Games

Showing posts with label daphnia sp. Show all posts
Showing posts with label daphnia sp. Show all posts

Infusoria - Makanan transparan Untuk Larva Ikan

Infusoria - Dunia Dalam Setetes Air
Jika Anda ingin meningkatkan ketahanan hidup benih ikan, yang paling menantang adalah memberi mereka makan. Jika Anda ingin meningkatkan benih ikan seperti lele, nila, dan ikan gurami, Anda dihadapkan dengan makanan-makanan terlihat, (hampir) tak terlihat!

Jenis pertama dari makanan benih ikan muda adalah Infusoria. 'Infusoria' adalah aquaris jangka lama dan mengacu pada bentuk kehidupan mikroskopis yang hidup di semua bak/ kolam ikan, tetapi hampir tidak pernah dalam jumlah yang cukup besar untuk mempertahankan benih ikan dalam jumlah besar.

Pada tahap ini biasanya peternak-aquaris memilih produk komersial yang disebut "Liquifry". Banyak peternak yakin dengan hal itu, tetapi kenyataannya adalah bahwa produk ini tidak begitu banyak tersedia seperti makanan ikan ukuran besar, karena semua Liquifry memberi makan infusoria yang sudah ada di dalam tangki, sehingga meningkatkan pertumbuhan infusoria kecil, organisme yang dimakan benih ikan.

Infusoria sangat penting untuk benih yang sangat kecil itu, saat berenang bebas, hanya dapat memakan makanan hidup yang lebih besar. Bahkan benur udang air garam dan cacing mikro mungkin terlalu besar untuk benih ikan yang sangat kecil. Sebagai peternak yang bertanggung jawab, Anda tidak ingin hal ini menjadi urusan besar dan rumit. Sebuah penawaran yang baik dari infusoria karena itu diperlukan untuk membantu benih ikan Anda melewati hari-hari penting pertama kehidupan mereka dan memastikan bahwa perut mereka selalu penuh. Satu-satunya cara untuk memastikan itu, adalah dengan kultur dan makan pasokan infusoria.

Hal ini tidak sulit, juga bukan barang mahal, dan Anda tidak perlu jas lab dan mikroskop untuk melakukannya!

Tapi mari kita melakukan penelitian pertama!

Gambar di bawah, yang diambil dengan lensa makro, memberikan gambaran betapa sulit benih ikan kecil bisa bertahan !

Larva Ikan


Jadi, apa itu infusoria?

Ini membantu untuk memikirkan infusoria si 'plankton' air tawar, karena itulah pada dasarnya Infusoria mengacu pada hampir semua organisme mikroskopis yang hidup hampir di semua air tawar. Daftar ini tak ada habisnya, jadi kami tidak menyebut setiap organisme yang bisa di budaya seperti infusoria, tetapi beberapa yang utama meliputi:

Algae (Volvox)
amuba
Euglena
paramecium
rotifera
Stentor
Vorticella.

Infusoria sangat penting bagi siapa saja yang mencoba untuk budidaya ikan, karena banyak benih yang baru menetas bisa bertahan hidup sepenuhnya bergantung pada infusoria mikroskopis pada hari-hari awal kehidupan mereka. Memiliki ketersediaan pasokan infusoria dapat membuat perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan untuk penetasan seluruh benih ikan. Hal ini juga memberikan benih Anda optimal terhadap pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Yang paling bergizi dari organisme infusoria adalah rotifera dan ciliates seperti paramecium.

Dimana Infusoria Dapat Ditemukan?

Infusoria hidup dalam semua lingkungan berair - kolam, sungai, vas dengan bunga potong, di mana-mana air hadir. Air murni, seperti yang dibeli di toko-toko dan restoran, relatif bebas dari organisme tersebut. Air ledeng sangat diobati terhadap organisme insuforia. Tapi sumber air dan bahkan genangan air di pinggir jalan harfiah berkerumun dengan mikroskopis organisme/ infusoria. Ini adalah dunia yang kita bahkan tidak menyadari, di mana ribuan makhluk kecil makan dan dimakan hanya dalam satu tetes air!

Demikian juga, semua akuarium memiliki infusoria - Namun, kita sebagai aquaris terus-menerus melawan 'buih atau air hijau' masalah dalam akuarium kita. Setiap kali plankton mekar membuat penampilan buruk dalam aquarium atau wadah kita, dan terutama dalam akuarium baru, kita memperlakukan fenomena sebagai masalah, bukan budaya makanan. Kita mengganti air kita, filter dan 'cat' itu, dan menambahkan sejumlah besar bahan kimia, semua dalam upaya untuk berkilau, air bersih dan jelas!

Jadi, tidaklah mengherankan bahwa jumlah infusoria dalam tangki kita tidak memadai untuk meningkatkan benih. Oleh karena itu kita harus budidaya infusoria untuk memberi makan benih ikan kita. Namun, sebelum menggali bagaimana memulai budaya infusoria, adalah bijaksana untuk mengetahui di mana tidak tersedia infusoria.

Hal ini tidak biasa bagi aquaris akan disarankan untuk ke kolam terdekat dan mengambil air untuk mendapatkan kultur starter yang baik untuk infusoria. Namun, praktek yang membawa resiko yang cukup besar. Aquaris waspada mungkin membawa sejumlah air dalam botol kecil air tambak.

Dalam keseimbangan alam, di luar sana, semuanya dibutuhkan untuk menyelesaikan siklus yang tak terhitung jumlahnya. Untuk menyebutkan beberapa kutu air,  capung, hydra, planaria, dan larva kumbang, menyelam sangat produktif, dan banyak yang cukup jahat. Beberapa di antaranya akan makan apa saja yang mereka bisa dapat tangkap - termasuk benih ikan Anda. Bahkan kumbang biasanya dianggap bermanfaat dalam kolam,  bisa berbahaya untuk benih ikan kecil.

Tak perlu dikatakan, bahaya sedikit-banyak manfaat, ketika mengambil air untuk memulai budidaya infusoria. Pilihan terbaik adalah untuk memulai budidaya sendiri di dalam ruangan, menggunakan barang-barang Anda sendiri dalam keadaan higienis, sehingga Anda justru dapat mengontrol apa yang ada dalam produk akhir.

Pembiakan Infusoria

Ada beberapa 'resep' di bawah ini, tetapi untuk memahami apa yang terlibat didalamnya, dan apa yang terjadi selama budaya infusoria, izinkan kami meringkas:

Yang paling bergizi diinginkan dari protista planktonik mungkin rotifera, namun ciliates juga menyediakan nutrisi yang baik. Yang paling akrab di antara ciliates infusorian adalah paramecium, yang Anda mungkin masih ingat dari Biologi SMA. Strategi yang fleksibel membantu mereka berkembang biak sangat cepat, sehingga budidaya Anda akan matang dalam hitungan hari.
Paramecia dan semua makhluk planktonik bersel tunggal non-photosynthesizing lainnya memakan bakteri yang memecah zat-zat organik. Jadi membudidaya mereka, Anda harus menyediakan beberapa bahan organik yang busuk, suhu sekitar 28 ° C dan kesabaran yang cukup untuk empat hari yang diperlukan untuk budidaya.

