Games

Showing posts with label ikan nila. Show all posts
Showing posts with label ikan nila. Show all posts

Cara Budidaya Ikan Mujair ( Lengkap )

Sebelum ikan nila dan ikan emas ini dikenal oleh masyarakat ikan mujair ini sangat digemari bahkan sampai sekarangpun jenis ikan mujair ini terus berkembang dan dikembangkan oleh masyarakat kita mulai dari tingkat pedesaan sampai diperkotaan.

Sistim usaha perkanan Mujair ini paling mudah dan tidak juga terlalu sulit, karena ikan mujair ini termasuk jenis ikan yang mudah hidup di perairan Air tawar, bahkan sedikit yang mengandung payau. Postingan kali ini saya sajikan untuk anda yang ingin mengetataui dan mungkin ingin mencari petunjuk dalam tehnik pembudidayaannya, semoga petunjuk ini menjadi bahan pengetahuan dan bisa menambah wawasan kita dalam usaha Budidaya ikan Mujair di kolam air tawar.

1. SEJARAH SINGKAT
Ikan mujair merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih dengan warna abu-abu, coklat atau hitam. Ikan ini berasal dari perairan Afrika dan pertama kali di Indonesia ditemukan oleh bapak Mujair di muara sungai Serang pantai selatan Blitar Jawa Timur pada tahun 1939. Ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam/salinit as. Jenis ikan ini mempunyai kecepatan pertumbuhan yang relatif lebih cepat, tetapi setelah dewasa percepatan pertumbuhannya akan menurun. Panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan mujair adalah 40 cm.


2. SENTRA PERIKANAN
Sentra perikanan terdapat didaerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan.

3. JENIS
Klasifikasi ikan mujair adalah sebagai berikut:
Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Sub-ordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis

Species : Oreochromis mossambicus
Adapun jenis ikan mujair yang dikenal antara lain: mujair biasa, mujair merah (mujarah) atau jamerah dan mujair albino.

4. MANFAAT
Sebagai sumber penyediaan protein hewani.


5. PERSYARATAN LOKASI
Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
Ikan mujair dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl.
Kualitas air untuk pemeliharaan ikan mujair harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
Ikan mujair dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mujair. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m 3 .
Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 7-8.
Suhu air yang baik berkisar antara 20-25 derajat C.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Penyiapan Sarana dan Peralatan
KolamSarana berupa kolam yang perlu disediakan dalam usaha budidaya ikan mujair tergantung dari sistim pemeliharaannya (sistim 1 kolam, 2 kolam dlsb). Adapun jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan mujair antara lain:

Kolam pemeliharaan induk/kolam pemijahan
Kolam ini berfungsi sebagai kolam pemijahan, kolam sebaiknya berupa kolam tanah yang luasnya 50-100 meter persegi dan kepadatan kolam induk hanya 2 ekor/m². Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 20-22 derajat C; kedalaman air 40-60 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir.

Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan
Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm.

Kolam pembesaran
Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam pembesaran, yaitu:

Kolam pembesaran tahap I berfungsi untuk memelihara benih ikan selepas dari kolam pendederan. Kolam ini sebaiknya berjumlah antara 2-4 buah dengan luas maksimum 250-500 meter persegi/kolam. Pembesaran tahap I ini tidak dianjurkan memakai kolam semen, sebab benih ukuran ini memerlukan ruang yang luas. Setelah benih menjadi gelondongan kecil maka benih memasuki pembesaran tahap kedua atau langsung dijual kepada pera petani.

Kolam pembesaran tahap II berfungsi untuk memelihara benih gelondongan besar. Kolam dapat berupa kolam tanah atau sawah. Keramba apung juga dapat digunakan dengan mata jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran pembesaran tahap II sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.
Pembesaran tahap III berfungsi untuk membesarkan benih. Diperlukan kolam tanah antara 80-100 cm dengan luas 500-2.000 meter persegi.

Kolam/tempat pemberokan Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan
PeralatanAlat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan mujair diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan. Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan mujair antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk
menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).

Persiapan Media
Yang dimaksud dengan persiapan adalah melakukan penyiapan media untuk pemeliharaan ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb. Dalam menyiapkan media pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan adalah pengeringan kolam selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran untuk memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/meter persegi, diberi pemupukan berupa pupuk buatan, yaitu urea dan TSP masing- masing dengan dosis 50-700 gram/meter persegi, bisa juga ditambahkan pupuk buatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan dosis 15 gram dan 10 gram/meter persegi.

PembibitanUntuk menyiapkan bibit ikan mujair yang akan dipelihara, perlu diperhatikan hal-hal penyiapan media pemeliharaan, pemilihan dan pemeliharaan induk, penetasan dan persyaratan bibit, ciri-ciri bibit dan induk unggul.

Pemilihan Induk
Ciri-ciri induk bibit mujair yang unggul adalah sebagai berikut:

Mampu memproduksi benih dalam jumlah yang besar dengan kwalitas yang tinggi.
Pertumbuhannya sangat cepat.
Sangat responsif terhadap makanan buatan yang diberikan.
Resisten terhadap serangan hama, parasit dan penyakit.
Dapat hidup dan tumbuh baik pada lingkungan perairan yang relatif buruk.
Ukuran induk yang baik untuk dipijahkan yaitu 100 gram lebih per ekornya.

Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:

Betina
Terdapat 3 buah lubang pada urogenetial yaitu: dubur, lubang pengeluaran telur dan lubang urine.
Ujung sirip berwarna kemerah-merahan pucat tidak jelas.
Warna perut lebih putih.
Warna dagu putih.
Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.

Jantan
Pada alat urogenetial terdapat 2 buah lubang yaitu: anus dan lubang sperma merangkap lubang urine.
Ujung sirip berwarna kemerah-merahan terang dan jelas.
Warna perut lebih gelap/kehitam-hitaman.
Warna dagu kehitam-hitaman dan kemerah-merahan.
Jika perut distriping mengeluarkan cairan.

Sistim Pembibitan
Pembibitan ikan mujair dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
Sistim satu kolam
Pada sistim ini kolam pemijahan/pembenihan disatukan dengan kolam pendederan/ pemeliharaan anak. Setelah dilakukan persiapan media pembibitan, tebarkan induk jantan dan betina dengan perbandingan 1:2 atau 1:4 dengan jumlah kepadatan 2 pasang/10 meter persegi. Pamanenan dilakukan setiap 2 minggu sekali.

Sistim dua kolam
Pada sistim ini proses pemijahan dan pendederan dilakukan pada kolam terpisah, dengan perbandingan luas kolam pemijahan dengan kolam pendederan adalah 1:2 atau 1:4. Dasar kolam pendederan harus lebih rendah dari dasar kolam lainnya agar aliran air cukup deras mengalir dari
kolam pemijahan ke kolam pendederan. Pada pintu kedua kolam tersebut dipasang saringan kasar agar hanya anak-anak ikan saja yang dapat lewat. Jumlah dan kepadatan induk jantan dan betina yang disebarkan sama dengan sistim satu kolam.

Sistim platform
Pada sistim ini kolam dibagi dalam 4 bagian, yaitu kolam pertama sebagai tempat induk jantan dan betina bertemu atau tempat pemijahan. Kolam kedua tempat induk betina dimana disekat oleh kisi atau krei bambu dengan ukuran lubang-lubang sebesar badan induk betina sehingga hanya induk betina yang dapat lolos ke kolam kedua ini. Kolam ketiga merupakan temapt pelepasan larva dan temapat yang ke empat adalah tempat pendederan. Persiapan media dan jumlah induk yang dilepas sama dengan sistim yang pertama.

