. Dilakukan penyeleksian untuk memisahkan rumput laut yang baik. Dijemur di atas para/waring selama 2-3 hari sampai kering dilakukan pengepakan dan penyimpanan  
        •     @ Bandeng dan udang dipanen setelah mencapai ukuran 8-6 ekor/kg dan udang ukuran 50-70 ekor/kg.


          Cara Budidaya Udang Vannamei Dengan Modal Kecil Untung Besar


          Cara Budidaya Udang Vannamei Dengan Modal Kecil Untung Besar
          Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan varietas udang asli  dari perairan Amerika latin. Masuk ke Indonesia sekitar tahun 1999. Perkembangannya cukup pesat terutama petambak yang ada di Jawa dan luar Jawa banyak mengalihkan komoditi udang windu ke komoditi udang vannamei. Mengingat tambak-tambak udang windu banyak mengalami masalah gagal panen.

          Selama ini budidaya udang vannamei dilakukan dengan teknologi intensif dan semi intensif  oleh petambak berkantong tebal, dengan rata-rata masa pemeliharaan 100-120 hari dengan modal puluhan hingga ratusan juta rupiah per siklus. Berbeda dilakukan oleh P.Kasau, penyuluh perikanan swadaya dan Abdul Salam Atjo penyuluh perikanan PNS di desa Wiringtasi kecamatan Suppa. Hanya menginves modal operasional sekitar Rp.8 jutaan dalam tempo 55 hari masa pemeliharaan mampu mendapatkan omzet Rp. 38,5 Juta. Cukup singkat, modal tipis dan menguntungkan.
                
          Menurut P. Kasau, budidaya udang vannamei tidak perlu modal besar dan waktu yang lama bagi petambak yang bermodal sedikit. Hal ini telah dibuktikan oleh ayah dari dua orang anak ini di satu petakan seluas sekitar 1 hektare. Kajian berkali-kali yang  telah dilakukan  P. Kasau ingin menghapus kesan bahwa budidaya udang vannamei hanya mampu dilakukan oleh pemilik modal besar. “Tapi, kenyataan lapangan membuktikan dengan modal operasional yang pas-pasan dengan teknologi seadanya mampu juga menghasilkan untung berlipat,” ungkapnya. Cara budidaya udang yang diterapkan P. Kasau sebetulnya masuk kategori teknologi tradisional plus. Sebab, padat tebarnya masih dibawah 10 ekor permeter namun pemberian pakan sudah dilakukan sejak awal tebar.

          Persiapan Tambak

          Untuk mengawali pemeliharaan udang vannamei pola tradisional plus lebih dahulu dilakukan persiapan tambak. Seperti hal dengan budidaya udang windu persiapan tambak dimulai dengan rehab dengan petakan tambak yang sudah ada dengan menambal bocoran, menaikkan lumpur dari dalam tambak ke pematang, meratakan tanah dasar dan perbaikan pintu air tambak. Kemudian tambak dikeringkan hingga redoks mencapai  lebih dari 50 mV, pemberantasan hama dengan saponin 20 ppm, pembilasan tambak, pengapuran dengan kapur dolomite. Disini tidak melakukan pemupukan karena melihat kondisi air sudah cukup plankton sebagai makanan alami benur.

          Tebar Benur Sehat

          Setelah plankton dalam tambak dipastikan sudah tumbuh subur ditandai warna air hijau kecoklatan. Pada 13 Oktober 2014 dipilih waktu tepat untuk tebar benur. Benur udang vannamei ukuran berat awal 0,001 gram/ekor (PL.12) yang diperoleh dari hatchery PT. Kencana Suppa (Grobest Group)  telah dinyatakan lolos uji virus dan bebas pathogen Spesific Pathogen Free ( SPF) dari Laboratorium pengujian kesehatan benur.   Ciri-ciri benur vannamei yang baik antara lain ukuran PL 10 yang ditandai organ insang telah sempurna, tubuh transparan, bergerak aktif, hepatopankreas terlihat jelas, dan jika berenang melawan arus. Sebelum benur ditebar lebih awal dilakukan penyesuaian (aklimatisasi) terhadap kadar garam, suhu air dan parameter kualitas air lainnya. Caranya, kantong plastik atau wadah berisi benur vannamei  diapungkan dan secara perlahan disiram air tambak . Agar salinitas dalam wadah pengangkutan bisa mendekati salinitas air tambak maka tutup kantong plastik dibuka dan diberi sedikit demi sedikit air tambak selama 15-20 menit. Selanjutnya kantong benur dimiringkan secara perlahan benur vannamei akan keluar dengan sendirinya bila lingkungnnya yang baru sudah sesuai. Penebaran benur dilakukan pagi hari dengan padat tebar 70.000 ekor/ha.

          Pemeliharaan

          Selama masa pemeliharaan kegiatan yang dilakukan antara lain pemberian probiotik RICA, pemberian
          pakan tambahan, penambahan volume air tambak  agar kedalaman tetap bertahan sekitar 60-70 cm. Pengapuran susulan berupa kapur dolomite super dilakukan apabila pengamatan terhadap pH memperlihatkan variasi yang tidak normal atau alkalinitas drop. Pemberian pakan buatan pabrik dapat dilakukan  mulai hari pertama dengan kadar protein tinggi. Tujuannya agar benur yang masih bayi memerlukan asupan gizi yang cukup untuk daya tahan tubuhnya. Dosis pakan buatan yang diberikan 2 kg perhari dengan frekuensi pemberian 2 kali/ hari yakni 30 persen pada jam 06.00 dan 70 persen jam 18.00. Memasuki umur ke 31-55 pemberian pakan ditingkatkan frekwensinya menjadi 4 kali sehari yaitu jam 06.00, jam 11.00, jam 17.00 dan jam 22.00 dengan jumlah pakan 2,5-3 kg per sekali pemberian.

          Kualitas air tambak untuk budidaya udang vannamei yang optimal tetap dipertahankan.