Persyaratan untuk budaya infusoria sederhana:

Budaya pertama dalam air, ditambah nutrisi organik, terkena sinar matahari yang kuat, tetapi kehangatan stabil 28-28,5 ° C, pada pH yang stabil dan agak basa di atas pH 7,0. Jika air yang Anda gunakan terlalu lembut, lapisan dangkal karang hancur di bagian bawah wadah Anda dapat membantu untuk menjaga pH di atas 7,0.

Anda akan butuh air yang sudah kaya dengan populasi melimpah dari organisme yang Anda cari, daripada air ledeng dechlorinated. Air terbaik datang langsung dari mata air.

Anda juga perlu habitat infusoria Anda dalam wadah transparan/ kaca bening, dengan permukaan yang lebar untuk permukaan udara/ air maksimal. Alasan untuk memilih kaca adalah bahwa hal itu mudah dibersihkan dan juga karena dapat lebih mudah menilai keadaan habitat infusoria.

Budaya infusoria dewasa harus berbuih, tetapi tidak buram, dengan "kolam" bau matang, tapi tidak bau bakteri busuk. Seiring waktu, bau menjadi bersih. Namun demikian, keluarga Anda mungkin ingin Anda untuk menjaga/ menutupi dengan selembar kaca atau plastik.

Perhatikan bahwa air budaya yang terlalu kaya organik, dikombinasikan dengan tidak cukup aerasi, hanya akan mendorong fermentasi bakteri, yang tidak Anda inginkan.

Banyak aquarists mengklaim bahwa mereka mendapatkan hasil yang lebih baik dengan aerasi cahaya kontinyu, seperti tingkat oksigen yang rendah menghambat bakteri aerobik.

Nutrisi organik memicu bakteri pengurai yang membentuk dasar ekosistem kasar. Jadi Anda harus menambahkan beberapa materi nabati. Daun selada layu dibiarkan di udara dikeringkan sampai mereka rapuh, kemudian hancur, akan menjadi pilihan pertama kita.

Seiring infusoria tumbuh, air akan menjadi keruh. Pada awalnya, jika Anda memiliki mata yang tajam, infusoria akan terlihat seperti partikel debu kecil; biasanya dapat terlihat pergerakan infusoria dengan mata telanjang. Pemeriksaan setetes air di bawah mikroskop akan mengkonfirmasi pertumbuhan infusoria tersebut.


Sangat disarankan agar tidak melewatkan artikel berikut : Tips Dan Trik Budidaya Daphnia Untuk Pakan Ikan Tambahan

Tips Dan Trik Budidaya Daphnia Untuk Pakan Ikan Tambahan

Siapkan pengganti selama 10 sampai 14 hari di bak di atas bak daphnia. Air akan berubah menjadi hijau dengan ganggang dan memberikan beberapa makanan untuk daphnia ketika kita melakukan perubahan air.
Daphnia sangatlah bergizi, makanan hidup yang Anda dapat dengan mudah membudidayakannya sebagai makan ikan tambahan. Daphnia juga dikenal sebagai "kutu air" karena cara mereka bergerak saat berenang dalam air tampak kecil dan lincah. Daphnia dapat ditemukan di seluruh dunia di danau air tawar, sungai dan kolam. Mereka adalah sumber yang sangat baik untuk makanan ikan karena kandungan protein yang tinggi.

Tips Dan Trik Budidaya Daphnia

1. Anda dapat membudidayakan daphnia di hampir semua jenis wadah. Kami membudidayakannya dalam bak beton di rumah kaca kami. Jika Anda membutuhkan banyak daphnia yang terbaik, gunakan wadah yang memiliki luas permukaan yang besar (bak plastik besar, galon akuarium atau bak mandi). Jika Anda tidak memerlukan banyak daphnia, Anda juga dapat membudidayakannya dalam botol galon air mineral, botol soda 3 liter atau galon akuarium.

2. Selalu isi air dalam wadah Anda sebelum menambahkan daphnia hidup. Daphnia tidak mentolerir klorin. Ini biasanya akan mati jika Anda menambahkan air ledeng langsung ke dalam wadah Anda ketika membuat perubahan air.

3. PH air berkisar 6,0-8,2. Kami biasanya menjaga pH air kami di sekitar 7,8.

4. Mengubah 20% dari air setidaknya setiap 2 minggu. Ingatlah untuk menggunakan air yang sudah didiamkan beberapa hari sebagai air pengganti. Anda bahkan dapat menggunakan air akuarium lama Anda, ketika Anda melakukan perubahan air/ mengganti air. Jika budaya daphnia Anda tidak mereproduksi dengan cepat dan berkembang, Anda mungkin perlu melakukan perubahan air lebih sering.

5. Suhu ideal untuk budidaya daphnia biasanya 72-85 derajat. Ketika air terlalu hangat, budaya daphnia akan berhenti bereproduksi.

6. Budidaya daphnia tidak memerlukan banyak oksigen. Wadah disimpan di luar dengan area permukaan besar tidak perlu aerasi sama sekali. Wadah disimpan di dalam harus memiliki aerasi sangat ringan (hanya cukup untuk memecah permukaan air). Terlalu banyak aerasi (gelembung) dapat membunuh budaya daphnia anda.

7. Ini adalah ide yang baik untuk memiliki beberapa wadah untuk budidaya daphnia pada waktu bersamaan. Memiliki wadah cadangan yang telah diisi air adalah asuransi besar jika budidaya daphnia berjalan buruk dan mati.

8. Simpan wadah daphnia Anda di bawah sinar matahari. 6-8 jam pencahayaan yang terbaik. Anda harus memiliki cahaya pada daphnia Anda untuk setidaknya 10 jam jika Anda membudidayakan di dalam ruangan. Tempatkan wadahnya di jendela yang cerah juga merupakan ide yang baik selama air tidak terlalu panas.

9. Daphnia akan memakan ganggang (air hijau), ragi dan bakteri. Kami menaruh bubuk ragi ke dalam ember dengan air dan campuran. Kami kemudian menambahkan cukup campuran ragi untuk wadah daphnia kami sehingga air sedikit berbuih. Daphnia akan makan ragi dalam air.

10. Kami menggunakan jaring halus untuk menangkap daphnia kami. Kami kemudian menyaring daphnia melalui beberapa saringan ukuran yang berbeda. Semakin besar ukuran daphnia diumpankan ke ikan ukuran besar. Daphnia terkecil diumpankan ke ikan kecil.

11. Sangat penting untuk panen daphnia Anda secara teratur. Jika jarang melakukannya dapat menyebabkan budaya buruk karena berdesak-desakan.

Daphnia yang dipanen dari bak kami.
Daphnia merupakan sumber makanan bagi ikan Anda. Kami sangat menyarankan jika Anda membesarkan ikan kecil. Ini sangat mudah tumbuh jika Anda mengikuti tips di atas. Ikan Anda akan menyukai makanan itu.