PembenihanPemijahan dan penetasan ikan mujair berlangsung sepanjang tahun pada kolam pemijahan dan tidak memerlukan lingkungan pemijahan secara khusus. Hal yang perlu dilakukan adalah penyiapan media pemeliharaan seperti pengerikan pengapuran dan pemupukan. Ketinggian air di kolam dipertahankan sekitar 50 cm. Untuk menambah tingkat produkivitas dan kesuburan, maka diberikan makanan tambahan dengan komposisi sebagai berikut: tepung ikan 25%, tepung kopra 10% dan dedak halus sebesar 65%. Komposisi ransum ini digunakan dalam usaha budidaya ikan mujair secara komersial. Dapat juga diberi makanan yang berupa pellet yang berkadar protein 20-30% dengan dosis 2-3% dari berat populasi per hari, diberikan sebanyak 2 kali/hari yaitu pada pagi dan sore hari. Pemijahan akan terjadi setelah induk jantan membuat lubang sarang yang berupa cekungan di dasar kolam dengan garis tengah sekitar 10-35 cm. Begitu pembuatan sarang pemijahan selesai, segera berlangsung proses pemijahan. Setelah proses pembuahan selesai, maka telur-telur hasil pemijahan segera dikumpulkan oleh induk betina ke dalam mulutnya untuk dierami hingga menetas. Pada saat tersebut induk betina tidak aktif makan sehingga terlihat tubuhnya kurus. Telur akan menetas setelah 3-5 hari pada suhu air sekitar 25-27°C. Setelah sekitar 2 minggu sejak penetasan, induk betina baru melepaskan anak-anaknya, karena telah mampu mencari makanan sendiri.

Pemeliharaan Bibit
Pendederan atau pemeliharaan anak ikan mujair dilakukan setelah telur-telur hasil pemijahan menetas. Kegiatan ini dilakukan pada kolam pendederan yang sudah siap menerima anak ikan dimana kolam tersebut dikeringkan terlebih dahulu serta dibersihkan dari ikan-ikan liar. Kolam diberi kapur dan
dipupuk sesuai ketentuan. Begitu pula dengan pemberian pakan untuk bibit diseuaikan dengan ketentuan. Jumlah penebaran dalam kolam pendederan tergantung dari ukuran benih ikan. Benih ikan ukuran 1-3 cm, jumlah penebarannya sekitar 30-50 ekor/meter persegi, ukuran 3-5 cm jumlah penebarannya berkisar 5-10 ekor/meter persegi. Sedangkan anak ikan ukuran 5-8 cm jumlah penebarannya 2-5 ekor/meter persegi. Untuk benih yang ukuran 5-8 cm ini, sebaiknya dilakukan secara monoseks kultur, karena pada ukuran tersebut benih ikan sudah dapat dibedakan yang berjenis kelamin jantan atau betina.

Pemeliharaan Pembesaran
Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur.

Polikultur
1. ikan mujair 50%, ikan tawes 20%, dan mas 30%, atau
2. ikan mujair 50%, ikan gurame 20% dan ikan mas 30%.

Monokultur
Pemeliharaan sistem ini merupakan pemeliharaan terbaik dibandingkan dengan polikultur dan pada sistem ini dilakukan pemisahan antara induk jantan dan betina. Pembesaran ikan mujair pun dapat pula dilakukan di jaring apung, berupa Hapa berukuran 1 x 2 m sampai 2 x 3 m dengan kedalaman 75-100 cm. Ukuran hapa dapat disesuaikan dengan kedalaman kolam. Selain itu sawah yang sedang diberokan dapat dipergunakan pula untuk pemijahan dan pemeliharaan benih ikan mujair. Sebelum digunakan petak sawah diperdalam dahulu agar dapat menampung air sedalam 50-60 cm, dibuat parit selebar 1-1,5 m dengan kedalaman 60-75 cm.

PemupukanPemupukan kolam bertujuan untuk meningkatkan dan produktivitas kolam, yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyak-banyaknya. Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50–700 gram/m²

Pemberian Pakan
Apabila tingkat produkivitas dan kesuburan kolam sudah semakin berkurang, maka bisa diberikan makanan tambahan dengan komposisi sebagai berikut: tepung ikan 25%, tepung kopra 10% dan dedak halus sebesar 65%. Komposisi ransum ini digunakan dalam usaha budidaya ikan munjair secara komersial. Dapat juga diberi makanan yang berupa pellet yang berkadar protein 20-30% dengan dosis 2-3% dari berat populasi per hari, diberikan sebanyak dua kali per hari yaitu pada pagi dan sore hari. Disamping itu juga kondisi pakan dalam perairan tersebut sesuai dengan dosis atau ketentuan yang ada. Yaitu selain pakan dari media dasar juga perlu diberi makanan tambahan berupa hancuran pellet atau remah dengan dosis 10% dari berat populasi per hari. Pemberiannya 2-3 kali/hari.


Pemeliharaan Kolam/Tambak
Dalam hal pemeliharaan ikan mujair yang tidak boleh terabaikan adalah menjaga kondisi perairan agar kualitas air cukup stabil dan bersih serta tidak tercemari/teracuni oleh zat beracun.

7. HAMA DAN PENYAKIT

Hama
Bebeasan (Notonecta)
Berbahaya bagi benih karena sengatannya.
Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.

Ucrit (Larva cybister)
Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek.
Pengendalian: sulit diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.

KodokMakan telur telur ikan.
Pengendalian: sering membuang telur yang mengapung; menagkap dan membuang hidup-hidup.

UlarMenyerang benih dan ikan kecil.
Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.

Lingsang
Memakan ikan pada malam hari.
Pengendalian:pasang jebakan berumpun.

Burung
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning.
Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.

PenyakitSecara umum hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya penyakit dan hama pada budidaya ikan mujair:

Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.
Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar.
Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.

8. PANEN
Pemanenan ikan mujair dapat dilakukan dengan cara: panen total dan panen sebagian.

Panen sebagian atau panen selektif
Panen selektif dilakukan tanpa pengeringan kolam, ikan yang akan dipanen dipilih dengan ukuran tertentu (untuk pemanenan benih). Ukuran benih yang akan dipanen (umur 1-1,5 bulan) tergantung dari permintaan konsumen, umumnya digolongkan untuk ukuran: 1-3 cm; 3-5 cm dan 5-8 cm. Pemanenan dilakukan dengan menggunakan waring yang di atasnya telah ditaburi umpan (dedak). Ikan yang tidak terpilih (biasanya terluka akibat jaring), sebelum dikembalikan ke kolam sebaiknya dipisahkan dan diberi obat dengan larutan malachite green 0,5-1,0 ppm selama 1 jam.

Panen total
Umumnya panen total dilakukan untuk menangkap/memanen ikan hasil pembesaran. Umumnya umur ikan mujair yang dipanen berkisar antara 5 bulan dengan berat berkisar antara 30-45 gram/ekor. Panen total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam, hingga ketinggian air tinggal 10-20 cm. Petak pemanenan/petak penangkapan dibuat seluas 1 m persegi di depan pintu pengeluaran (monnik), sehingga memudahkan dalam penangkapan ikan. Pemanenan dilakukan pagi hari saat keadaan tidak panas dengan menggunakan waring atau scoopnet yang halus. Lakukan pemanenan secepatnya dan hati-hati untuk menghindari lukanya ikan.