          No.
          Parameter Kualitas Air
          Ppt
          Derajat Celsius
          ppm
          ppm

          1.
          Salinitas
          10-25




          2.
          Suhu

          28-31



          3.
          Oksigen Terlarut


          >4


          4.
          Ammoniak



          < 0,1

          5.
          Ph




          7,5-8,2

          Pemberian Probiotik RICA

          Berbeda dari sebagian petambak udang di kecamatan Suppa. P. Kasau sudah rutin melakukan kultur probiotik RICA untuk memperbaiki lingkungan dasar tambak sehingga udang tetap sehat dan lingkungan tambak tetap bersih. Aplikasi bakteri probiotik RICA (”Research Institute for Coastal Aquaculture”) terbukti mampu mencegah serangan penyakit melalui perbaikan kualitas air tambak. Menurut peneliti Balai Penelitian Perikanan Budidaya Air Payau Maros, Ir. Muharjadi Atmomarsono, M.Sc,  bakteri  probiotik  mampu mengurangi kandungan total ammonium nitrogen (TAN), nitrit-nitrogen, dan H2S, serta menekan jumlah bakteri Vibrio spp dalam air tambak dan dapat meningkatkan sintasan dan produksi udang vannamei. Probiotik RICA 1,2 dan 3 merupakan hasil isolat bakteri asal tambak kelompok Bacilllus (Brevibacillus laterosporus), Serratia marcescens dari daun mangrove dan isolat  Pseudoalteromonas sp. Edeep-1 yang berasal dari laut. Sedangkan probiotik RICA 4 dan 5 diisolasi dari bakteri bacillus mikro algae dan makro algae rumput laut.
          Dalam aplikasi di tambak P.Kasau menebar probiotik RICA 1 sebanyak 10 liter setiap lima hari sampai umur udang memasuki hari ke 25. Selanjutnya RICA 2 ditebar mulai umur 26-50 hari dengan dosis sama dengan RICA 1. Mendekati usia panen 55 hari pemberian probiotik RICA 3 sebanyak 10 liter per untuk memperbaiki kualitas udang.


          Cara Budidaya Udang Vannamei Dengan Modal Kecil Untung Besar

          Panen

          Karena pertimbangan aspek harga, pertumbuhan dan kesehatan udang maka pada tanggal 8 Desember 2014 (umur 55) hari dilakukan panen. Panen dilakukan dengan cara memasang kantong saringan di mulut pintu air lalu udang mengalir bersamaan keluarnya air dari petakan ke saluran pembuang. Cukup perlu waktu 2-3 jam udang sudah panen total.  Sebelum panen lebih dahulu dilakukan pemberian kapur dolomite sebanyak 8 ppm dan mempertahankan ketinggian air atau tidak ada pergantian air selama 2-4 hari menjelang panen untuk menghindari terjadi  moulting (ganti kulit).
          Berdasarkan analisis ekonomi dari tambak P. Kasau  untuk luas 1 ha ditebar 70.000 ekor /ha dengan masa pemeliharaan 55 hari memerlukan modal operasional sekitar Rp.8 juta terdiri dari harga benur, pakan 250 kg, kapur dolomit, saponin, dan probiotik 110 liter.  Sedangkan produksi udang vannamei 700 kg  ukuran 90 ekor/kg dengan harga Rp.55.000/kg. maka keuntungan kotor hasil budidaya udang vannamei pola tradisional plus sekitar Rp.30 juta.


          Apa Penyebab Alga Berlimpah Dan Bagaimana Cara Mengendalikannya ?





          Alga yang berlebihan adalah masalah yang paling umum pemilik tambak dari tahun ke tahun. Hal ini dapat muncul dalam waktu singkat, bahkan bisa dalam semalam dan menyebabkan mimpi buruk selama berbulan-bulan jika tidak diobati. Artikel ini akan membantu pemilik tambak untuk lebih memahami ganggang dan menawarkan metode yang aman untuk jangka pendek dan mengendalikan alga jangka panjang.

          Jenis Alga

          Dua bentuk yang paling umum dari alga yang tambak adalah alga planktonik dan lumut.

          Alga planktonik (atau dikenal sebagai ganggang air hijau) yang mikroskopis, ganggang mengambang bebas, membuat tambak warna hijau. Sebuah populasi alga planktonik yang nirmal adalah wajib untuk kolam yang sehat, karena mereka adalah dasar dari rantai makanan dan penting bagi kesehatan kehidupan air lainnya. Ketika ganggang plankton mulai mekar atau biasa di sebut blooming alga dan menjadi terlalu banyak, mereka akan menjadikan kolam berwarna hijau pekat. Hal ini biasanya terjadi pada bulan-bulan musim panas atau pada saat kemarau panjang.

          Alga serabut atau Lumut, sering disebut sampah kolam, kolam lumut, alga tali atau ganggang rambut, mulai tumbuh di dasar tambak pada permukaan seperti batu dan kayu dan menyerupai bulu hijau. Sebagai rumpun yang tumbuh, mereka membebaskan diri dari bawah dan mengapung ke atas, sehingga menyerupai tikar hijau jelek di permukaan kolam. Lumut mulai tumbuh di awal musim kemarau dan pertama kali terlihat di sekitar tepi kolam di air dangkal. Memiliki nilai positif bagi kolam, tapi dapat merusak kolam selama musim panas.

          Masalah alga

          Keluhan utama sebagian besar pemilik kolam atas ganggang adalah mengotori penampilan kolam mereka. Semua orang ingin melihat kolam tampak jernih dan sehat, air hijau keruh bahkan berbau akan membuat sebuah kekecewaan besar. Namun, apa yang harus Anda lakukan untuk menjaga kualitas air haruslah menjadi perhatian besar.


          " Alga di moderasi sangatlah baik untuk kolam, tetapi ketika itu berlimpah, hal ini dapat menyebabkan masalah kualitas air yang parah. Seperti tanaman lain, ganggang tumbuh melalui fotosintesis menggunakan sinar matahari dan karbon dioksida dan melepaskan oksigen. Tapi di malam hari, ganggang membalikkan proses ini dan mengkonsumsi oksigen untuk terus tumbuh. Inilah sebabnya mengapa ketika Anda bangun tidur dan melihat kolam penuh dengan ganggang. Ini pertumbuhan yang cepat dan pemanfaatan terus oksigen di malam hari dapat menyebabkan kadar oksigen terlarut sangat rendah, terutama di awal pagi hari, yang dapat mengakibatkan kematian ikan".

          Pertumbuhan alga yang berlimpah juga akan negatif mempengaruhi irigasi, karena kandungan air yang tidak sehat dan lumut yang tebal, terutama dalam kasus pertumbuhan alga serabut (filamen). Karena akan membuat penyumbatan pada irigasi.

          Apa Penyebab Berlimpahnya Alga ?

          Alga disebabkan oleh tiga faktor yakni:
          1. kelebihan gizi,
          2. terlalu banyak sinar matahari,
          3. tingkat oksigen yang rendah.

          Jadi di mana nutrisi berasal? 
          Nutrisi berasal dari berbagai sumber, dari semua jenis kotoran ikan dan kotoran hewan lainnya, sisa makanan ikan dan sayuran yang membusuk. Sumber-sumber lain akan mencakup pupuk kandang dari pertanian dan rumput di sekitanya. Semua sumber-sumber ini membutuhkan banyak nitrogen dan fosfor yang membuat ganggang mudah mekar dan tumbuh berlimpah.