Artikel disrankan : Infusoria - Makanan transparan Untuk Larva Ikan

SOP Budidaya Lele Dengan Sistem Bioflok/ Bioflok

Manajemen Air


1. Persiapan Media

a. Desinfektan (suci hama) KolamDisinfeksi dg menggunakan chlorine (kaporit)

Kolam diisi penuh, larutkan chlorine 30 ppm diamkan selama 3 hari agar efek chlorine bisa teroksidasi, untuk mempercepat oksidasi gunakan aerasi yang kuat atau bila kolam full terkena sinar matahari dalam waktu 3 hari efek chlorine akan hilang..Tujuan disinfektan adalah mensterilkan organisme di kolam terutama bakteri pathogen dan parasit yang mengganggu pertumbuhan ikan.

b. Ketinggian air minimal 80-100 cm

Rentang perubahan suhu rendah, sehingga suhu relatif stabil
Toleransi tingkat kejenuhan media tinggi (air tidak mudah jenuh oleh sampah organik)
Ruang yang lebih luas memungkinkan ikan bergerak lebih bebas

c. Penggaraman dengan garam krosok

Menstabilkan komposisi kimia air/reaksi kimia air sudah selesai
Penggaraman 3 kg/m³ (maksimal 5 promill), untuk menghambat pertumbuhan parasit dan bakteri pathogen
Stabilisasi kimia air dan pH air
Mineral yang terkandung di garam sangat berguna untuk pertumbuhan bakteri
Mineral garam juga sangat berguna untuk mengikat ion nitrit

Pemberian molase

~ Pemberian molase di awal sebanyak 50-100ml/m3 di awal bertujuan:
~ Menghambat pertumbuhan plankton (Blue Green Algae) sehingga tidak mendominasi media (menghindari air hijau)
~ Pemberian molase diawal juga bertujuan menaikkan kompisisi C:N ratio menjadi tinggi sehingga memungkinkan untuk bakteri heterotroof untuk segera mendominasi media.

Catatan kasus kematian benih pada awal tebar:

Penyebab bisa macam2. misal, beberapa hari setelah tebar kena hujan, planktonnya goncang, amonia naik juga biosa menyebabkan kematian spt itu. serangan parasit protozoa (trichodina, ichthyopthirius, dll), cacing (dactilogyrus, gyrodactilus ) juga bisa menyebabkan kematian spt itu, yg biasanya semakin ganas saat cuaca dingin. dan kemungkinan masih banyak lagi. Serbetul. biasanya, saat cuaca dingin atau hbs hujan dimana plankton mati (amonia tinggi) nafsu makan ikan turun dan ikan menjadi lemah. saat inilah trichodina menyerang. ikan menggantung selanjutnya banyak makmum yang mengikuti.

2. Aplikasi Probiotik

a. Probiotik
Beberapa bakteri dalam bentuk konsorsium diberikan dengan maksud koloni bakteri yang akan tumbuh di kolam kita yang mengatur, sesuai dengan fungsi yang kita harapkan.

b. Bakteri yang diaplikasikan :
- Bacilus substilis
- Bacilus polymixa
- Bacilus megaterium
- Bacilus plantarum
- Bacilus thermopillic

c. Air dikondisikan 5-7 hari
Populasi bakteri pendukung (dekomposer) mendominasi media

d. Intensitas dan dosis aplikasi probiotik
- Persiapan media 5 cc/m³
- Pada saat tebar benih 2 cc/m³
- Selanjutnya pada hari ke-7, 14, 19, 24, 28, 32, 36, 40, 43, 46, 49, 52, 54, 56, 58, 60 masing-masing 2 cc/m³

Fermentasi pakan dengan probiotik 2 cc/ kg pakan, selama 2-3 hari, ditutup untuk menghindari kontaminator
Fermentasi pakan dilakukan dengan cara:

Mencampur 1 kg pakan dengan 300ml air yang dicampur probiotik 2 cc, diaduk-aduk kemudian diperam selama 2hari maksimal 7 hari.

Tujuan fermentasi pakan:

~ Memotong rantai peptide protein dari rantai panjang protein
~ Bakteri akan memanfaatkan protein, sehingga bakteri akan berkembang di pakan (substrat)
~ Pemanfaatan serat oleh bakteri selulolitik dan diubah menjadi protein

3. Kontrol Kualitas Air

a. Dominasi plankton dan zooplankton
- Warna : hijau muda cerah – hijau tua pekat
- Bau : tidak berbau – bau lumut

Pada saat dominasi plankton ada kondisi dimana pada saat siang oksigen terlarut di air sangat tinggi (DO) yang dihasilkan oleh fotosintesis dari fitoplankton, akan tetapi pada saat malam plankton akan menggunakan oksigen sehingga DO turun, bahkan DO dikolom terbawah air mendekati Nol

Kondisi perbedaan DO yang ekstrim akan membuat ikan bekerja keras untuk aklimatisasi dan menguras banyak energi ikan, sehingga pakan yang dimakan ikan tidak sepenuhnya untuk pertumbuhan, sehingga pertumbuhan lambat

Pada masa dominasi ini banyak tedapat algae yang termasuk plankton (phytoplankton = plankton yang bersifat tumbuhan dan bisa berfotosintesis). kalo plankton yang bersifat hewan = zooplankton, plankton yang hidup dari sampah (bhn organik disebut saproplankton (termasuk bakteri dan jamur). plankton sendiri didefinisikan sebagai jasad renik yg hidup melayang-layang dalam air, bergerak sedikit/tidak bergerak dan selalu mengikuti arus.

Pada fase ini kita perlu berhati-hati terhadap Blue Green Algae (BGA), yang muncul dan dominan karena lingkungan mendukungnya. Dalam hal ini jenis fitoplankton lain tidak tumbuh. Misalnya N/P ratio rendah (miskin mineral), BGA tetap tumbuh krn bisa mengikat N dr udara. Sinar matahari cukup. Jadi utk menekan perkembangan BGA (selain ganti air) adalah menambah N (pupuk ZA jangan urea), aplikasi probiotik dan kurangi sinar yg masuk ke kolam dengan menutup sebagian atau seluruh atas kolam

Cirinya, air akan berwarna hijau gelap/tua, kadang permukaan berlendir, bisa mempengaruhi nafsu makan (nafsu makan turun) dan muncul kotoran putih yang mengambang di permukaan (untuk lele ukuran pendederan - besar). karena terjadi infeksi pada pencernaan (hemocytic enteristik)

Bila terjadi overbloom (terlalu pekat) bisa digunakan bhn kimia perusi (copper sulfat) 0,1 - 0,5 g/m3. atau bahan yg mengandung bhn aktif copper sulfat, adapun dosis mengikuti petunjuk obat tsb.

Untuk kolam tanah, bisa menggunakan liat yg diencerkan hingga cair kemudian ditebar secara merata dipermukaan kolam. air spt warna sungai banjir. dgn demikian, BGA akan terikat oleh liat dan mengendap, disamping itu, permukaan yg keruh akan mengurangi/menghalangi sinar matahari shg perkembangan BGA bisa dihambat.