9. PASCAPANEN
Penanganan pascapanen ikan mujair dapat dilakukan dengan cara penanganan ikan hidup maupun ikan segar.

Penanganan ikan hidup
Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:
1. Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.
2. Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.
3. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.

Penanganan ikan segar
Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:

Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.
Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.
Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm.
Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C. Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikian juga antara ikan dengan penutup kotak. Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan benih adalah sebagai berikut:

1. Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan tidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).
2. Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam.
3. Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari. Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya.
4. Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian, yaitu:


Sistem terbuka

1. Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama. Alat pengangkut berupa keramba. Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.


Sistem tertutup
1. Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam, menggunakan kantong plastik. Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)4.1H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik:

Masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih;
Hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air;
Alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga (air:oksigen=1:1);
Kantong plastik lalu diikat.
Kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan. Dos yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi 2 buah kantong plastik.


Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut:

Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih).
Buka kantong plastik, tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan.
Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit.
Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan. Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya. Selain itu, dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4% selama 3-5 menit.

Setelah 1 minggu dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.


Apa Penyebab Alga Berlimpah Dan Bagaimana Cara Mengendalikannya ?





Alga yang berlebihan adalah masalah yang paling umum pemilik tambak dari tahun ke tahun. Hal ini dapat muncul dalam waktu singkat, bahkan bisa dalam semalam dan menyebabkan mimpi buruk selama berbulan-bulan jika tidak diobati. Artikel ini akan membantu pemilik tambak untuk lebih memahami ganggang dan menawarkan metode yang aman untuk jangka pendek dan mengendalikan alga jangka panjang.

Jenis Alga

Dua bentuk yang paling umum dari alga yang tambak adalah alga planktonik dan lumut.

Alga planktonik (atau dikenal sebagai ganggang air hijau) yang mikroskopis, ganggang mengambang bebas, membuat tambak warna hijau. Sebuah populasi alga planktonik yang nirmal adalah wajib untuk kolam yang sehat, karena mereka adalah dasar dari rantai makanan dan penting bagi kesehatan kehidupan air lainnya. Ketika ganggang plankton mulai mekar atau biasa di sebut blooming alga dan menjadi terlalu banyak, mereka akan menjadikan kolam berwarna hijau pekat. Hal ini biasanya terjadi pada bulan-bulan musim panas atau pada saat kemarau panjang.

Alga serabut atau Lumut, sering disebut sampah kolam, kolam lumut, alga tali atau ganggang rambut, mulai tumbuh di dasar tambak pada permukaan seperti batu dan kayu dan menyerupai bulu hijau. Sebagai rumpun yang tumbuh, mereka membebaskan diri dari bawah dan mengapung ke atas, sehingga menyerupai tikar hijau jelek di permukaan kolam. Lumut mulai tumbuh di awal musim kemarau dan pertama kali terlihat di sekitar tepi kolam di air dangkal. Memiliki nilai positif bagi kolam, tapi dapat merusak kolam selama musim panas.

Masalah alga

Keluhan utama sebagian besar pemilik kolam atas ganggang adalah mengotori penampilan kolam mereka. Semua orang ingin melihat kolam tampak jernih dan sehat, air hijau keruh bahkan berbau akan membuat sebuah kekecewaan besar. Namun, apa yang harus Anda lakukan untuk menjaga kualitas air haruslah menjadi perhatian besar.


" Alga di moderasi sangatlah baik untuk kolam, tetapi ketika itu berlimpah, hal ini dapat menyebabkan masalah kualitas air yang parah. Seperti tanaman lain, ganggang tumbuh melalui fotosintesis menggunakan sinar matahari dan karbon dioksida dan melepaskan oksigen. Tapi di malam hari, ganggang membalikkan proses ini dan mengkonsumsi oksigen untuk terus tumbuh. Inilah sebabnya mengapa ketika Anda bangun tidur dan melihat kolam penuh dengan ganggang. Ini pertumbuhan yang cepat dan pemanfaatan terus oksigen di malam hari dapat menyebabkan kadar oksigen terlarut sangat rendah, terutama di awal pagi hari, yang dapat mengakibatkan kematian ikan".

Pertumbuhan alga yang berlimpah juga akan negatif mempengaruhi irigasi, karena kandungan air yang tidak sehat dan lumut yang tebal, terutama dalam kasus pertumbuhan alga serabut (filamen). Karena akan membuat penyumbatan pada irigasi.

Apa Penyebab Berlimpahnya Alga ?

Alga disebabkan oleh tiga faktor yakni:
1. kelebihan gizi,
2. terlalu banyak sinar matahari,
3. tingkat oksigen yang rendah.

Jadi di mana nutrisi berasal? 
Nutrisi berasal dari berbagai sumber, dari semua jenis kotoran ikan dan kotoran hewan lainnya, sisa makanan ikan dan sayuran yang membusuk. Sumber-sumber lain akan mencakup pupuk kandang dari pertanian dan rumput di sekitanya. Semua sumber-sumber ini membutuhkan banyak nitrogen dan fosfor yang membuat ganggang mudah mekar dan tumbuh berlimpah.

Kolam yang ditempatkan di bawah sinar matahari langsung atau sedikit tanaman air juga berisiko menderita masalah ganggang. Seperti disebutkan sebelumnya, alga berfotosintesis memerlukan makanan dan sinar matahari. Inilah sebabnya mengapa umumnya yang paling terburuk masalah ganggang terjadi di musim panas/ kemarau ketika hari-hari panas teramat panjang.

Akhirnya, kolam yang mengalami kadar oksigen yang buruk juga akan menderita masalah kontrol alga. Ketika ada tingkat tinggi limbah di kolam yang stagnan dan masih, kadar oksigen bisa habis karena jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk memecah sampah. Ganggang mekar datang dan pergi, tetapi ketika ada sedikit oksigen terlarut dalam air, ganggang akan tumbuh sangat cepat.

Cara Pengendalian Alga

"Pertama-tama, ganggang tidak harus dipandang sebagai masalah. Ini hanyalah gejala dan tanda bahwa ada masalah lain dan bahwa kolam Anda tidak seimbang. Artinya adalah bahwa satu atau lebih penyebabnya adalah masalah yang sebenarnya".


Ada dua pendekatan jangka pendek dan jangka panjang untuk mengontrol alga. Pendekatan jangka pendek melibatkan semacam pembasmi alga, yang dalam banyak kasus bekerja dengan baik. Namun, hal ini dengan sendirinya dapat menyebabkan masalah. Beberapa pembasmi alga seperti yang berbasis tembaga bisa berbahaya untuk ikan jika aturan tidak diikuti dengan tepat. Namun ada pembasmi alga yang non-tembaga juga dapat membasmi dengan cepat dan aman. Seperti disebutkan sebelumnya, sayuran mati atau membusuk merupakan sumber nutrisi bagi ganggang. Jadi, ketika Anda hanya membunuh ganggang dan biarkan untuk menurunkan sendiri, kemungkinan itu hanya akan menjadi bahan pertumbuhan kembali. Masalah lain dengan membunuh cepat dengan pembasmi alga adalah bahwa Anda menjalankan risiko membunuh ikan. Membunuh terlalu banyak ganggang terlalu cepat dapat menyebabkan deplesi oksigen sebagai kolam harus bekerja ekstra keras untuk memecah semua limbah mati. Dalam skenario di mana kolam memiliki masalah ganggang ekstrim dianjurkan untuk membunuh alga secara bertahap sehingga tidak ada terlalu banyak bersaing dengan tanaman membusuk di kolam.