          Kolam yang ditempatkan di bawah sinar matahari langsung atau sedikit tanaman air juga berisiko menderita masalah ganggang. Seperti disebutkan sebelumnya, alga berfotosintesis memerlukan makanan dan sinar matahari. Inilah sebabnya mengapa umumnya yang paling terburuk masalah ganggang terjadi di musim panas/ kemarau ketika hari-hari panas teramat panjang.

          Akhirnya, kolam yang mengalami kadar oksigen yang buruk juga akan menderita masalah kontrol alga. Ketika ada tingkat tinggi limbah di kolam yang stagnan dan masih, kadar oksigen bisa habis karena jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk memecah sampah. Ganggang mekar datang dan pergi, tetapi ketika ada sedikit oksigen terlarut dalam air, ganggang akan tumbuh sangat cepat.

          Cara Pengendalian Alga

          "Pertama-tama, ganggang tidak harus dipandang sebagai masalah. Ini hanyalah gejala dan tanda bahwa ada masalah lain dan bahwa kolam Anda tidak seimbang. Artinya adalah bahwa satu atau lebih penyebabnya adalah masalah yang sebenarnya".


          Ada dua pendekatan jangka pendek dan jangka panjang untuk mengontrol alga. Pendekatan jangka pendek melibatkan semacam pembasmi alga, yang dalam banyak kasus bekerja dengan baik. Namun, hal ini dengan sendirinya dapat menyebabkan masalah. Beberapa pembasmi alga seperti yang berbasis tembaga bisa berbahaya untuk ikan jika aturan tidak diikuti dengan tepat. Namun ada pembasmi alga yang non-tembaga juga dapat membasmi dengan cepat dan aman. Seperti disebutkan sebelumnya, sayuran mati atau membusuk merupakan sumber nutrisi bagi ganggang. Jadi, ketika Anda hanya membunuh ganggang dan biarkan untuk menurunkan sendiri, kemungkinan itu hanya akan menjadi bahan pertumbuhan kembali. Masalah lain dengan membunuh cepat dengan pembasmi alga adalah bahwa Anda menjalankan risiko membunuh ikan. Membunuh terlalu banyak ganggang terlalu cepat dapat menyebabkan deplesi oksigen sebagai kolam harus bekerja ekstra keras untuk memecah semua limbah mati. Dalam skenario di mana kolam memiliki masalah ganggang ekstrim dianjurkan untuk membunuh alga secara bertahap sehingga tidak ada terlalu banyak bersaing dengan tanaman membusuk di kolam.

          Pendekatan jangka panjang memanfaatkan metode pengawasan sumber nutrisi alga, sinar matahari dan oksigen terlarut yang rendah. Cara ini memang tidak bekerja dengan cepat, tetapi dalam jangka panjang lebih aman dan lebih hemat biaya.... ( perhatikan kutipan dibawah )


          Pengawasan  sumber nutrisi alga

          Ada beberapa cara untuk mengontrol beban nutrisi, salah satunya adalah secara manual membuang alga yang mengambang dengan berbagai alat, jaring, kuas dan skimmer.  Ganggang rambut dapat ditarik dari kolam dengan hanya memutar-mutar menyapu atau menyikat di tengah rumpun ganggang besar. Selain itu, bisa menarik daun, potongan rumput dan yang mengambang lainnya di permukaan juga akan membantu.

          Dalam kasus kolam kecil seperti kolam koi, kolam taman dan kolam halaman belakang, filtrasi menjadi sangat penting dalam mengelola nutrisi. Sebuah kolam filter yang baik akan menawarkan filtrasi mekanis yang baik dan biologis untuk membantu menangani dan membuang sampah ikan. Beberapa filter kolam yang lebih besar juga akan akan sangat efektif dalam membunuh ganggang plankton, tetapi tidak akan membantu dalam mengatasi ganggang rambut. Umumnya, filter kolam yang lebih besar akan memungkinkan Anda untuk menahan kolam ikan lebih banyak, namun hal ini tidak harus menjadi beban terbuka untuk kolam dengan banyaknya ikan. pengendalian nutrisi yang efektif untuk kolam ikan kecil dimulai dengan tidak over populasi dalam kolam. Banyak orang menggunakan aturan satu ikan 6 "per 100 galon.

          "Macam-macam cara pengendalian gizi tidak boleh dipandang sebagai solusi yang berdiri sendiri. Bila mungkin mereka harus dikombinasikan untuk saling melengkapi, dalam upaya pendekatan secara menyeluruh pengelolaan hara".

          Pengurangan sinar matahari

          Ada hanya sedikit pilihan untuk mengurangi sinar matahari ke dalam kolam Anda, terutama jika Anda memiliki kolam besar di tengah lapangan atau padang rumput, tetapi ada beberapa yang efektif. Mungkin yang paling umum adalah dengan menambahkan pewarna ke air. Produk-produk ini biasanya mewarnai biru air dan membantu dengan membatasi jumlah penetrasi cahaya sinar matahari, sehingga membantu untuk membatasi kemampuan ganggang untuk berfotosintesis. Tentu saja produk ini, sementara yang efektif, juga sangat tergantung pada preferensi pribadi, karena banyak orang memilih untuk tidak memiliki air berwarna biru.

          Pilihan lain untuk menghalangi sinar matahari adalah dengan menambahkan tanaman air lainnya untuk membuat teduh permukaan kolam. Tanaman seperti bunga lili air atau teratai bisa ditanam dan melakukan pekerjaan yang baik shading permukaan, sementara spesies tanaman apung lainnya juga dapat menawarkan keteduhan dan juga akan menyerap nutrisi dari air. Menambahkan tanaman air untuk kolam kecil dan taman air yang lebih mudah daripada menambah kolam besar. Biasanya di kolam kecil, tanaman dapat dibiarkan tumbuh dengan lebih mudah sehingga mudah untuk mengelola dan mengendalikan. Sebenarnya menanam tanaman air di kolam tanah besar bisa menjadi proposisi berisiko karena alga bisa tumbuh dengan cepat jika tidak dikelola dengan baik. Umumnya mencapai 50% -70% tingkat cakupan.

          Oksigenasi

          "Menambahkan aerasi untuk kolam Bisa menjadi alat yang paling signifikan dan berdampak untuk mengendalikan alga. Oksigen inilah yang membuat kolam berkembang dan ketika kehilangan, itu bisa mengakibatkan kerugian fatal ... dan waktu panjang".

          Alga membenci oksigen yang baik, sirkulasi air dan kolam aerator yang tepat dapat memberikan keduanya. Ada berbagai jenis aerator untuk berbagai jenis kolam. Kedalaman kolam biasanya akan memberitahu Anda apa jenis yang Anda butuhkan. Kolam yang lebih dalam biasanya akan memerlukan aerator celup, sementara kolam dangkal biasanya akan menggunakan aerator mengambang.