Plankton tersebut memang bisa tumbuh di perairan sekritis apapun dan semiskin apapun. sifatnya kosmopolitan.. mudah hidup dimana-mana dlm kondisi apapun. plankton lain nggak bisa hidup plankton ini mudah beradaptasi dimana saja. Sungguh tanda kebesaran ILLAHI. asal ada sedikit P, dia bisa hidup krn bisa ambil N dr udara.

b. Dominasi bakteri pengurai
- Warna : coklat teh – coklat muda – coklat pekat
- Bau : tidak berbau – bau asam amino

Pada masa ini bakteri sudah mendominasi media, pada saat ini komposisi C:N ratio diharapkan berada di atas 15, sehingga bakteri mampu memanfaatkan ammonia.

c. Dominasi bakteri photosintetic
- Warna : coklat keruh – merah muda cerah
- Bau : asam amino atau bau asam (kecut)

Pada masa dominasi bakteri fotosintetik, air cenderung berwarna merah-ungu, pada masa ini bakteri PSB tidak banyak mengkonsumsi oksigen (microaerofil) sehingga penambahan unsure carbon bisa dikurangi

Rumus kimia dominasi bakteri fotosintetik
6 CO2 + 12 H2S -- C6H12O6 + 6 H2O + 12 S + energi (kalor)
Jadi bakteri fotosintetik dapat menetralkan racun karena bisa menggunakan Amonia (NH3, NH4+), menghilangkan H2S yang ada dalam air.
Makanya air yang warnanya merah ungu – merah coklat ikan cenderung sehat

Jenis plankton ini, bisa menyerap amonia dan H2S, masalah utama dalam akuakultur yang sering menimbulkan kematian. maka bila warna air ini sudah terbentuk tinggal menjaga kestabilannya, Inilah yang disebut bakteri fotosintetik (PSB) yaitu jenis bakteri yang bisa berfotosintesis tetapi tidak menghasilkan oksigen.

Perhatian :

Hati-hati pada saat pergantian warna air/pergantian dominasi, pada masa ini porsi makan dikurangi 30-50 % dari porsi biasanya, untuk mengurangi tumpukan limbah organic.
Disamping dibaca dari perubahan warna dan kekeruhan, kualitas air dibaca dari perilaku ikan:
Media baik : ikan aktif bergerak, cenderung dibawah, nafsu makan tinggi
Media jelek: ikan lamban, nafsu makan turun, ikan cenderung menggantung di permukaan
Bila media sudah tidak nyaman, segera lakukan pergantian air maksimal 30%, atau dengan penambahan dekomposer

4. Indikator Kualitas Air

a. Air Sehat
- Warna cerah, tidak terlalu pekat, tidak berminyak
- Perilaku ikan : aktif bergerak, nafsu makan tinggi, pada saat siang hari ikan berada didasar kolam
- Air tidak berbau → bau asam amino
- Air tidak sehat - Warna kusam, pekat, permukaan berminyak
- Akibat dominasi Blue Green Algae
- Perilaku ikan : gerakan lamban, menggantung dipermukaan atau pinggir kolam, nafsu makan kurang
- Bau menyengat → amoniak atau anyir

b. Pergantian air
- Situasional, selama ikan merasa nyaman sehat air tidak perlu diganti
- Pergantian air Maks 30%, untuk menghindari goncangan media yang dapat menyebabkan ikan stress dan mengalami penyusutan berat badan
- Air yang diganti lapisan paling bawah, kualitas air bawah rendah dengan kandungan amonia dan nitrit tinggi
- Pergantian dengan cara sirkulasi, untuk menghindari perubahan yang ekstreem dan membuat ikan stress

Manajemen Benih
- Benih dari induk yang unggul ( bersertifikat pemerintah/swasta )
- Benih sehat, gerak aktif dan lincah
- Ukuran sama/seragam
- Dari satu induk yang sama (kecepatan tumbuh sama)
- Warna seragam

perbedaan warna benih menunjukkan tingkat kesehatan benih yg beragam atau dengan kata lain benih sudah terinfeksi sehingga mempengaruhi lender dan pigmen sebagai system immune.

- Organ lengkap

Kumis yang tidak lengkap/rontok menandakan ikan pernah terserang penyakit, termasuk sirip yang tidak utuh lagi bentuknya. Patil yang tidak lengkap menunjukkan kualitas induk masih sangat dekat kekerabatannya (inbreed) sehingga dapat dipastikan akan diikuti kelainan organ atau daya tahan ikan.

- Bentuk proporsional
- Benih dari pembenih/ hatchery yang terpercaya

Manajemen Pakan
Pakan berkualitas kualitas (referensi dari pembudidaya yang sudah mencoba) dan ketersediaan di wilayah sekitar (efisiensi biaya transportasi), pemilihan produk didasarkan pada bukti
1. Ukuran pakan disesuaikan dengan bukaan mulut ikan, dengan tujuan pertumbuhan ikan rata (racak)
2. Feeding program (program pakan)

Dari pakan yang dimakan ikan, dihasilkan C organik, N organik, P organik yang dikeluarkan oleh ikan lewat insang (ekskresi) dan sebagian dibuang dalam bentuk feaces (kotoran). Limbah organik ini yang bereaksi membentuk amonia, nitrit dan zat lain yang meracuni ikan dan merusak komposisi media dan berpotensi besar merangsang pertumbuhan bakteri pathogen (penyakit)

- Porsi makan → daya tumbuh optimum perhari (ADG = Average Daily Growth)

Tabel ini hanya salah salah satu parameter, porsi makan sangat dipengaruhi oleh :
Kondisi alam sekitar
Intensitas cahaya matahari yang masuk ke kolam
Suhu media (air)
Komposisi kimia dan biologi air
Jenis benih
Teknologi budidaya yang digunakan