Pendekatan jangka panjang memanfaatkan metode pengawasan sumber nutrisi alga, sinar matahari dan oksigen terlarut yang rendah. Cara ini memang tidak bekerja dengan cepat, tetapi dalam jangka panjang lebih aman dan lebih hemat biaya.... ( perhatikan kutipan dibawah )


Pengawasan  sumber nutrisi alga

Ada beberapa cara untuk mengontrol beban nutrisi, salah satunya adalah secara manual membuang alga yang mengambang dengan berbagai alat, jaring, kuas dan skimmer.  Ganggang rambut dapat ditarik dari kolam dengan hanya memutar-mutar menyapu atau menyikat di tengah rumpun ganggang besar. Selain itu, bisa menarik daun, potongan rumput dan yang mengambang lainnya di permukaan juga akan membantu.

Dalam kasus kolam kecil seperti kolam koi, kolam taman dan kolam halaman belakang, filtrasi menjadi sangat penting dalam mengelola nutrisi. Sebuah kolam filter yang baik akan menawarkan filtrasi mekanis yang baik dan biologis untuk membantu menangani dan membuang sampah ikan. Beberapa filter kolam yang lebih besar juga akan akan sangat efektif dalam membunuh ganggang plankton, tetapi tidak akan membantu dalam mengatasi ganggang rambut. Umumnya, filter kolam yang lebih besar akan memungkinkan Anda untuk menahan kolam ikan lebih banyak, namun hal ini tidak harus menjadi beban terbuka untuk kolam dengan banyaknya ikan. pengendalian nutrisi yang efektif untuk kolam ikan kecil dimulai dengan tidak over populasi dalam kolam. Banyak orang menggunakan aturan satu ikan 6 "per 100 galon.

"Macam-macam cara pengendalian gizi tidak boleh dipandang sebagai solusi yang berdiri sendiri. Bila mungkin mereka harus dikombinasikan untuk saling melengkapi, dalam upaya pendekatan secara menyeluruh pengelolaan hara".

Pengurangan sinar matahari

Ada hanya sedikit pilihan untuk mengurangi sinar matahari ke dalam kolam Anda, terutama jika Anda memiliki kolam besar di tengah lapangan atau padang rumput, tetapi ada beberapa yang efektif. Mungkin yang paling umum adalah dengan menambahkan pewarna ke air. Produk-produk ini biasanya mewarnai biru air dan membantu dengan membatasi jumlah penetrasi cahaya sinar matahari, sehingga membantu untuk membatasi kemampuan ganggang untuk berfotosintesis. Tentu saja produk ini, sementara yang efektif, juga sangat tergantung pada preferensi pribadi, karena banyak orang memilih untuk tidak memiliki air berwarna biru.

Pilihan lain untuk menghalangi sinar matahari adalah dengan menambahkan tanaman air lainnya untuk membuat teduh permukaan kolam. Tanaman seperti bunga lili air atau teratai bisa ditanam dan melakukan pekerjaan yang baik shading permukaan, sementara spesies tanaman apung lainnya juga dapat menawarkan keteduhan dan juga akan menyerap nutrisi dari air. Menambahkan tanaman air untuk kolam kecil dan taman air yang lebih mudah daripada menambah kolam besar. Biasanya di kolam kecil, tanaman dapat dibiarkan tumbuh dengan lebih mudah sehingga mudah untuk mengelola dan mengendalikan. Sebenarnya menanam tanaman air di kolam tanah besar bisa menjadi proposisi berisiko karena alga bisa tumbuh dengan cepat jika tidak dikelola dengan baik. Umumnya mencapai 50% -70% tingkat cakupan.

Oksigenasi

"Menambahkan aerasi untuk kolam Bisa menjadi alat yang paling signifikan dan berdampak untuk mengendalikan alga. Oksigen inilah yang membuat kolam berkembang dan ketika kehilangan, itu bisa mengakibatkan kerugian fatal ... dan waktu panjang".

Alga membenci oksigen yang baik, sirkulasi air dan kolam aerator yang tepat dapat memberikan keduanya. Ada berbagai jenis aerator untuk berbagai jenis kolam. Kedalaman kolam biasanya akan memberitahu Anda apa jenis yang Anda butuhkan. Kolam yang lebih dalam biasanya akan memerlukan aerator celup, sementara kolam dangkal biasanya akan menggunakan aerator mengambang.

Oksigenasi yang baik akan membantu memecah sampah organik lebih cepat dengan menyegarkan bakteri kolam menguntungkan seperti yang disebutkan di atas. Aerasi juga membuat penggunaan pembasmi alga lebih aman karena melindungi terhadap ikan jika terlalu banyak ganggang mati terlalu cepat. Untuk sebagian kecil, aerator bahkan dapat membantu dengan penetrasi cahaya sebagai aerator permukaan menciptakan turbulensi tersebut pada permukaan air, sehingga sinar matahari tidak dapat dengan mudah menembus.

Ringkasan

Pengendalian alga yang efektif dimulai dengan pengetahuan dan pemahaman tentang jenis ganggang yang Anda miliki dan apa yang menyebabkan ganggang mudah tumbuh. Setelah Anda dipersenjatai diri dengan informasi yang tepat, mengobati penyebab dan mengendalikan sumber-sumber menjadi lebih mudah dikelola. Kemudian, tahun demi tahun, perawatan pencegahan menjadi sifat kedua dan mekar ganggang berat menjadi kurang dan kurang perhatian.



Cara Mengkonfigurasi Sebuah Sistem Aquaponik




Pernah terfikirkah oleh anda, bahwa anda tinggal di lokasi perumahan yang sempit, tetapi anda ingin sekali bercocok tanam sambil berbudidaya ikan ?! Jika hal ini yang masih anda cari solusinya, maka pola aquaponik adalah jawabannya.

Di berbagai negara maju, sistem ini sudah berkembang pesat, bukan saja karena sempitnya lahan, tapi kebutuhan akan sayuran segar tanpa kimia berbahaya serta kebutuhan gizi dari mengkonsumsi ikan yang semakin pesat.

Dalam artikel kali ini kami akan ulas lebih jauh tentang aquaponik dan kami akan berbagi 6 langkah sederhana untuk membangun sebuah ekosistem di  pekarangan rumah anda.

6 tips sederhana untuk mengkonfigurasi sistem aquaponik:

1 Dasar-dasar
Dapatkan beberapa tanaman starter dan tanam dengan media tanam pelet leca, biasanya tersedia di toko pertanian, yang akan menggantikan tanah konvensional Anda.

Tanaman Starter: Beli dari pembibitan, atau cari benih tanaman yang sesuai keinginan anda.

Pot: Daur Ulang gelas plastik dengan melubangi/ disodok di bagian bawah. Pelet leca/ pelet media akuaponik. Idealnya, pelet seharusnya sudah diatur di air kolam - seperti pelet kami yang nyaman dengan bakteri.

2. Media tanam
Pasang tempat tanaman anda ke pipa PVC putih dan pastikan untuk mengebor lubang dengan diameter 10mm.

Dapatkan pipa PVC putih, dan tabung L yang menghubungkan pipa di toko bangunan.


3  Hal-hal yang baik dari bakteri
Bakteri dalam pelet mengubah amonia menjadi nitrat, menciptakan tanaman pangan dan pupuk/ amonia yang di proses kembali menjadi nitrat yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan ikan.