          Oksigenasi yang baik akan membantu memecah sampah organik lebih cepat dengan menyegarkan bakteri kolam menguntungkan seperti yang disebutkan di atas. Aerasi juga membuat penggunaan pembasmi alga lebih aman karena melindungi terhadap ikan jika terlalu banyak ganggang mati terlalu cepat. Untuk sebagian kecil, aerator bahkan dapat membantu dengan penetrasi cahaya sebagai aerator permukaan menciptakan turbulensi tersebut pada permukaan air, sehingga sinar matahari tidak dapat dengan mudah menembus.

          Ringkasan

          Pengendalian alga yang efektif dimulai dengan pengetahuan dan pemahaman tentang jenis ganggang yang Anda miliki dan apa yang menyebabkan ganggang mudah tumbuh. Setelah Anda dipersenjatai diri dengan informasi yang tepat, mengobati penyebab dan mengendalikan sumber-sumber menjadi lebih mudah dikelola. Kemudian, tahun demi tahun, perawatan pencegahan menjadi sifat kedua dan mekar ganggang berat menjadi kurang dan kurang perhatian.



          Garam Untuk Penanganan Penyakit Ikan

          GARAM IKAN

          Benda berupa kristal berwarna putih ini sudah sangat lama dikenal oleh para akuaris. Keberadaannya bukan merupakan hal yang asing, bahkan boleh dikatakan kehadiran benda ini seolah sudah menjadi bagian terintegrasi dengan hobi ikan hias.

          Garam yang dimaksud adalah garam NaCl, yaitu garam seperti yang kita kenal pada umumnya sebagai garam dapur dalam kehidupan sehari-hari. Rupa dan rasanya sama. 

          Perbedaan utama antara garam ikan dengan garam dapur atau garam meja adalah pada kemurniannya. Garam ikan diharapkan hanya mengandung NaCl saja, karena kehadiran bahan lain pada garam ini dikhawatirkan akan mempunyai dampak yang tidak diinginkan pada ikan yang bersangkutan.

          Sedangkan garam dapur sering telah mengalami pengkayaan dengan berbagai bahan lain yang diperlukan oleh manusia, seperti Iodium, atau bahan lainnya. Oleh karena itu sering kali secara umum disebutkan bahwa garam yang digunakan untuk ikan adalah garam tidak beriodium. Iodium sendiri tentu saja diperlukan oleh ikan, akan tetapi kehadiran bahan lain yang tidak diketahui dengan pastilah yang menimbulkan kekhawatiran akan menyebabkan dampak yang tidak diinginkan. Apabila tidak terlalu mendesak maka penggunaan garam yang memang sudah dikhususkan untuk ikan akan lebih aman. Meskipun demikian banyak dilaporkan bahwa penggunaan garam beriodiumpun tidak menyebabkan dampak merugikan pada ikan-ikan yang diberi perlakuan tersebut.



          Fungsi Garam

          Ikan, dalam hal ini ikan air tawar, di dalam air ibarat sekantung garam. Ikan harus selalu menjaga dirinya agar garam tersebut tidak melarut, atau lolos kedalam air. Apabila hal ini terjadi maka ikan yang bersangkutan akan mengalami masalah. Secara umum kulit ikan merupakan lapisan kedap, sehingga garam didalam tubuhya tidak mudah “bocor” kedalam air.

          Satu-satunya bagian ikan yang berinteraksi dengan air adalah insang. Air secara terus-menerus masuk kedalam tubuh ikan melalui insang. Proses ini secara pasif berlangsung melalui suatu proses osmosis yaitu,terjadi sebagai akibat dari kadar garam dalam tubuh ikan yang lebih tinggidibandingkan dengan lingkungannya. Sebaliknya garam akan cenderung keluar. Dalam keadaan normal proses ini berlangsung secara seimbang. Peristiwa pengaturan proses osmosis dalam tubuh ikan ini dikenal dengan sebutan osmoregulasi.

          Tujuan utama osmoregulasi adalah untuk mengontrol konsentrasi larutan dalam tubuh ikan. Apabila ikan tidak mampu mengontrol proses osmosis yang terjadi, ikan yang bersangkutan akan mati., karena akan terjadi ketidak seimbangan. Konsentrasi larutan tubuh, yang akan berada diluar batas toleransinya.
          Pada saat ikan sakit, luka, atau stress proses osmosis akan terganggu sehingga air akan lebih banyak masuk kedalam tubuh ikan, dan garam lebih banyak keluar dari Tubuh, akibatnya beban kerja ginjal ikan untuk memompa air keluar dari dalam tubuhnya meningkat.

          Bila hal ini terus berlangsung, bisa sampai menyebabkan ginjal menjadi rusak (gagal ginjal) sehingga ikan tersebut tewas. Selain itu, hal ini juga akan diperparah oleh luka dan atau penyakitnya itu sendiri. Dalam keadaan normal ikan mampu memompa keluar air kurang lebih 1/3 dari berat total tubuhnya setiap hari.

          Penambahan garam ke dalam air diharapkan dapat membantu menjaga ketidak seimbangan ini, sehingga ikan dapat tetap bertahan hidup dan mempunyai kesempatan untuk memulihkan dirinya dari luka, atau penyakitnya. Tentu saja dosisnya harus diatur sedemikan rupa sehingga kadar garamnya tidak lebih tinggi dari pada kadar garam dalam darah ikan.

          Apabila kadar garam dalam air lebih tinggi dari kadar garam darah, efek sebaliknya akan terjadi, air akan keluar dari tubuh ikan, dan garam masuk kedalam darah, akibatnya ikan menjadi terdehidrasi dan akhirnya mati. Pada kadar yang tinggi garam sendiri dapat berfungsi untuk mematikan penyakit terutama yang diakibatkan oleh jamur dan bakteri. Meskipun demikian lama pemberiannya harus diperhatikan dengan seksama agar jangan sampai ikan mengalami dehidrasi.

          Beberapa Keunggulan Garam Ikan

          Pemberian garam termasuk aman bagi ikan, asal diberikan dengan dosis yang sesuai. Selain itu juga aman bagi manusia. Seperti disebutkan sebelumnya, garam akan membantu menyeimbangkan kembali proses osmoregulasi dan memicu daya tahan tubuh ikan terhadap penyakit yang dideritanya. Sampai tahap tertentu diketahui garam mampu memblokir efek nitrit. Nitrit dalam air dapat terserap kedalam system peredaran darah ikan, sehingga darah berubah menjadi kecoklatan. Kehadiran nitrit akan menyebabkan kemampuannya untuk membawa oksigen menjadi menurun, sehingga pada kondisi kelebihan nitrit sering terjadi “penyakit darah coklat”. Dengan adanya garam kejadian demikian bisa dihindari. Garam mampu membunuh parasit-parasit bersel tunggal seperti Ich (white spot), jamur dan bakteri lainnya. Terakhir garam mudah didapat dan mudah dibeli, sehingga bisa tersedia setiap saat pada waktu diperlukan.