- Porsi makan 80% dari daya kenyang, disediakan ruang dilambung untuk produksi enzym-enzym pencernaan. Diharapkan efisiensi pakan 100% terserap sempurna
- ikan lele memiliki kodrat mulutnya lebar selebar badan / kepalanya. filosofinya ikan ini rakus makan. ikan akan makan sampai lambungnya penuh. nah bayangkan kalo lambung sudah penuh kemudian pakan mengembang.. apa jadinya?
- perut/pencernaan akan membengkak, mungkin juga luka. selanjutnya bakteri dalam pencernaan menyerang. biasanya penyakit perut bengkak/kembung karena infeksi bakteri Edwardsiella sp. bakteri ini susah diberantas tuntas karena membentuk cysta
- efek lain kalau kekenyangan ikan akan terdiam, hati-hati bila terjadi sesuatu yg mengejutkan ikan akan muntah, efeknya air akan rusak dan ikan akan keracunan
- efek yang lain lagi kalau ikan diam menggantung parasit akan mudah menyerang (hati-hati bila timbul bintik putih, atau bintik merah) maka akan terjadi kematian yang lumayan banyak. cegahlah selagi bisa dgn menerapkan pemberian pakan yg secukupnya saja (80% dari kekenyangan ikan). disamping efisien pakan juga hemat
- Frekuensi pakan sesuai dengan metabolisme ikan 2 x sehari, metabolisme ikan berkisar 8 jam, bila waktu pemberian pakan 7 pagi dan 5 sore. Maka ada rentang waktu 2 jam untuk istirahat organ-organ pencernaan, dengan tujuan organ pencernaan tetap sehat, ikan pun sehat.
- Pakan difermentasi menggunakan probiotik EBS Pro untuk menghasilkan enzim : protease, amilase, lipase dan cellulose. Sistem ini meringankan kerja dari organ pencernaan 30%, dan membantu pemotongan rantai panjang pada protein dan lemak.
- Rutinitas sesuai jam biologis/ naluri (tepat waktu), pemberian pakan yang berubah-ubah jelas mengganggu/merusak jam biologis makan ikan
- Teknik pergantian pakan, pergantian pakan sangat berpengaruh pada tingkat keseragaman ukuran ikan. Pada saat pergantian pakan sebaiknya di mix/campur dengan ukuran pakan pengganti.
- Program puasa 1 x makan setiap minggu, bertujuan untuk memberikan kesempatan pada organ pencernaan untuk istirahat. Teknik ini terbukti efektif dan tidak menganggu daya tumbuh ikan
- Pengurangan porsi makan hingga 30%, bila sudah terbentuk substrat/ polymer/ biofloc yang terjadi bila porsi pakan mencapai 500 kg/ hari/ hektar
- Target pakan untuk menghindari over size, Setiap siklus target pakan dihitung/disesuaikan dengan jumlah benih yang ditebar dan teknik budidaya yang diterapkan

Pemberian pakan merata dipermukaan
Penebaran pakan merata dipermukaan, untuk pemerataan pertumbuhan, sebab pada benih kecil yang baru ditebar daya jelajah ikan belum luas sehingga ,asing-masing ikan diharapkan mendapatkan porsi makan yang sama

Manajemen Sampah Organik
pemberian kapur. kapur dapat meningkatkan pH, alkalinitas, mengikat CO2 dan menekan munculnya H2S. Disamping itu juga dapat mempercepat penguraian bahan organik oleh mikroba (probiotik). dosis bervariasi 100 - 200 gr/m3. maksimal 500 gr/m3 bila sangat diperlukan.

Hindarkan penumpukan sampah organik (sirkulasi, shypon), Bila endapan sudah terlalu banyak, sebaiknya endapan dibuang untuk menghindari resiko terbentuknya racun yang langsung meracuni ikan ataupu yang merusak media

Keseimbangan sampah organik (C : N Ratio), C:N ratio dihitung dari jumlah pakan yang masuk dan asumsi FCR yang diperoleh, C:N ratio yang seimbang ada di kisaran 15-20
3. Penambahan bahan penyeimbang
- Probiotik
- Tetes/ Gula/ Terigu
4. Pengadukan bahan organik untuk menghasilkan substrat

Pengadukan Dalam Teknologi Biofloc Berfungsi :
- Mengaduk bhn organik agar tdk mengendap, jadi teraduk dan dirombak oleh baklteri sehingga lebih aman/baik bagi lingkungan
- Tentu kecepatan pengadukan ada pengaruhnya. Terlalu kencang juga berpengaruh pada ikan, terlalu lemah akan terjadi pengendapan di daerah arus lemah. Jadi semburan pompa terlalu kuat, hrs dibuatkan cabang-cabang shg lbh rata.

sementara penambahan karbon ke dalam air cukup dari tetes atau tepung terigu/kanji saja. Yang fungsinya adalah :
- Merangsang perkembangan bakteri pembentuk floc dalam air.
- Mengurangi kandungan ammonia dan didaur ulang menjadi protein dlm sel mikroba

5. Pembuangan endapan didasar kolam untuk menghindari amoniak dan nitrat, H2S dan CO2

Manajemen Budidaya

1. Rotasi Panen
Pengelolaan mudah, panen terjadwal dan kontinuitas produksi terjaga
Penghematan cash how, dengan sistim rotasi cashflow bisa dihemat sampai dengan 35% sedangkan profit margin/keuntungan masih tetap
Rutinitas panen dan tebar benih, membantu kontinuitas supply konsumsi dan ketersediaan benih
Hindari panen raya ( harga stabil ), waktu tebar yang bersamaan memungkinkan terjadinya panen raya yang menyebabkan harga jatuh
Rotasi panen kawasan, waktu panen dalam satu kawasan hendaknya tidak seragam, diperlukan komunikasi dengan sesama pembudidaya

2. Target Panen Ideal
- Waktu : sesuai rencana dan sistem rotasi
- Ukuran : sesuai dengan ukuran pasar ( size, volume )

3. Pengelolahan Panen
- Waktu panen : pagi/ sore ( hindarkan suhu eksteem )
- Penanganan cepat dan tepat ( grading akurat )

Catatan :

1. Kontrol harian/ siklus,
sangat berguna untuk bahan evaluasi siklus budidaya selanjutnya dan untuk perbandingan dengan sistem yang berbeda, kontrol harian ini membutuhkan checklist yang harus diisi oleh pembudidaya atau oleh operator

2. Fluktuasi pasar,
untuk mengetahui fluktuasi harga dan trend permintaan pasar untuk menghindari harga jatuh akibat over suply produksi

Fluktuasi kendala/ penyakit ,
Berguna untuk antisipasi terhadap ancaman penyakit yang berbeda pada setiap musim ( pancaroba, hujan, kemarau )

Keuangan dan harga panen,
Sebagai evaluasi kelayakan bisnis, untuk mempertimbangkan perluasan usaha dan permodalan

Bioscurity
Kawasan kolam steril, aman dari gangguan manusia (anak-anak) dan predator (hewan pemangsa)
Aman dari gangguan suara, fisik dan cahaya, temperatur, gangguan ini sangat berpengaruh langsung terhadap menurunnya sistim kekebalan tubuh ikan sehingga ikan dalam waktu yang singkat mudah stress dan terserang penyakit

Peralatan digunakan hanya untuk perkolam
Untuk menghindari penyebaran penyakit. Untuk menghindari penyebaran dan penularan penyakit

Beberapa jenis bakteri (misal: Edwardsiela sp.) dalam bentuk spora bisa bertahan selama 6 bulan dalam kondisi kering, beberapa jenis lagi (flagelata) bahkan bisa bertahan sampai lebih dari 1 tahun dalam bentuk cysta. Jadi menjadi sangat penting proses disinfektan kolam dan peralatan un tuk menghindari penularan dan berkembangbya penyakit


Cara Memberi Makan Ikan Nila Yang Benar

Biaya pakan merupakan satu perhitungan terpenting di budidaya ikan, terhitung sekitar 40% dari harga jual.