4. Kondisi air
Air di dasar kolam sangat banyak mengandung amonia dari sisa makanan atau kotoran ikan. Air dasar ini akan menjadi masalah bagi ikan, karenanya ini harus dibuang, dan dalam pola aquaponik amonia ini dialirkan ke tanaman melalui pipa pvc dengan mesin pompa. Dan Tanaman akan merubah air yang mengandung amonia menjadi nitrat.

5. Kolam/ aqua kultur

Gunakan kolam ikan yang sudah ada, atau aquarium kaca. Atau kolam plastik/ terpal.

Ikan budidaya : Ikan Nila adalah ujicoba yang mudah. Boleh juga ikan lele, tapi anda harus rajin sortir.

6. Aerasi

Aerasi yang baik bisa anda ciptakan sekaligus dalam pola aquaponik, dalam hal ini anda harus pandai memodifikasi agar air yang mengucur dari tanaman mampu mengantarkan oksigen yang memenuhi kebutuhan ikan anda ( Kata kuncinya : Ikan yang sehat tergantung dari aerasi yang baik ). 

Gunakan pompa air ( bisa pompa air celup ) untuk mengatur aerasi.






 

Cara Budidaya Ikan Nila Agar Cepat Panen

Pada artikel kali ini menguraikan metode untuk budidaya ikan nila agar lebih cepat panen dan cara terbaik mulai dari penetasan, pembesaran sampai masa panen.

Ikan nila merupakan ikan yang populer karena sangat fleksibel dan toleran terhadap berbagai lingkungan budidaya, dapat dibudidayakan di air payau atau asin dan juga di kolam atau tambak bahkan terpal.

Sebagai hewan omnivora, ikan nila akan makan makanan yang terdiri dari hewan dan sayuran serta ganggang / plankton. Ikan nila akan mengatasi kualitas pakan yang relatif rendah, membuat mereka spesies yang cocok untuk pakan dari nilai gizi yang lebih rendah dari beberapa spesies budidaya lainnya.

Pemeliharaan

Sebagian besar petani memilih untuk hanya membudidayakan nila jantan. Nila jantan telah terbukti lebih menguntungkan saat mereka tumbuh lebih besar dan lebih hemat waktu dan hemat energi. Nila betina cenderung membuang-buang energi dan waktu karena terlalu lama dalam proses pembesaran..

Karena sifat persaingan ikan nila jantan dan betina, sebagian besar petani mencoba untuk tetap hanya nila jantan yang dibesarkan. Berbagai teknik yang sedang digunakan untuk mencoba dan hanya menghasilkan keturunan nila jantan. Beberapa kemajuan genetik saat ini diuraikan di bawah.

Teknik metiltestosteron (MT)

Metode ini melibatkan penambahan metiltestosteron untuk diberikan kepada benih ikan nila. Ini secara efektif membuat nila betina berubah menjadi jantan, sementara jantan tidak berubah. Tidak ada residu dari bahan kimia yang tersisa dalam ikan saat panen karena menghilang setelah 30 hari, tapi teknik ini masih menghadapi masalah etika dan keselamatan. Telah dilaporkan bahwa metode ini dapat menyebabkan tingkat kerusakan hati pada ikan.
Untuk mencoba dan mengurangi penggunaan MT, metode lain telah dikembangkan seperti, metode YY.

Metode YY

Teknik ini menghasilkan nila jantan kromosom YY.
Generasi pertama diperlakukan dengan estrogen sehingga semua betina XY diproduksi. Ini kemudian dikawinkan dengan jantan kromosom XY. Generasi ini kemudian dikawinkan dengan betina XX.

Dari ini, kemudian dapat dipasikan menghasilkan indukan YY dimana mereka hanya akan menghasilkan keturunan jantan XY.

Ikan ini kemudian dapat disimpan sebagai jantan YY.

Metode Pembenihan

Untuk pembenihan terbaik yang masuk akal menghasilkan satu jantan tiga betina. Untuk mencegah betina dari mengerami telur mereka menggunakan lisan, telur harus disingkirkan. Hal ini memungkinkan untuk mengontrol yang lebih baik dari penetasan dan memungkinkan bagi betina untuk menghasilkan generasi berikutnya.

Budidaya dalam kolam atau terpal, dapat digunakan untuk jumlah besar sementara tangki pemijahan untuk jumlah yang lebih kecil.

Kolam penetasan juga telah ditemukan sebagai cara yang baik untuk angka penetasan yang lebih besar dengan sedikit pengawasan.

Untuk menciptakan kondisi kesehatan terbaik dan untuk memiliki kontrol yang relatif mudah, penetasan dapat menjadi metode yang lebih afektif untuk digunakan. Namun kelemahan dari ini adalah bahwa sangat padat karya dan karena itu tidak ada teknik yang paling efektif.

Pendederan
Setelah menetas, kemudian dikumpulkan dan dipindahkan ke kolam.

Tidak seperti ikan lainnya, ikan nila cenderung tahan terhadap kualitas air yang buruk. Budidaya terbaik menyatakan bahwa tingkat oksigen terlarut harus sekitar 4mg / l. Tingkat oksigen yang rendah dalam air sering menyebabkan kematian ikan massal tetapi nila dapat mengatasi tingkat oksigen terlarut di bawah 2 mg / l, namun tidak disarankan untuk membiarkan kualitas mencapai tingkat rendah ini karena akan mempengaruhi kinerja pertumbuhan, kualitas dan kesehatan ikan .

Dalam hal pH, nila dapat mentolerir berbagai macam tetapi pH lebih dari 6,5 baik untuk pertumbuhan alga yang berguna sebagai pakan untuk ikan.

Suhu sekitar 25 º C yang paling disukai oleh ikan.

Ikan nila dapat ditebar dengan kepadatan hingga 60 kg / m persegi (tergantung pada kondisi air dan manajemen). Namun, padat tebar tinggi mungkin memiliki dampak negatif pada kinerja pertumbuhan dan status kesehatan. Padat tebar rendah, namun sering dapat menyebabkan agresi antara ikan.

 Metode Pemanenan

Meskipun banyak kelemahan, penggunaan es batu masih menjadi metode yang paling umum digunakan. Hal ini menimbulkan beberapa kekhawatiran, efek samping dan rasa sakit. Meskipun ikan dapat bergerak, mungkin masih sadar selama beberapa menit. Menggunakan es juga dapat menyebabkan kualitas daging ikan berkurang.

Sebuah metode yang juga banyak digunakan, adalah listrik. Sistem ini efektif dalam membunuh langsung dan menjaga kualitas daging ikan. Namun metode pembunuhan ini perlu hati-hati dikendalikan untuk mencegah masalah kualitas daging seperti darah-bercak.

Tapi menjual ikan segar tentu jauh lebih baik dan lebih sehat.


Cara Memberi Makan Ikan Nila Yang Benar

Biaya pakan merupakan satu perhitungan terpenting di budidaya ikan, terhitung sekitar 40% dari harga jual.

Pakan nila Komersial yang diformulasikan, biasanya mengandung 32% sampai 40% protein dapat dijadikan makanan ikan pilihan atau protein berbasis kedelai, dengan mantan yang lebih cocok untuk ikan. Palatabilitas/ kelezatan sangat penting, agar ikan dapat lahap menyantapnya - dan satu yang sering diabaikan oleh ahli gizi, produsen pakan dan pembudidaya ikan sendiri.