          Dosis dan Cara Pemberian

          Garam sudah lama digunakan sebagai antiseptik pada akuarium, selain itu juga kerap digunakan sebagai anti jamur (fungisida). Meskipun demikian akhir-akhir ini penggunaan garam sebagai fungisida relatif jarang dilakukan karena banyaknya anti jamur lain yang telah dibuat khusus untuk ikan.


          Beberapa Dosis Penggunaan Garam

          Sebagai profilaktik
          Sebagai profilaktik, atau sebagai tonik, atau dalam bahasa umum sebagai “jamu” dianjurkan untuk menggunakan garam sebanyak 1 – 2 sendok teh garam per 4 liter air, atau sebanyak 1 – 2 gram per liter. Atau dengan kata lain sebanyak 0.1 – 0.2 persen. Sebelumnya garam disiapkan di suatu wadah. Kemudian dibuat larutan dalam wadah tersebut sesuai dengan dosis. Setelah garam melarut baru dimasukan kedalam akuarium. Sebagai “jamu” ini digunakan apabila kita belum tahu persis penyakit apa yang sebenarnya menjangkiti ikan, atau bisa juga digunakan apabila ikan terluka, stress dan sejenisnya. Dengan demikian sistem osmoregulasi ikan tetap prima sehingga ikan mudah melakukan pemulihan.


          Sebagai perlakuan pengobatan infeksi jamur dan atau bakteri
          Untuk keperluan ini diperlukan larutan garam dengan konsentrasi 1%, atau larutan 10 g garam dan 1 liter air. Pemberian larutan ini hendaknya diberikan secara sedikit demi sedikit sehingga konsentrasi tersebut akan tercapai setelah 24-48 jam. Jadi jangan diberikan sekaligus sebanyak 1%, tapi diberikan secara perlahan-lahan. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kejutan osmotic, atau stress pada ikan yang bersangkutan. Pada awalnya konsentrasi larutan dapat dimulai pada tingkat 0.1 – 0.2 %. Kemudian secara teratur garam ditambahkan pada selang waktu tertentu,misalnya setiap 3-4 jam sekali.Apabila pada saat peningkatan konsentrasi garam ini ikan mengalami stress, hentikan segera perlakuan, kemudian ganti air sebagian sehingga konsentrasi garam turun ketingkat semula.

          Untuk mengurangi pengaruh racun dari nitrit.
          Untuk mengurangi pengaruh nitrit dosis yang dianjurkan adalah 1 gram per liter air.


          Untuk melepaskan lintah pada ikan
          Dapat dilakukan dengan merendam ikan yang bersangkutan secara singkat dalam larutan garam 2.5 %. Perendaman pada dosis demikian akan menyebabkan lintah melepaskan diri dari tubuh ikan. Meskipun demikian larutan ini tidak akan membunuh lintah itu sendiri.


          Sebagai obat infeksi Piscinoodinium (Velvet)
          Pengobatan terhadap infeksi Piscinoodinium dapat dilakukan dengan perendaman jangka panjang dalam larutan garam dengan konsentrasi 10 gram per 45 liter air. Atau 1 sendok teh per 4 liter air.

          Tingkatkan SR Benur Dengan Aklimasi



          Dalam berbudidaya udang Vannamai atau Monodon setelah tahapan persiapan tambak terpenuhi syarat-syaratnya untuk dilakukan penebaran benur, maka pengecekan parameter kualitas air perlu dilakukan diantaranya:
          1.   1. Kedalaman air           : ± 120 – 125 cm
          2.   2. Salinitas                     : 15 – 30 ppt
          3.   3. DO                              : ≥ 4 ppm
          4.   4. pH                               : 7,5 - 8,5
          5.   5. Suhu                           : 28 - 32˚C
          6.   6. Total Alkalinitas       : ≥ 80 ppm
          7.   7. TAN                           : ≤ 1 ppm
          8.   8. NH₃                            : ≤ 0,01 ppm
          9.   9. Kecerahan                 : 50 -70 cm
          10. 10. Warna Air                  : Hijau/Coklat
          11. 11. Plankton                     : Green Algae/Diatom
          12. 12.  Predator/Carier         : Tidak ada
          Maka tahapan selanjutnya adalah penebaran benur, penebaran benur ada baiknya dilakukan ketika pagi atau sore hari ketika cuaca tidak begitu panas bahkan malam haripun tidak mengapa, dalam tahap ini perlu dilakukan Aklimatisasi yaitu proses penyesuaian atau adaptasi benur ke lingkungan barunya untuk mencegah terjadinya stress yang dapat berakibat terhadap kematian. Dengan melakukan proses aklimatisasi yang benar diharapkan tingkat kehidupan (SR/Survival Rate) setelah tebar masih tinggi. Langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika aklimatisasi benur yaitu

          Kantong benur diapungkan di air tambak sambil disiram minimal ± 15 - 30 menit sampai bagian dalam kantong benur kelihatan berembun (aklimatisasi suhu)
          Kemudian buka kantong benur & secara bertahap tambahkan air ke dalam kantong benur, kira-kira 100 % dari volume air dalam kantong benur (aklimatisasi salinitas)
          Setelah 15 menit jika benur sudah berenang/tidak menggumpal atau dengan dimiringkannya kantong dan ditandai benur ada yang keluar sendiri dari kantong maka benur sudah dapat ditebar secara perlahan-lahan

          Untuk membantu kontrol prosentase SR juga dapat dilakukan dengan memasang Happa yang berukuran 1 x 1 m atau Baby Box sebanyak minimal 2 buah di dalam tambak, kemudian masukkan benur di dalamnya sebanyak masing-masing 100 ekor dan hitung benur dalam Happa atau Baby Box setelah 2 x 24 jam, benur yang hidup bisa diasumsikan sebagai prosentase SR tebar.