Pakan nila Komersial yang diformulasikan, biasanya mengandung 32% sampai 40% protein dapat dijadikan makanan ikan pilihan atau protein berbasis kedelai, dengan mantan yang lebih cocok untuk ikan. Palatabilitas/ kelezatan sangat penting, agar ikan dapat lahap menyantapnya - dan satu yang sering diabaikan oleh ahli gizi, produsen pakan dan pembudidaya ikan sendiri.

Pelet apung lebih dianjurkan, agar tetap di permukaan sampai dikonsumsi. Meski harganya lebih mahal. Pelet tenggelam lebih mudah untuk memproduksinya dan lebih murah. Tapi bisa terbenam dalam lumpur dasar tambak. Ini bisa diatasi dengan membuat penahan buatan seperti penggunaan waring dan lain-lain, agar ikan dapat menemukan pelet yang telah tenggelam dasar kolam.

Dalam prakteknya, banyak pelet yang dirancang untuk mengapung akhirnya tenggelam dengan cepat, Vitamin C merupakan unsur penting dan tidak boleh dihilangkan dari formulasi pelet. Jika ya, itu harus disediakan dalam beberapa bentuk oleh pemberian makanan tambahan. Dalam setiap sistem re-sirkulasi, air tidak boleh dipupuk secara langsung saat ada ikan di dalam kolam. Proses ini sering disalahpahami. Air kolam dipupuk menggunakan pupuk kandang untuk meningkatkan produktivitas alami organisme makanan. Tentu cara ini sama halnya dengan meracuni ikan di kolam dengan amonia! Wah, bisa-bisa ikan malah pada ngapung alias mati.

Ikan tidak makan pupuk. Sebaliknya itu merusak air, dan populasi alami zooplankton (hewan mikroskopis) dan fitoplankton (ganggang mikro) yang didorong untuk menyediakan makanan berlimpah bagi ikan. Lakukan ini dalam sistem tertutup, namun Anda menanggung risiko penipisan oksigen dan pengayaan amonia - kombinasi berpotensi mematikan dalam ruang tertutup dari sistem re-sirkulasi.

Pakan nila yang tersedia secara komersial (4mm dan pelet 5mm juga tersedia).

Sejumlah Pakan tambahan dapat - dan harus - diberi makan untuk nila. Mereka menurunkan biaya dan meningkatkan kesehatan ikan. Gulma/ rerumputan sering disebutkan dalam konteks ini, karena relatif tinggi protein, kaya vitamin C dan serat memberikan. Masalah dengan rumput adalah bahwa ia bersaing dengan ikan untuk ruang tangki. Selain itu, tidak diizinkan untuk pola perairan alami, atau bahkan tambak ikan, karena merupakan tanaman asing invasif yang dapat dengan cepat menurunkan atau bahkan sama sekali menutupi badan air.

Cacing tanah dan alfalfa

Hanya satu jenis ikan tidak akan makan cacing tanah: yang mati! Cacing tanah merupakan pakan tambahan yang sangat baik, dengan kandungan protein diperkirakan 60%. Budidaya cacing tanah relatif mudah, terutama jika ada pasokan kotoran kering. Sayangnya, Anda akan perlu untuk memanen banyak cacing setiap hari untuk memberikan ikan Anda dengan cukup, sehingga budaya cacing skala kecil hampir tidak berharga.


Ikan nila, tidak seperti hewan darat, bisa mencerna baru dipotong Alfalfa hijau dapat membantu nila mengatasi kembung yang menyebabkan nila tidak mau makan. Tanaman ini tinggi protein, vitamin dan mineral, juga ekonomis karena dapat dipotong berulang kali. Ini terutama disukai oleh ikan nila. Peternak ayam sering bertanya apakah mereka bisa memberi makan ikan diengan belatung dan di produk-produk limbah. Saya memiliki keberatan tentang hal ini, karena belatung putih memiliki kandungan lemak yang sangat tinggi, sesuatu yang sistem pencernaan ikan nila mungkin berjuang untuk mengatasi. Hal ini akan membentuk topik penelitian yang menarik.

Fitoplankton Sebagai Pakan Alami Budidaya Ikan Air Tawar

Fitoplankton merupakan organisme yang berukuran renik, memiliki gerakan yang sangat lemah, bergerak mengikuti arah arus, dan dapat melakukan proses fotosintesis karena memiliki klorofil dalam tubuh. Fitoplankton sebagian besar terdiri dari alga (ganggang) bersel tunggal yang berukuran renik. Akan tetapi, beberapa jenis di antaranya ada juga yang suka membentuk koloni.

Organisme ini merupakan produsen primer di perairan karena dapat mengolah bahan-bahan anorganik yang ada di lingkungannya menjadi bahan organik melalui proses fotosintesis. Perkembangbiakannya sangat cepat melalui pembelahan sel sehingga pertumbuhannya dapat didorong dengan memperkaya kandungan bahan anorganik melalui pemupukan. Pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk organik maupun pupuk anorganik atau pupuk buatan.

Pupuk anorganik terdiri dari pupuk nitrogen (Urea, Za), pupuk fosfat (TSP, amofos), pupuk kalium (KC1), dan pupuk majemuk (NPK). Pupuk anorganik buatan pabrik terdiri dari bahan-bahan mineral sehingga dalam penggunaannya lebih cepat bereaksi dengan media budi daya dibandingkan pupuk organik. Jika takaran penggunaannya berlebihan, dapat mematikan fitoplankton yang dipupuk karena terjadi pengerutan cairan sel (plasmolisis).

Fitoplankton dapat tumbuh baik di kolam atau tambak yang tanah dasarnya lembek, kedalaman air sekitar 70—100 cm, dan kadar garam maksimum 25 ppt. Pertumbuhannya dapat dipacu dengan pemberian pupuk dasar yang terdiri dari pupuk kandang (1000 kg /ha), dedak (200 kg /ha), urea (40 kg /ha), dan TSP (30—40 kg/ha). Agar pertumbuhannya dapat berlanjut selama masa pemeliharaan ikan, secara berkala, misalnya seminggu sekali, kolam pemeliharaan fitoplankton perlu dipupuk ulang. Dalam pemupukan lanjutan ini, diberikan pupuk kandang (300 kg/ha), pupuk urea (20 kg /ha), dan TSP (10 kg/ha).

Fitoplankton sangat baik untuk makanan burayak dan benih ikan, udang, kepiting, serta kerang-kerangan. Selain disukai oleh ikan-ikan pemakan plankton, fitoplankton diperlukan juga oleh ikan-ikan dewasa seperti tambakan, mola, dan bandeng.

Beberapa jenis fitoplankton yang tumbuh di kolam atau ditambak antara lain anggota-anggota dari ganging hijau, misalnya Chlorella, Selanastrum, dan Scenedesmun. Contoh fitoplankton dari kelas Flagellata, seperti Chlamydomonas, Tetaselmis, Dnaliella, dan Isochrysis. Anggota Diatomeae contohnya Cyclotella, Synedra, Navicula, Nitzschia, Chaetoceros, dan Skeletonema.

Beberapa jenis fitoplankton tersebut dapat dibudidayakan secara intensif dan missal. Jenis fitoplankton yang telah dapat dibudidayakan antara lain Skeletonema, Chaetoceros, Tetraselmis, Dunaliella, Isochrysis, Chlorella, Nannochloropis, dan Spirulina.