Pelet apung lebih dianjurkan, agar tetap di permukaan sampai dikonsumsi. Meski harganya lebih mahal. Pelet tenggelam lebih mudah untuk memproduksinya dan lebih murah. Tapi bisa terbenam dalam lumpur dasar tambak. Ini bisa diatasi dengan membuat penahan buatan seperti penggunaan waring dan lain-lain, agar ikan dapat menemukan pelet yang telah tenggelam dasar kolam.

Dalam prakteknya, banyak pelet yang dirancang untuk mengapung akhirnya tenggelam dengan cepat, Vitamin C merupakan unsur penting dan tidak boleh dihilangkan dari formulasi pelet. Jika ya, itu harus disediakan dalam beberapa bentuk oleh pemberian makanan tambahan. Dalam setiap sistem re-sirkulasi, air tidak boleh dipupuk secara langsung saat ada ikan di dalam kolam. Proses ini sering disalahpahami. Air kolam dipupuk menggunakan pupuk kandang untuk meningkatkan produktivitas alami organisme makanan. Tentu cara ini sama halnya dengan meracuni ikan di kolam dengan amonia! Wah, bisa-bisa ikan malah pada ngapung alias mati.

Ikan tidak makan pupuk. Sebaliknya itu merusak air, dan populasi alami zooplankton (hewan mikroskopis) dan fitoplankton (ganggang mikro) yang didorong untuk menyediakan makanan berlimpah bagi ikan. Lakukan ini dalam sistem tertutup, namun Anda menanggung risiko penipisan oksigen dan pengayaan amonia - kombinasi berpotensi mematikan dalam ruang tertutup dari sistem re-sirkulasi.

Pakan nila yang tersedia secara komersial (4mm dan pelet 5mm juga tersedia).

Sejumlah Pakan tambahan dapat - dan harus - diberi makan untuk nila. Mereka menurunkan biaya dan meningkatkan kesehatan ikan. Gulma/ rerumputan sering disebutkan dalam konteks ini, karena relatif tinggi protein, kaya vitamin C dan serat memberikan. Masalah dengan rumput adalah bahwa ia bersaing dengan ikan untuk ruang tangki. Selain itu, tidak diizinkan untuk pola perairan alami, atau bahkan tambak ikan, karena merupakan tanaman asing invasif yang dapat dengan cepat menurunkan atau bahkan sama sekali menutupi badan air.

Cacing tanah dan alfalfa

Hanya satu jenis ikan tidak akan makan cacing tanah: yang mati! Cacing tanah merupakan pakan tambahan yang sangat baik, dengan kandungan protein diperkirakan 60%. Budidaya cacing tanah relatif mudah, terutama jika ada pasokan kotoran kering. Sayangnya, Anda akan perlu untuk memanen banyak cacing setiap hari untuk memberikan ikan Anda dengan cukup, sehingga budaya cacing skala kecil hampir tidak berharga.


Ikan nila, tidak seperti hewan darat, bisa mencerna baru dipotong Alfalfa hijau dapat membantu nila mengatasi kembung yang menyebabkan nila tidak mau makan. Tanaman ini tinggi protein, vitamin dan mineral, juga ekonomis karena dapat dipotong berulang kali. Ini terutama disukai oleh ikan nila. Peternak ayam sering bertanya apakah mereka bisa memberi makan ikan diengan belatung dan di produk-produk limbah. Saya memiliki keberatan tentang hal ini, karena belatung putih memiliki kandungan lemak yang sangat tinggi, sesuatu yang sistem pencernaan ikan nila mungkin berjuang untuk mengatasi. Hal ini akan membentuk topik penelitian yang menarik.

Fitoplankton Sebagai Pakan Alami Budidaya Ikan Air Tawar

Fitoplankton merupakan organisme yang berukuran renik, memiliki gerakan yang sangat lemah, bergerak mengikuti arah arus, dan dapat melakukan proses fotosintesis karena memiliki klorofil dalam tubuh. Fitoplankton sebagian besar terdiri dari alga (ganggang) bersel tunggal yang berukuran renik. Akan tetapi, beberapa jenis di antaranya ada juga yang suka membentuk koloni.

Organisme ini merupakan produsen primer di perairan karena dapat mengolah bahan-bahan anorganik yang ada di lingkungannya menjadi bahan organik melalui proses fotosintesis. Perkembangbiakannya sangat cepat melalui pembelahan sel sehingga pertumbuhannya dapat didorong dengan memperkaya kandungan bahan anorganik melalui pemupukan. Pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk organik maupun pupuk anorganik atau pupuk buatan.

Pupuk anorganik terdiri dari pupuk nitrogen (Urea, Za), pupuk fosfat (TSP, amofos), pupuk kalium (KC1), dan pupuk majemuk (NPK). Pupuk anorganik buatan pabrik terdiri dari bahan-bahan mineral sehingga dalam penggunaannya lebih cepat bereaksi dengan media budi daya dibandingkan pupuk organik. Jika takaran penggunaannya berlebihan, dapat mematikan fitoplankton yang dipupuk karena terjadi pengerutan cairan sel (plasmolisis).

Fitoplankton dapat tumbuh baik di kolam atau tambak yang tanah dasarnya lembek, kedalaman air sekitar 70—100 cm, dan kadar garam maksimum 25 ppt. Pertumbuhannya dapat dipacu dengan pemberian pupuk dasar yang terdiri dari pupuk kandang (1000 kg /ha), dedak (200 kg /ha), urea (40 kg /ha), dan TSP (30—40 kg/ha). Agar pertumbuhannya dapat berlanjut selama masa pemeliharaan ikan, secara berkala, misalnya seminggu sekali, kolam pemeliharaan fitoplankton perlu dipupuk ulang. Dalam pemupukan lanjutan ini, diberikan pupuk kandang (300 kg/ha), pupuk urea (20 kg /ha), dan TSP (10 kg/ha).

Fitoplankton sangat baik untuk makanan burayak dan benih ikan, udang, kepiting, serta kerang-kerangan. Selain disukai oleh ikan-ikan pemakan plankton, fitoplankton diperlukan juga oleh ikan-ikan dewasa seperti tambakan, mola, dan bandeng.

Beberapa jenis fitoplankton yang tumbuh di kolam atau ditambak antara lain anggota-anggota dari ganging hijau, misalnya Chlorella, Selanastrum, dan Scenedesmun. Contoh fitoplankton dari kelas Flagellata, seperti Chlamydomonas, Tetaselmis, Dnaliella, dan Isochrysis. Anggota Diatomeae contohnya Cyclotella, Synedra, Navicula, Nitzschia, Chaetoceros, dan Skeletonema.

Beberapa jenis fitoplankton tersebut dapat dibudidayakan secara intensif dan missal. Jenis fitoplankton yang telah dapat dibudidayakan antara lain Skeletonema, Chaetoceros, Tetraselmis, Dunaliella, Isochrysis, Chlorella, Nannochloropis, dan Spirulina.

Budidaya Larva Kumbang Pisang Sebagai Alternatif Pakan Ikan



Kumbang Pisang adalah Hama yang menyerang Batang Pisang. Batang pisang yang terkena serangan ini akan mengalami busuk batang dan lama kelamaan akan tumbang/mati. Namun dari sini kita dapat mengambil manfaat apabila kita dapat menghasilkan Larva Batang Pisang yang bisa dimanfaatkan sebagai Pakan Alami yang kaya Protein buat Budidaya Ikan.