          SOP Budidaya Lele Dengan Sistem Bioflok/ Bioflok

          Manajemen Air


          1. Persiapan Media

          a. Desinfektan (suci hama) KolamDisinfeksi dg menggunakan chlorine (kaporit)

          Kolam diisi penuh, larutkan chlorine 30 ppm diamkan selama 3 hari agar efek chlorine bisa teroksidasi, untuk mempercepat oksidasi gunakan aerasi yang kuat atau bila kolam full terkena sinar matahari dalam waktu 3 hari efek chlorine akan hilang..Tujuan disinfektan adalah mensterilkan organisme di kolam terutama bakteri pathogen dan parasit yang mengganggu pertumbuhan ikan.

          b. Ketinggian air minimal 80-100 cm

          Rentang perubahan suhu rendah, sehingga suhu relatif stabil
          Toleransi tingkat kejenuhan media tinggi (air tidak mudah jenuh oleh sampah organik)
          Ruang yang lebih luas memungkinkan ikan bergerak lebih bebas

          c. Penggaraman dengan garam krosok

          Menstabilkan komposisi kimia air/reaksi kimia air sudah selesai
          Penggaraman 3 kg/m³ (maksimal 5 promill), untuk menghambat pertumbuhan parasit dan bakteri pathogen
          Stabilisasi kimia air dan pH air
          Mineral yang terkandung di garam sangat berguna untuk pertumbuhan bakteri
          Mineral garam juga sangat berguna untuk mengikat ion nitrit

          Pemberian molase

          ~ Pemberian molase di awal sebanyak 50-100ml/m3 di awal bertujuan:
          ~ Menghambat pertumbuhan plankton (Blue Green Algae) sehingga tidak mendominasi media (menghindari air hijau)
          ~ Pemberian molase diawal juga bertujuan menaikkan kompisisi C:N ratio menjadi tinggi sehingga memungkinkan untuk bakteri heterotroof untuk segera mendominasi media.

          Catatan kasus kematian benih pada awal tebar:

          Penyebab bisa macam2. misal, beberapa hari setelah tebar kena hujan, planktonnya goncang, amonia naik juga biosa menyebabkan kematian spt itu. serangan parasit protozoa (trichodina, ichthyopthirius, dll), cacing (dactilogyrus, gyrodactilus ) juga bisa menyebabkan kematian spt itu, yg biasanya semakin ganas saat cuaca dingin. dan kemungkinan masih banyak lagi. Serbetul. biasanya, saat cuaca dingin atau hbs hujan dimana plankton mati (amonia tinggi) nafsu makan ikan turun dan ikan menjadi lemah. saat inilah trichodina menyerang. ikan menggantung selanjutnya banyak makmum yang mengikuti.

          2. Aplikasi Probiotik

          a. Probiotik
          Beberapa bakteri dalam bentuk konsorsium diberikan dengan maksud koloni bakteri yang akan tumbuh di kolam kita yang mengatur, sesuai dengan fungsi yang kita harapkan.

          b. Bakteri yang diaplikasikan :
          - Bacilus substilis
          - Bacilus polymixa
          - Bacilus megaterium
          - Bacilus plantarum
          - Bacilus thermopillic

          c. Air dikondisikan 5-7 hari
          Populasi bakteri pendukung (dekomposer) mendominasi media

          d. Intensitas dan dosis aplikasi probiotik
          - Persiapan media 5 cc/m³
          - Pada saat tebar benih 2 cc/m³
          - Selanjutnya pada hari ke-7, 14, 19, 24, 28, 32, 36, 40, 43, 46, 49, 52, 54, 56, 58, 60 masing-masing 2 cc/m³

          Fermentasi pakan dengan probiotik 2 cc/ kg pakan, selama 2-3 hari, ditutup untuk menghindari kontaminator
          Fermentasi pakan dilakukan dengan cara:

          Mencampur 1 kg pakan dengan 300ml air yang dicampur probiotik 2 cc, diaduk-aduk kemudian diperam selama 2hari maksimal 7 hari.

          Tujuan fermentasi pakan:

          ~ Memotong rantai peptide protein dari rantai panjang protein
          ~ Bakteri akan memanfaatkan protein, sehingga bakteri akan berkembang di pakan (substrat)
          ~ Pemanfaatan serat oleh bakteri selulolitik dan diubah menjadi protein

          3. Kontrol Kualitas Air

          a. Dominasi plankton dan zooplankton
          - Warna : hijau muda cerah – hijau tua pekat
          - Bau : tidak berbau – bau lumut

          Pada saat dominasi plankton ada kondisi dimana pada saat siang oksigen terlarut di air sangat tinggi (DO) yang dihasilkan oleh fotosintesis dari fitoplankton, akan tetapi pada saat malam plankton akan menggunakan oksigen sehingga DO turun, bahkan DO dikolom terbawah air mendekati Nol

          Kondisi perbedaan DO yang ekstrim akan membuat ikan bekerja keras untuk aklimatisasi dan menguras banyak energi ikan, sehingga pakan yang dimakan ikan tidak sepenuhnya untuk pertumbuhan, sehingga pertumbuhan lambat

          Pada masa dominasi ini banyak tedapat algae yang termasuk plankton (phytoplankton = plankton yang bersifat tumbuhan dan bisa berfotosintesis). kalo plankton yang bersifat hewan = zooplankton, plankton yang hidup dari sampah (bhn organik disebut saproplankton (termasuk bakteri dan jamur). plankton sendiri didefinisikan sebagai jasad renik yg hidup melayang-layang dalam air, bergerak sedikit/tidak bergerak dan selalu mengikuti arus.

          Pada fase ini kita perlu berhati-hati terhadap Blue Green Algae (BGA), yang muncul dan dominan karena lingkungan mendukungnya. Dalam hal ini jenis fitoplankton lain tidak tumbuh. Misalnya N/P ratio rendah (miskin mineral), BGA tetap tumbuh krn bisa mengikat N dr udara. Sinar matahari cukup. Jadi utk menekan perkembangan BGA (selain ganti air) adalah menambah N (pupuk ZA jangan urea), aplikasi probiotik dan kurangi sinar yg masuk ke kolam dengan menutup sebagian atau seluruh atas kolam

          Cirinya, air akan berwarna hijau gelap/tua, kadang permukaan berlendir, bisa mempengaruhi nafsu makan (nafsu makan turun) dan muncul kotoran putih yang mengambang di permukaan (untuk lele ukuran pendederan - besar). karena terjadi infeksi pada pencernaan (hemocytic enteristik)

          Bila terjadi overbloom (terlalu pekat) bisa digunakan bhn kimia perusi (copper sulfat) 0,1 - 0,5 g/m3. atau bahan yg mengandung bhn aktif copper sulfat, adapun dosis mengikuti petunjuk obat tsb.

          Untuk kolam tanah, bisa menggunakan liat yg diencerkan hingga cair kemudian ditebar secara merata dipermukaan kolam. air spt warna sungai banjir. dgn demikian, BGA akan terikat oleh liat dan mengendap, disamping itu, permukaan yg keruh akan mengurangi/menghalangi sinar matahari shg perkembangan BGA bisa dihambat.