Effective Microorganisme 4( EM4)

Em 4 merupakan suatu cairan berwarna kecoklatan dan beraroma manis asam (segar) yang didalamnya berisi campuran beberapa mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi proses penyerapan/persediaan unsur hara dalam tanah. Mikroorganisme atau kuman yang berwatak “baik “itu terdiri dari bakteri fotosintetik,bakteri asam laktat,ragi,aktinomydetes,dan jamur peragian.

Microorganisme menguntungkan tersebut (EM 4) telah lama ditemukan, diteliti dan diseleksi terus menerus oleh seorang ahli pertanian bernama Profesor Teruo Higa dari universitas Ryukyu Jepang. Dengan demikian, EM4 bukan merupakan bahan kimia yang berbahaya seperti pestisida, obat serangga atau pupuk kimia lainnya.

EM merupakan campuran dari mikroorganisme bermanfaat yang terdiri dari lima kelompok, 10 Genius 80 Spesies dan setelah di lahan menjadi 125 Spesies. EM berupa larutan coklat dengan pH 3,5-4,0. Terdiri dari mikroorganisme aerob dan anaerob. Meski berbeda, dalam tanah memberikan multiple effect yang secara dramatis meningkatkan mikro flora tanah. Bahan terlarut seperti asam amino, sacharida, alkohol dapat diserap langsung oleh akar tanaman. Kandungan EM terdiri dari bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, actinomicetes, ragi dan jamur fermentasi. Bakteri fotosintetik membentuk zat-zat bermanfaat yang menghasilkan asam amino, asam nukleat dan zat-zat bioaktif yang berasal dari gas berbahaya dan berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara. Bakteri asam laktat berfungsi untuk fermentasi bahan organik jadi asam laktat, percepat perombakan bahan organik, lignin dan cellulose, dan menekan pathogen dengan asam laktat yang dihasilkan. Actinomicetes menghasilkan zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Ragi menghasilkan zat antibiotik, menghasilkan enzim dan hormon, sekresi ragi menjadi substrat untuk mikroorganisme effektif bakteri asam laktat actinomicetes. Cendawan fermentasi mampu mengurai bahan organik secara cepat yang menghasilkan alkohol ester anti mikroba, menghilangkan bau busuk, mencegah serangga dan ulat merugikan dengan menghilangkan pakan.

FUNGSI EM4
Fungsi EM untuk mengaktifkan bakteri pelarut, meningkatkan kandungan humus tanah lactobonillus sehingga mampu memfermentasikan bahan organik menjadi asam amino. Bila disemprotkan di daun mampu meningkatkan jumlah klorofil, fotosintesis meningkat dan percepat kematangan buah dan mengurangi buah busuk. Juga berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara, menghasilkan senyawa yang berfungsi antioksidan, menekan bau limbah, menggemburkan tanah, meningkatkan daya dukung lahan, meningkatkan cita rasa produksi pangan, perpanjang daya simpan produksi pertanian, meningkatkan kualitas daging, meningkatkan kualitas air dan mengurangi molaritas Benur.


JENIS-JENIS EM4
1. EM1 yang berupa media padat berbentuk butiran yang mengandung 90% actinomicetes. Berfungsi untuk mempercepat proses pembentukan kompos dalam tanah.
2. EM2 terdiri dari 80 species yang disusun berdasarkan perbandingan tertentu.Berbentuk kultur dalam kaldu ikan dengan pH 8,5. dalam tanah mengeluarkan antibiotik untuk menekan patogen.
3. EM3 terdiri dari 95% bakteri fotosintetik dengan pH 8,5 dalam kaldu ikan yang berfungsi membantu tugas EM2. Sakarida dan asam amino disintesa oleh bakteri fotosintetik sehingga secara langsung dapat diserap tanaman.
4. EM4 terdiri dari 95% lactobacillus yang berfungsi menguraikan bahan organik tanpa menimbulkan panas tinggi karena mikroorganisme anaerob bekerja dengan kekuatan enzim.
5.  EM5 berupa pestisida organik.

APA SAJA APLIKASI EM-4 DI BIDANG PERTANIAN?
Manfaat :
  • ~ Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
  • ~ Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi.
  • ~ Memfermentasi dan mendekomposisi bahan organik tanah dengan cepat (Bokashi).
  • ~ Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
  • ~ Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam tanah.

Tanaman :
  • ~ Padi, Palawija, Sayuran, bunga dan tanaman setahun lainnya.
  • ~ Dosis dan Perlakuan :
  • ~ Sebagai pupuk dasar, gunakan BOKASHI sebanyak 3-5 ton per Ha. Untuk penyemprotan gunakan EM-4 sebanyak 3-10 ml per liter air dilakukan setiap satu minggu sekali, disemprotkan secara merata ke tanah dan tubuh tanaman.
APA SAJA APLIKASI EM-4 DI BIDANG PETERNAKAN?
Manfaat :
  • 1.    Mengurangi polusi bau khususnya pada kandang ternak dan lingkungan sekitarnya.
  • 2.    Mengurangi stres pada ternak
  • 3.    Menyehatkan ternak
  • 4.    Menyeimbangkan mikroorganisme di dalam perut ternak
  • 5.    Meningkatkan nafsu makan ternak
  • 6.    Menekan penyakit pada ternak
  • 7.    Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ternak
Cara Pemakaian :
Sebagai air minum ternak, Larutkan 1 cc EM-4 per satu liter air minum setiap hari. Larutkan 1 cc EM-4 per satu liter air, kemudian disemprotkan ke dalam pakan ternak. Untuk mencegah bau kotoran dan kandang ternak, larutkan EM-4 dan Molas ke dalam air dengan perbandingan 1:1:100 kemudian disimpan dalam tempat yang tertutup rapat selama 1-2 hari kemudian dipergunakan untuk menyemprot kandang dan pada badan ternak dengan dosis 10 cc larutan dalamn 1 liter air.

APA SAJA APLIKASI EM-4 DI BIDANG PERIKANAN?
Manfaat :
  • 1.    Memperbaiki mutu air tambak.
  • 2.    Menguraikan bahan-bahan sisa makanan, kotoran udang / ikan menjadi senyawa organik yang bermanfaat.
  • 3.    Menekan serangan mikroorganisme patogen.
  • 4.    Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tambak.
  • 5.    Menekan hama dan penyakit
Cara Pemakaian :
Pada saat pengolahan dasar tambak diberikan Bokashi sebanyak 5 ton/ha, selanjutnya disiram larutan EM-4 sebanyak 4 liter/ha dan dibiarkan selama 2 minggu. Pada saat masa pertumbuhan diberikan EM-4 sebanyak 16 liter per hektar. Interval waktu pemberian EM-4 adalah 1 bulan sekali atau tergantung pada kondisi air tambak.