Cara Praktis pembuatannya adalah:
Kumpulkan batang pisang yang banyak tersedia di sekitar kita. Biasanya banyak batang pisang yg dibiarkan membusuk setelah buah pisangnya dipanen.
Potong batang pisang itu dengan menggunakan gergaji karena lebih mudah memotongnya dibandingkan menggunakan Golok.
Susun batang pisang tersebut di su
atu tempat dan busukkan. Untuk mempercepat pembusukan gunakan Prebotik yang mengandung mikroba pengurai. Banyak Prebiotik yg ditawarkan, perhatikan saja Brosur dan konten isinya dan lihat manfaat Mikrobanya. Siram Prebiotik yang telah dicampur dengan air setiap hari seperti kita menyiram bunga di halaman.


Batang pisang yang membusuk akan mengundang Kumbang batang pisang untuk meletakkan telurnya di dalam batang pisang. Cirinya adalah batang pisang akan terlihat bolong-bolong tanda Kumbang tersebut telah masuk dan meletakkan telur.Setelah 1 bulan, batang pisang yg telah membusuk dimasukkan ke dalam kolam kosong yang telah ada airnya dan telah diberikan prebiotik.
Biasanya setelah 2 minggu akan terlihat Larva Kumbang Pisang baik yang ukurannya masih kecil atau yang sudah besar (dewasa).Bentuk Larva tersebut berwarna putih, lembut, bisa sebesar jari kelingking dan ada ekor yang lebih panjang dari badannya. (seperti pada gambar)
Setelah Larva tersebut dewasa, bisa diberikan langsung dalam keadaan hidup-hidup sebagai pakan ikan alami berprotein tinggi.
Protein Larva tersebut antara 25% - 45% (Wikipedia:2011).
Ada 2 (dua) cara pemberian Pakan alami Larva batang pisang:


Kolam yang telah berisi penuh Larva batang pisang tersebut ditebar ikan dan ikan akan berpesta
Angkat batang pisang yang di dalamnya banyak Larva ke dalam kolam ikan. Setelah Larva terlihat habis dimakan, batang pisang kembalikan ke dalam kolam kosong agar Kumbang dapat meletakkan telurnya kembali dan siklus berulang dari awal.




Ciri-Ciri Ikan Nila Jantan Dan Betina

Sosok ikan nila tubuhnya memanjang dan memiliki sisik yang agak besar. Selain itu, ikan nila juga memiliki sisik berjenis cycloid yang menutupi seluruh tubuhnya. Sisik ikan nila lebih besar di bandingkan dengan ikan mujair. Sisik nila umumnya merupakan sisik berduri.

Nila jantan memiliki tubuh agak membulat dan pendek di banding dengan nila betina. Warna ikan nila jantan umumnya lebih cerah dari nila betina. Dibagian anus ikan nila jantan terdapat alat kelamin yang memanjang dan terlihat cerah. Alat kelamin ini semakin cerah ketika tumbuh dewasa atau matang gonad dan siap untuk membuahi telur.
ikan nila jantan

Sementara itu ikan nila betina mempunyai warna sisik yang agak kusam dan tubuhnya agak memanjang. Di bagian anus nila betina terdapat dua tonjolan membulat. Satu untuk keluar telur dan satunya untuk keluarnya kotoran.

Ikan nila mencapai dewasa biasanya sekitar 5-6 bulan jika perawatan di lakukan secara teratur. pada masa 5-6bulan induk betina mampu bertelur 1000 hingga 1400 butir. Setelah telur di buahi oleh induk jantang maka akan di erami di mulut induk betina hingga larva.


Jenis-jenis Nila Unggulan




Berikut ini adalah jenis-jenis ikan nila unggul hasil penelitian yang telah mendapat sertifikasi:
  •  
1.                   Ikan Nila Best (Bogor Enhanched Strain Tilapia)
  •  
Ikan nila BEST merupakan ikan hasil pemuliaan menggunakan karakter keunggulan dalam pertumbuhan. Ikan ini dihasilkan melalui proses penelitian yang dilakukan Tim Peneliti Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor dan telah dirilis oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (Dr. Ir. Fadel Muhammad).

Ikan ini memiliki ketahan terhadap terhadap penyakit 140% lebih baik dari ikan yang ada di masyarakat. Fekunditas 3-5 kali dari ikan masyarakat, sintasan 84,4-93,3%. Angka itu lebih tinggi 8% dibandingkan nila lokal di karamba jaring apung. Pengujian terhadap ketahanan lingkungan yang dilakukan pada media bersalinitas menunjukkan bahwa ikan nila BEST dapat hidup dengan baik hingga salinitas 15 ppt.Pertumbuhan 2 kali lipat dari ikan yang ada di masyarakat. Pertumbuhan mencapai 300-500 g dalam waktu 4 bulan.
  •      
2.                   Ikan Nila Srikandi(Salinity Resistant Improvement from Sukamandi)
  •     
Ikan nila Srikandi adalah ikan nila yang dihasilkan oleh Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi. Ikan ini telah dirilis oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (Sharif C. Sutardjo) pada 2012. Ikan nila Srikandi (Oreochromis aureus x niloticus), menjadi solusi tepat untuk memanfaatkan lahan-lahan sub optimal di sepanjang pesisir tersebut. Selain toleransi yang tinggi terhadap lingkungan bersalinitas hingga ≤ 30 ppt, nila Srikandi mampu tumbuh cepat di perairan payau dan tahan terhadap penyakit.
  •  
3.                   Ikan Nila Nirwana 2 (Nila Ras Wanayasa)
  •      
Ikan nila Nirwana merupakan nila hasil pengembangan dari Balai Pengembangan Benih Ikan Wanayasa yang terletak di Purwakarta, Jawa Barat. Nirwana merupakan singkatan dari Nila Ras Wanayasa. Keunggulan nila Nirwana dibandingkan dengan nila biasa, yaitu pertumbuhannya yang cepat karena dalam waktu enam bulan dapat mencapai bobot 1 kilogram. Kemudian bentuk tubuh yang lebih lebar dan kepala lebih pendek serta struktur daging lebih tebal.Ikan nila nirwana 2 telah dirilis oleh Menteri Kelautan dan Perikanan pada 2012. Ikan nila nirwana 2 memiliki pertumbuhan 15% lebih tinggi dari generasi pertama. Pertumbuhan lebih tinggi dari nila lokal yang ada di masyarakat.
  •      
4.                   Ikan Nila Gesit(Genetically Supermale Indonesian Tilapia)
  •      
Ikan nila gesit dengan kromosom YY memiliki keunggulan, yakni 98-100 persen turunannya berkelamin jantan. Sedangkan keunggulan secara ekonomis yaitu nila gesit memiliki pertumbuhan yang cepat, yakni lima hingga enam bulan untuk mencapai berat 600 gram.
  •      
5.                   Ikan Nila Jatimbulan
  •      
Ikan nila jenis ini merupakan hasil perekayasaan yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis PBAT Umbulan yang terletak di Pasuruan Jawa Timur. Keunggulan nila ini adalah pertumbuhannya yang lebih cepat dibandingkan dengan nila biasa dan struktur dagingnya yang lebih kenyal.
  •      
6.                   Ikan Nila Larasati (Nila Merah Strain Janti)
  •      
Ikan nila Larasati merupakan nila hasil perekayasaan oleh PBIAT Janti, Klaten. Ikan ini merupakan persilangan antara nila hitam dengan nila merah. Keunggulan nila Larasati yaitu pertumbuhannya seperti nila merah sedangkan reaksi pakannya seperti nila hitam, pemeliharaan lebih cepat, dagingnya lebih banyak dan kelangsungan hidup tinggi.