          Plankton tersebut memang bisa tumbuh di perairan sekritis apapun dan semiskin apapun. sifatnya kosmopolitan.. mudah hidup dimana-mana dlm kondisi apapun. plankton lain nggak bisa hidup plankton ini mudah beradaptasi dimana saja. Sungguh tanda kebesaran ILLAHI. asal ada sedikit P, dia bisa hidup krn bisa ambil N dr udara.

          b. Dominasi bakteri pengurai
          - Warna : coklat teh – coklat muda – coklat pekat
          - Bau : tidak berbau – bau asam amino

          Pada masa ini bakteri sudah mendominasi media, pada saat ini komposisi C:N ratio diharapkan berada di atas 15, sehingga bakteri mampu memanfaatkan ammonia.

          c. Dominasi bakteri photosintetic
          - Warna : coklat keruh – merah muda cerah
          - Bau : asam amino atau bau asam (kecut)

          Pada masa dominasi bakteri fotosintetik, air cenderung berwarna merah-ungu, pada masa ini bakteri PSB tidak banyak mengkonsumsi oksigen (microaerofil) sehingga penambahan unsure carbon bisa dikurangi

          Rumus kimia dominasi bakteri fotosintetik
          6 CO2 + 12 H2S -- C6H12O6 + 6 H2O + 12 S + energi (kalor)
          Jadi bakteri fotosintetik dapat menetralkan racun karena bisa menggunakan Amonia (NH3, NH4+), menghilangkan H2S yang ada dalam air.
          Makanya air yang warnanya merah ungu – merah coklat ikan cenderung sehat

          Jenis plankton ini, bisa menyerap amonia dan H2S, masalah utama dalam akuakultur yang sering menimbulkan kematian. maka bila warna air ini sudah terbentuk tinggal menjaga kestabilannya, Inilah yang disebut bakteri fotosintetik (PSB) yaitu jenis bakteri yang bisa berfotosintesis tetapi tidak menghasilkan oksigen.

          Perhatian :

          Hati-hati pada saat pergantian warna air/pergantian dominasi, pada masa ini porsi makan dikurangi 30-50 % dari porsi biasanya, untuk mengurangi tumpukan limbah organic.
          Disamping dibaca dari perubahan warna dan kekeruhan, kualitas air dibaca dari perilaku ikan:
          Media baik : ikan aktif bergerak, cenderung dibawah, nafsu makan tinggi
          Media jelek: ikan lamban, nafsu makan turun, ikan cenderung menggantung di permukaan
          Bila media sudah tidak nyaman, segera lakukan pergantian air maksimal 30%, atau dengan penambahan dekomposer

          4. Indikator Kualitas Air

          a. Air Sehat
          - Warna cerah, tidak terlalu pekat, tidak berminyak
          - Perilaku ikan : aktif bergerak, nafsu makan tinggi, pada saat siang hari ikan berada didasar kolam
          - Air tidak berbau → bau asam amino
          - Air tidak sehat - Warna kusam, pekat, permukaan berminyak
          - Akibat dominasi Blue Green Algae
          - Perilaku ikan : gerakan lamban, menggantung dipermukaan atau pinggir kolam, nafsu makan kurang
          - Bau menyengat → amoniak atau anyir

          b. Pergantian air
          - Situasional, selama ikan merasa nyaman sehat air tidak perlu diganti
          - Pergantian air Maks 30%, untuk menghindari goncangan media yang dapat menyebabkan ikan stress dan mengalami penyusutan berat badan
          - Air yang diganti lapisan paling bawah, kualitas air bawah rendah dengan kandungan amonia dan nitrit tinggi
          - Pergantian dengan cara sirkulasi, untuk menghindari perubahan yang ekstreem dan membuat ikan stress

          Manajemen Benih
          - Benih dari induk yang unggul ( bersertifikat pemerintah/swasta )
          - Benih sehat, gerak aktif dan lincah
          - Ukuran sama/seragam
          - Dari satu induk yang sama (kecepatan tumbuh sama)
          - Warna seragam

          perbedaan warna benih menunjukkan tingkat kesehatan benih yg beragam atau dengan kata lain benih sudah terinfeksi sehingga mempengaruhi lender dan pigmen sebagai system immune.

          - Organ lengkap

          Kumis yang tidak lengkap/rontok menandakan ikan pernah terserang penyakit, termasuk sirip yang tidak utuh lagi bentuknya. Patil yang tidak lengkap menunjukkan kualitas induk masih sangat dekat kekerabatannya (inbreed) sehingga dapat dipastikan akan diikuti kelainan organ atau daya tahan ikan.

          - Bentuk proporsional
          - Benih dari pembenih/ hatchery yang terpercaya

          Manajemen Pakan
          Pakan berkualitas kualitas (referensi dari pembudidaya yang sudah mencoba) dan ketersediaan di wilayah sekitar (efisiensi biaya transportasi), pemilihan produk didasarkan pada bukti
          1. Ukuran pakan disesuaikan dengan bukaan mulut ikan, dengan tujuan pertumbuhan ikan rata (racak)
          2. Feeding program (program pakan)

          Dari pakan yang dimakan ikan, dihasilkan C organik, N organik, P organik yang dikeluarkan oleh ikan lewat insang (ekskresi) dan sebagian dibuang dalam bentuk feaces (kotoran). Limbah organik ini yang bereaksi membentuk amonia, nitrit dan zat lain yang meracuni ikan dan merusak komposisi media dan berpotensi besar merangsang pertumbuhan bakteri pathogen (penyakit)

          - Porsi makan → daya tumbuh optimum perhari (ADG = Average Daily Growth)

          Tabel ini hanya salah salah satu parameter, porsi makan sangat dipengaruhi oleh :
          Kondisi alam sekitar
          Intensitas cahaya matahari yang masuk ke kolam
          Suhu media (air)
          Komposisi kimia dan biologi air
          Jenis benih
          Teknologi budidaya yang digunakan