CARA PEMBIAKAN BAKTERI EM-4
Bagi kita-kita  mahasiswa yang ingin menghemat biaya untuk pembelian EM4, anda bisa mengembangbiakan bakteri tersebut sendiri di rumah, sehingga bila kebutuhan akan pupuk organik cukup banyak dikarenakan luas lahan yang besar maka akan segera terpenuhi tanpa biaya tambahan.

Sebenarnya cara pengembangbiakan bakteri ini cukup banyak antara lain :
  • ~ Sebelum ke tahap lebih lanjut silahkan kita sediakan bahan untuk prakteknya diantaranya :
  • ~ 1 liter bakteri yang akan diperbanyak
  • ~ Siapkan sedikitnya 3 kg bekatul (jangan sampai kurang)
  • ~ Siapkan ¼ kg gula merah bila tidak ada bisa pakai gula pasir atau tetes tebu, salah satu aja
  • ~ Siapkan ¼ kg terasi
  • ~ Siapkan 5 liter air
Setelah semua bahan diatas tersedia, kini kita harus menyiapkan bahan untuk media pembiakan, diantaranya :
  • ~ Ember plastik
  • ~ Pengaduk atau centong
  • ~ Panci untuk pemasak air
  • ~ Botol plastik atau kaca penyimpan
  • ~ Siapkan Saringan dari kain atau kawat kasa
Bila bahan sudah semua terkumpul kini waktunya kita membuat adonan, kita bisa memulai dengan poin- poin sebagai berikut :
  • ~ Air yang 5 liter tadi dimasak sampai benar-benar mendidih.
  • ~ Setelah air mendidih kita bisa memasukkan terasi, bekatul dan gula, untuk yang memakai gula merah harus dihancurkan dulu sampai halus, lalu aduk adonan hingga rata.
  • ~ Setelah adonan benar-benar rata lalu dinginkan sampai benar-benar dingin, bila tidak benar-benar dingin, adonan justru akan membunuh biang bakteri yang akan kita biakkan.
  • ~ Bila sudah benar-benar dingin Mulai masukkan bakteri dan aduk adonan sampai benar-benar rata. Lalu ditutup rapat selama 2 hari dua malam.
Mulai hari ketiga tutup agak dilonggarkan dan diaduk rutin setiap hari sekitar 10 menit.
Bila sudah jadi yaitu sekitar 3-4 hari bakteri hasil pengembangan ini sudah bisa diambil dengan disaring memakai saringan, kemudian disimpan dalam botol yang sudah kita sediakan tadi, usahakan jangan ditutup terlalu rapat, atau biarkan saja botol terbuka, ini dimaksudkan agar bakteri tetap mendapatkan oksigen yang baik.

Tahap terakhir, botol bakteri tersebut siap untuk digunakan untuk membuat kompos atau pupuk cair maupun pupuk hijau.Ampas hasil saringan jangan dibuang karena dapat kita gunakan lagi untuk membiakkan tahap selanjutnya, kita tinggal menyiapkan air kurang lebih 1 liter lalu menambahkan air matang dingin dan gula.

APA SAJA KEGUNAAN LAIN EM4?

Selain untuk pembuatan bokashi, EM4 dapat juga digunakan sebagai pestisida organic seperti EM5, super EM5, EMRAS dan pestisida alami dari ekstrak tanaman. EM5 digunakan sebagai pestisida untuk penanggulangan hama dan penyakit tahap awal. Sedangkan Super EM5 digunakan untuk menanggulangi hama dan penyakit pada tahap kronis.

EM5 DAN SUPER EM5

Bahan yang digunakan :
Molases/gula, cuka makan/cuka aren 5%, alcohol 40% masing-masing sebanyak 100 ml. EM4 100 ml dan air sebanyak 1 liter. (Khusus untuk pembuatan super EM5 tidak digunakan air).


Cara pembuatan :
Semua bahan dimasukkan ke dalam botol/jerigen. Selama 15 hari selanjutnya wadah dikocok pada pagi dan sore harinya. Unttuk membebaskan gas yang terbentuk selama proses fermentasi, tutup botol dibuka sebentar. Kegiatan pengocokan dihentikan pada hari ke 15 setelah tidak ada lagi gas yang terbentuk. Selanjutnya dibiarkan selama tujuh hari. Selanjutnya EM5 dapat digunakan.

Dosis pemakaian :
EM5: 10-50 ml (2-10 sdm)/l air + 10-50 ml molasses.
Super EM5: 5 ml (1 sdm)/l air + 5 ml molasses.


Waktu pengaplikasian :
Waktu pengaplikasian EM5 dan super EM5 sebaiknya dilakukan pada sore hari. EM5 dan super EM5 digunakan paling lama tiga bulan.

EMRAS (EM4 dengan air beras)

Bahan yang digunakan :
Bahan yang digunakan terdiri dari air beras sebanyak 1 l, molasses\gula sebanyak 10 ml dan EM4 sebanyak 10 ml (2 sdm).

Cara pembuatan dan aplikasi :
Bahan-bahan tersebut di atas dicampurkan semuanya dan selanjutnya dibiarkan selama dua hari. Setelah itu EMRAS dapat diaplikasikan. Namun EMRAS harus sudah habis diaplikasikan pada hari ketiga (satu hari setelah proses pembuatan selesai). Selain sebagai pestisida, EMRAS dapat juga digunakan sebagai pupuk.


Dosis pemakaian :
Dosis yang digunakan adalah 5 ml/l air.

PESTISIDA ALAMI DARI EKSTRAK TANAMAN

Bahan yang digunakan :
Daun legum/kacang-kacangan (kacang babi), terutama yang masih muda.
EM4 sebanyak 20 ml/l air.

Cara pembuatan :
Daun-daunan dicincang dan selanjutnya diberi larutan EM4. Bahan selanjutnya direndam selama 3-5 hari. Selama direndam bahan ditutupi dengan plastik hitam. Setelah lima hari larutan dapat digunakan sebagai pestisida.

BERIKUT INI ADALAH CONTOH PEMBUATAN EM4 YANG SAYA LAKUKAN

Bahan – Bahan :
    1 kg gula pasir       
    1/4 kg terasi                    
    1 1/2 kg dedak         
    15 butir ragi tape     
    5 ltr air biasa    
          


Cara Pembuatan : 
1. Air direbus sampai mendidih
2. Setelah air mendidih, masukkan 1/4 kg terasi, kemudian 1 1/2 kg dedak, dan 1 kg gula pasir.
    Kemudian aduk sampai rata.
3. Sambil menunggu larutan tersebut dingin selama kurang lebih 3 - 4 jam, haluskan 15 butir ragi tape.
4. Kemudian masukkan ragi tape yang sudah di tumbuk halus tersebut ke dalam larutan.

5. Kemudian masukkan larutan tersebut ke dalam ember tertutup rapat dan simpan di tempat lembab selama 15 hari.
6. Setelah 15 hari, ember tersebut dibuka, kemudian saringlah larutan tersebut.
7. Siapkan botol dan label EM4 untuk larutan tersebut.
Larutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan. Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.
 
Copyright © 2013. 'Azolla' Fish Farm - All Rights Reserved
Template Created by ThemeXpose