Budi Daya Ikan Nila Merah Dalam Keramba Jaaring Apung Di Laut




Ikan nila merah mampu hidup pada perairan tawar,payau dan laut. selama ini produksi ikan nila merah sebagian besar masih diproduksi dari hasil budidaya air tawar. Karena mampu beradaptasi pada kondisi perairan dengan rentang salinitas yang lebar maka ikan nila merah berpotensi untuk dibudidayakan di laut dengan sistem KJA.

Ikan nila merah mempunyai keunggulan antara lain:
  • (1) ikan nila merah respons terhadap pakan buatan
  • (2) pertumbuhan cepat
  • (3) dapat hidup dalam kondisi kepadatan tinggi
  • (4) nilai perbandingan antara konsumsi pakan dan daging yang dihasilkan lebih rendah
  • (5) tahan terhadap penyakit dan lingkungan perairan yang tidak memadai
  • (6) rasanya enak dan banyak digemari masyarakat.
PERSYARATAN LOKASI
Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi budi daya diantaranyafisika, kimia dan biologi perairan. Ketersediaan bahan untuk rakit dan keramba, kemudahan mendapatkan benih dan pakan, daya serap pasar serta keamanan juga mesti diprhatikan. Teluk yang terlindung dari ombak dan badai memiliki pola penggantian massa air yang lancar dan bebas pencemaran baik dari limbah industri maupun limbah rumah tangga.
Beberapa kriteria peubah lingkungan untuk budi daya ikan nila merah dalam KJA yaitu salinitas 0-33 ppt, (asal perubahan salinitas harian tidak lebih 10ppt) temperatur 25-32°c, pH 6,5-8,5, oksigen terlarut 4-8 ppm, kecepatan arus 10-20 cm/dt, tinggi gelombang <1m, kecerahan >3m, dan kedalaman air 10-20 m.

DISAIN DAN KONSTRUKSI WADAH

1.Rakit
Sebagai tempat keramba dapat dibuat dari kayu, pipa besi anti karat atau bambu.

2.Pelampung
-Berupa drum plastik volume 200 liter.
-Satu unit KJA berukuran 5x5 m memerlukan 8-9 pelampung.

3.Pengikat
-Pengikat rakit bambu8 sebaiknya digunakan kawat yang berdiameter 4-5 mm.
-Rakit yang terbuat dari kayu atau pipa besi sebaiknya disambung dengan sistem baut.
-Untuk mengikat pelampung ke rakit, digunakan tali plastik yang berdiameter 5-6 mm.

4.Jangkar
berfungsi untuk menjaga rakit tidak terbawa arus.

5.Keramba
Keramba dibuat dari trawl yang bahannya dari polythene. ukuran mata jaring tergantung dari ukuran ikan yang akan di budidayaka.

6.Pemberat
-Berfungsi sebagai penahan arus agar jaring tetap simetris.
-Pada setiap sudut harus diberi pemberat dari batu timah atau semen cor (2-5 kg).

PENGELOLAAN BUDI DAYA

1. Pengadaan dan Pengangkutan Benih
a) Pengadaan Benih
Benih nila merah didatangkan dari balai benih dengan memesan benih nila merah yang unggul dengan ukuran yang seragam. Apabila ingin melakukan budidaya secara monoseks dipesan benih yang berjenis kelamin jantan. Ikan nila merah jantan lebih cepat tumbuh dan mempunyai ukuran lebih besar dari betina dengan waktu pemeliharaan yang sama.

b) Pengangkutan Benih
Apabila pengangkutan membutuhkan waktukurang dari 4 jam sebaiknya dilakukan dengan sistem terbuka. sedangkan apabila lebih dari 4 jam, pengangkutan dapat dilakukan dengan sistem tertutup menggunakan kantong plastik yang ditambahkan oksigen.

2. Penebaran Benih
Penebaran benih dilakukan pada pagi atau sore hari. Sebelum penebaran harus diperhatikan kondisi kualitas air. Bila kualitas air air pengangkutan beda dengan kualitas air lokasi budidaya, maka perlu dilakukan adaptasi secara perlahan-lahan terutama terhadap salinitas dan suhu. padat tebar yang optimal untuk diaplikasikan adalah 500 ekor/m³ dengan berat awal benih 15-20 g/ekor dan waktu pemeliharaan 3 bulan untuk sistim budidaya tunggal kelamin (jantan saja).

3.Pemberian Pakan
Ikan nila merah disamping bersifat herbivora juga bersifat omnivora sehingga dapat diberikan pakan buatan (pellet). pakan buatan yang diberikan adalah pellet dengan kandungan protein 26-28 sebanyak 3% per berat badan perhari dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari yaitu pagi, siang, dan malam.

4. Perawatan Wadah
  • •Ganti keramba setiap bulan
  • •Bersihkan keramba dengan menjemur terlebih dahulu untuk memudahkan pelepasan fouling
  • •Pembersihan dapat dilakukan dengan penyikatan atau penyemprotan dengan pompa bertekanan tinggi
  • •Polikultur dengan ikan beronang dapat mengendalikan lumut dan alga yg menempel pada jaring
  • •Pemberian beberapa ekor bintang laut dalam keramba dapat mengendalikan perkembangan populasi kekerangan

PENYAKIT DAN PENCEGAHANNYA
Untuk mengetahui jenis penyakit dan cara pencegahannya diperlukan diagnosa gejala penyakit. Gejala penyakit untuk ikan nila merah yang dibudidayakan dapat diamati dengan tanda-tanda sebagai berikut:

a). Penyakit pada kulit dengan gejala pada bagian tertentu berwarna merah, berubah warna dan tubuh berlendir.
Gejala penyakit ini dikendalikan dengan: (1) merendam dalam larutan PK (Kalium Permanganat) selama 30-60 menit dengan dosis 2 g/10 liter air, pengobatan dilakukan berulang 3 hari kemudian. (2) Merendam dalam Negovon (Kalium Permanganat) selama 3 menit dengan dosis 2-3,5%.

b.) Penyakit pada insang dengan gejala tutup insang bengkak, lembar insang pucat/keputihan, pengendalian sama
dengan di atas.

c.) Penyakit pada organ dalam dengan gejala perut ikan bengkak, sisik berdiri, ikan tidak gesit, pengendalian sama dengan di atas.
Secara umum hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya penyakit pada budidaya ikan nila merah di KJA adalah: (1) hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas, (2) pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya. (3) hindari penggunaan pakan yang sudah berjamur.

    PANEN
    Padat penebaran 500 ekor/m³ dan lama pemeliharaan 3 bulan, dapat dipanen ikan nila merah dengan produksi 85 kg/m³ dan sintasan 84%.
    Pemanenan ikan di KJA mudah dilakukan namun harus hati-hati untuk mencegah terjadinya luka akibat gesekan atau tusukan sirip ikan lainnya, yaitu dengan mengangkat dasar keramba perlahan-lahan. Salah satu sisi keramba harus tetap berada dalam air untuk memungkinkan ikan berkumpul.
    Seleksi ukuran dapat dilakukan terhadap ikan yang sudah terkumpul di sisi keramba dan ditangkap dengan menggunakan seser secara perlahan-lahan. Sistem pemanenan dapat dilakukan secara total atau selektif tergantung dari krbutuhan.




     
    Copyright © 2013. 'Azolla' Fish Farm - All Rights Reserved
    Template Created by ThemeXpose