          - Porsi makan 80% dari daya kenyang, disediakan ruang dilambung untuk produksi enzym-enzym pencernaan. Diharapkan efisiensi pakan 100% terserap sempurna
          - ikan lele memiliki kodrat mulutnya lebar selebar badan / kepalanya. filosofinya ikan ini rakus makan. ikan akan makan sampai lambungnya penuh. nah bayangkan kalo lambung sudah penuh kemudian pakan mengembang.. apa jadinya?
          - perut/pencernaan akan membengkak, mungkin juga luka. selanjutnya bakteri dalam pencernaan menyerang. biasanya penyakit perut bengkak/kembung karena infeksi bakteri Edwardsiella sp. bakteri ini susah diberantas tuntas karena membentuk cysta
          - efek lain kalau kekenyangan ikan akan terdiam, hati-hati bila terjadi sesuatu yg mengejutkan ikan akan muntah, efeknya air akan rusak dan ikan akan keracunan
          - efek yang lain lagi kalau ikan diam menggantung parasit akan mudah menyerang (hati-hati bila timbul bintik putih, atau bintik merah) maka akan terjadi kematian yang lumayan banyak. cegahlah selagi bisa dgn menerapkan pemberian pakan yg secukupnya saja (80% dari kekenyangan ikan). disamping efisien pakan juga hemat
          - Frekuensi pakan sesuai dengan metabolisme ikan 2 x sehari, metabolisme ikan berkisar 8 jam, bila waktu pemberian pakan 7 pagi dan 5 sore. Maka ada rentang waktu 2 jam untuk istirahat organ-organ pencernaan, dengan tujuan organ pencernaan tetap sehat, ikan pun sehat.
          - Pakan difermentasi menggunakan probiotik EBS Pro untuk menghasilkan enzim : protease, amilase, lipase dan cellulose. Sistem ini meringankan kerja dari organ pencernaan 30%, dan membantu pemotongan rantai panjang pada protein dan lemak.
          - Rutinitas sesuai jam biologis/ naluri (tepat waktu), pemberian pakan yang berubah-ubah jelas mengganggu/merusak jam biologis makan ikan
          - Teknik pergantian pakan, pergantian pakan sangat berpengaruh pada tingkat keseragaman ukuran ikan. Pada saat pergantian pakan sebaiknya di mix/campur dengan ukuran pakan pengganti.
          - Program puasa 1 x makan setiap minggu, bertujuan untuk memberikan kesempatan pada organ pencernaan untuk istirahat. Teknik ini terbukti efektif dan tidak menganggu daya tumbuh ikan
          - Pengurangan porsi makan hingga 30%, bila sudah terbentuk substrat/ polymer/ biofloc yang terjadi bila porsi pakan mencapai 500 kg/ hari/ hektar
          - Target pakan untuk menghindari over size, Setiap siklus target pakan dihitung/disesuaikan dengan jumlah benih yang ditebar dan teknik budidaya yang diterapkan

          Pemberian pakan merata dipermukaan
          Penebaran pakan merata dipermukaan, untuk pemerataan pertumbuhan, sebab pada benih kecil yang baru ditebar daya jelajah ikan belum luas sehingga ,asing-masing ikan diharapkan mendapatkan porsi makan yang sama

          Manajemen Sampah Organik
          pemberian kapur. kapur dapat meningkatkan pH, alkalinitas, mengikat CO2 dan menekan munculnya H2S. Disamping itu juga dapat mempercepat penguraian bahan organik oleh mikroba (probiotik). dosis bervariasi 100 - 200 gr/m3. maksimal 500 gr/m3 bila sangat diperlukan.

          Hindarkan penumpukan sampah organik (sirkulasi, shypon), Bila endapan sudah terlalu banyak, sebaiknya endapan dibuang untuk menghindari resiko terbentuknya racun yang langsung meracuni ikan ataupu yang merusak media

          Keseimbangan sampah organik (C : N Ratio), C:N ratio dihitung dari jumlah pakan yang masuk dan asumsi FCR yang diperoleh, C:N ratio yang seimbang ada di kisaran 15-20
          3. Penambahan bahan penyeimbang
          - Probiotik
          - Tetes/ Gula/ Terigu
          4. Pengadukan bahan organik untuk menghasilkan substrat

          Pengadukan Dalam Teknologi Biofloc Berfungsi :
          - Mengaduk bhn organik agar tdk mengendap, jadi teraduk dan dirombak oleh baklteri sehingga lebih aman/baik bagi lingkungan
          - Tentu kecepatan pengadukan ada pengaruhnya. Terlalu kencang juga berpengaruh pada ikan, terlalu lemah akan terjadi pengendapan di daerah arus lemah. Jadi semburan pompa terlalu kuat, hrs dibuatkan cabang-cabang shg lbh rata.

          sementara penambahan karbon ke dalam air cukup dari tetes atau tepung terigu/kanji saja. Yang fungsinya adalah :
          - Merangsang perkembangan bakteri pembentuk floc dalam air.
          - Mengurangi kandungan ammonia dan didaur ulang menjadi protein dlm sel mikroba

          5. Pembuangan endapan didasar kolam untuk menghindari amoniak dan nitrat, H2S dan CO2

          Manajemen Budidaya

          1. Rotasi Panen
          Pengelolaan mudah, panen terjadwal dan kontinuitas produksi terjaga
          Penghematan cash how, dengan sistim rotasi cashflow bisa dihemat sampai dengan 35% sedangkan profit margin/keuntungan masih tetap
          Rutinitas panen dan tebar benih, membantu kontinuitas supply konsumsi dan ketersediaan benih
          Hindari panen raya ( harga stabil ), waktu tebar yang bersamaan memungkinkan terjadinya panen raya yang menyebabkan harga jatuh
          Rotasi panen kawasan, waktu panen dalam satu kawasan hendaknya tidak seragam, diperlukan komunikasi dengan sesama pembudidaya

          2. Target Panen Ideal
          - Waktu : sesuai rencana dan sistem rotasi
          - Ukuran : sesuai dengan ukuran pasar ( size, volume )

          3. Pengelolahan Panen
          - Waktu panen : pagi/ sore ( hindarkan suhu eksteem )
          - Penanganan cepat dan tepat ( grading akurat )

          Catatan :

          1. Kontrol harian/ siklus,
          sangat berguna untuk bahan evaluasi siklus budidaya selanjutnya dan untuk perbandingan dengan sistem yang berbeda, kontrol harian ini membutuhkan checklist yang harus diisi oleh pembudidaya atau oleh operator

          2. Fluktuasi pasar,
          untuk mengetahui fluktuasi harga dan trend permintaan pasar untuk menghindari harga jatuh akibat over suply produksi

          Fluktuasi kendala/ penyakit ,
          Berguna untuk antisipasi terhadap ancaman penyakit yang berbeda pada setiap musim ( pancaroba, hujan, kemarau )

          Keuangan dan harga panen,
          Sebagai evaluasi kelayakan bisnis, untuk mempertimbangkan perluasan usaha dan permodalan

          Bioscurity
          Kawasan kolam steril, aman dari gangguan manusia (anak-anak) dan predator (hewan pemangsa)
          Aman dari gangguan suara, fisik dan cahaya, temperatur, gangguan ini sangat berpengaruh langsung terhadap menurunnya sistim kekebalan tubuh ikan sehingga ikan dalam waktu yang singkat mudah stress dan terserang penyakit

          Peralatan digunakan hanya untuk perkolam
          Untuk menghindari penyebaran penyakit. Untuk menghindari penyebaran dan penularan penyakit

          Beberapa jenis bakteri (misal: Edwardsiela sp.) dalam bentuk spora bisa bertahan selama 6 bulan dalam kondisi kering, beberapa jenis lagi (flagelata) bahkan bisa bertahan sampai lebih dari 1 tahun dalam bentuk cysta. Jadi menjadi sangat penting proses disinfektan kolam dan peralatan un tuk menghindari penularan dan berkembangbya penyakit


           
          Copyright © 2013. 'Azolla' Fish Farm - All Rights Reserved
          Template Created by ThemeXpose